Pembangunan SPAM Kartamantul di Yogyakarta Bakal Selesai 2018

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kartamantul di Yogyakarta akan melayani kebutuhan air bersih bagi 150 ribu jiwa.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 05 Apr 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2018, 09:30 WIB
(Foto: Dok Kementerian PUPR)
Sistem Penyediaan Air Minum di Yogyakarta (Foto:Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya menargetkan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kartamantul (Yogyakarta, Sleman dan Bantul) akan selesai pada 2018.

Sistem tersebut akan melayani kebutuhan air bersih bagi 150 ribu jiwa yang tinggal di Yogyakarta dan sekitarnya. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan SPAM Regional terpadu seperti ini efektif untuk menyediakan sumber air baku yang dapat dimanfaatkan oleh beberapa kota dan kabupaten.

"Ini merupakan salah satu upaya mempercepat pencapaian target akses air minum aman nasional 100 persen pada 2019," ujar dia dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Kamis (5/4/2018).

Dia menjelaskan, sistem terpadu tersebut dapat mengatasi keterbatasan air baku yang tidak merata di berbagai daerah, sekaligus menghemat anggaran dalam pembangunan instalasi pengolahan air minum (IPA) dan jaringan distribusinya. Adapun sumber air baku SPAM Kartamantul berasal dari Sungai Progo.

 

Selanjutnya

(Foto: Kementerian PUPR)
Sistem penyediaan air minum (Foto: Kementerian PUPR)

SPAM Kartamantul direncanakan memiliki kapasitas 700 liter per detik dengan cakupan layanan sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Sleman, 14 kecamatan di Kota Yogyakarta, dan tiga kecamatan di Kabupaten Bantul.

Pembangunannya dilakukan dua tahap dengan berbekal dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yakni APBN 2014-2015 sebesar Rp 88,7, dan APBN 2017-2018 sebanyak Rp 90,5 miliar.

Selain SPAM Kartamantul, Kementerian PUPR juga tengah membangun 8 SPAM Regional lainnya yang menjadi proyek strategis nasional (PSN), yakni di dua Jawa Tengah dan Jawa Barat, serta masing-masing satu di Jawa Timur, Sumatera Utara, Lampung, dan Sulawesi Selatan.

Secara nasional, Kementerian PUPR melaporkan, pelayanan air minum di Indonesia hingga akhir 2016 adalah sebesar 71,14 persen, meningkat dibanding 2014 yang sebesar 68 persen.

Adapun rincian ketersediaan air minum pada 2016 itu, SPAM sudah tersalurkan sebesar 81,30 persen di wilayah perkotaan, serta 60,72 persen di pedesaan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya