Wall Street Menguat Ditopang Saham Teknologi

Wall Street ditutup menguat ditopang kenaikan saham Apple dan perusahaan teknologi lainnya.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 03 Jul 2018, 04:50 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2018, 04:50 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Wall Street ditutup menguat pada hari Senin ditopang kenaikan saham Apple dan perusahaan teknologi lainnya. Penguatan saham teknologi mengimbangi kekhawatiran tentang perang perdagangan yang meningkat antara Washington dan mitra dagangnya.

Dilansir dari Reuters, Selasa (3/7/2018), pada perdagangan Senin, Wall Street melemah di awal sesi tetapi berhasil berbalik arah hingga berhasil ditutup di zona hijau. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,15 persen menjadi 24.307,18 poin, sementara S&P 500 naik 0,31 persen menjadi 2.726,71.

Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 0,76 persen menjadi 7.567,69. Saham Microsoft Inc, Facebook Inc dan Apple Inc masing-masing naik 1 persen atau lebih, mendorong indeks teknologi S&P 500 naik 0,99 persen.

Indeks teknologi S&P 500 mencetak kenaikan 11 persen sepanjang tahun ini karena para investor yakin laporan keuangan perusahaan teknologi bakal menguat di kuartal II 2018.

"Sepertinya teknologi tidak akan melambat tahun ini," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.

 

Imbas perang dagang

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Investor juga menanti penerapan kebijakan Amerika Serikat (AS) mengenai tarif 25 persen dikenakan pada 818 produk China senilai USD 34 miliar mulai 6 Juli mendatang. Kebijakan Donald Trump ini direspons keras oleh China.

 Uni Eropa telah memperingatkan Amerika Serikat bahwa mengenakan tarif impor pada mobil dan suku cadang mobil kemungkinan akan mengarah pada langkah-langkah balasan yang berimbas pada ekspor AS senilai USD 294 miliar. Sementara Kanada telah berjanji untuk mengambil sejumlah strategi untuk menghadapi tarif baja dan aluminium AS.

"Perang dagang pada akhirnya akan menaikkan harga bagi konsumen dan kemungkinan akan mengurangi permintaan untuk produk," kata Jack Ablin, Kepala Investasi Cresset Wealth Advisors di Chicago.

Ablin berharap pendapatan perusahaan AS akan menguat di kuartal II 2018, meski keuntungan itu berpeluang tergerus akibat perang perdagangan yang kian memanas.

Pada hari Selasa, bursa saham AS akan ditutup pada jam 1 siang menjelang libur memperingati Kemerdekaan AS. Dengan beberapa investor sudah mengambil waktu libur pada hari Senin, volume di bursa AS adalah 6,2 miliar saham, dibandingkan dengan 7,3 miliar rata-rata selama 20 hari perdagangan terakhir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya