Ketegangan Geopolitik di Suriah Picu Harga Emas Meroket

Harga emas sentuh level tertinggi sejak Januari 2018. Hal itu didorong ketegangan geopolitik di Suriah sehingga meningkatkan permintaan aset safe haven.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Apr 2018, 06:45 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2018, 06:45 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas sentuh level tertinggi sejak Januari 2018. Hal itu didorong ketegangan geopolitik di Suriah sehingga meningkatkan permintaan aset safe haven.

Harga emas untuk pengiriman Juni naik USD 14,10 atau 1,1 persen ke posisi USD 1.360 per ounce. Harga emas itu tertinggi sejak 25 Januari 2018.

Harga emas sempat turun usai risalah hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve. Risalah tersebut menunjukkan kalau kenaikan suku bunga lebih besar mungkin saja terjadi.

Suku bunga lebih tinggi dapat meningkatkan dolar AS dan menjadi sentimen negatif untuk permintaan emas. Harga emas sempat ditransaksikan di posisi USD 1.354,40.

Selain itu, indeks dolar AS naik tipis 0,1 persen ke posisi 89,65 usai risalah bank sentral AS. Harga komoditas dan dolar AS sering berbanding terbalik. Pergerakan dolar AS dapat memengaruhi daya tarik komoditas tersebut bagi pemegang mata uang lainnya.

Bursa saham AS dan wall street juga melemah sehingga membantu meningkatkan permintaan investasi untuk emas. Fokus investor juga bergeser terhadap kemungkinan serangan militer ke Suriah akibat tuduhan serangan senjata kimia oleh pemerintah.

Kekhawatiran di Timur Tengah

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Meningkatnya kecemasan di Timur Tengah dan kemungkinan menarik dukungan dari sekutu Suriah yaitu Iran dan Rusia juga membuat investor lebih memilih aset investasi aman antara lain emas, yen, dan obligasi.

“Baik emas dan minyak saat ini mendapat dukungan dari kekhawatiran meningkat di kalangan investor kalau AS dan sekutunya mungkin segera meluncurkan serangan militer terhadap Suriah,” kata Fawad Razaqzada, Analis Forex.com, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (12/4/2018).

Ketegangan politik di AS juga pengaruhi harga emas. Presiden AS Donald Trump yang akan menghentikan penasihat khusus AS, Robert Mueller, dan Wakil Jaksa Agung, Rod Rosenstein, memicu kehebohan politik di tengah penyelidikan lebih luas terhadap kampanye presiden pada 2016. Seiring ada hubungannya dengan Rusia.

Harga emas juga mendapatkan dukungan dari indeks harga konsumen AS turun tipis 0,1 persen pada Maret. Ini penurunan pertama dalam 10 bulan. Harga bensin juga lebih rendah. Dengan data ekonomi itu, diharapkan bank sentral AS tidak terlalu agresif menaikkan suku bunga.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya