Gempa Lombok Rusak Tiang Listrik, Sebagian Wilayah NTB Padam

Gempa 7 skala Richter menguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Agu 2018, 21:35 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2018, 21:35 WIB
Gempa Lombok 7 SR, Warga Nusa Dua Bali Berhamburan Keluar Rumah
Warga berhamburan keluar rumah saat gempaberkekuatan 7 SR di Lombok dirasakan di kawasan Nusa Dua Bali, Minggu (5/8). Gempa berada pada titik 8.25 LS, 116.49 BT, atau sekitar 27 km Timur Laut Lombok Utara, NTB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - ‎PT PLN (persero) menyatakan sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami pemadaman listrik pasca gempa yang mengguncang Lombok pada Minggu malam (5/8/2018).

Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah NTB Fitriah Adriana mengatakan, sistem kelistrikan di beberapa wilayah mengalami pemadaman karena beberapa infrastruktur jaringan kelistrikan berupa tiang listrik roboh.

"Aset tiang listrik kami masih diinventarisasi yang roboh‎," kata Fitriah, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Minggu (5/8/2018).

Menurut Fitriah, selain melakukan inventarisasi kerusakan tiang listrik akibat gempa, saat ini PLN telah mengirim petugas ‎untuk mengatasi kerusakan agar pasokan listrik‎ kembali normal.

"Saat ini petugas kami secara bertahap menyalakan listrik di daerah yang padam, mohon doa nya agar dapat segera normal," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Ada Kerusakan di Bandara Lombok dan Bali

Bandara Ngurah Rai Ditutup
Calon penumpang melihat papan informasi penundaan penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (28/6). Pihak pengelola menutup sementara aktivitas bandara maupun penerbangan karena gangguan abu vulkanis erupsi Gunung Agung. (AP/Firdia Lisnawati)

Terkait gempa di NTB sebesar 7 SR, kegiatan operasional Bandara Lombok Praya saat ini sudah kembali normal. Tidak ada kerusakan pada fasilitas sisi udara (airside) seperti runwaytaxiway, dan apron. Hanya ada kerusakan minor pada fasilitas di terminal.

Corporate Communication Senior Manager PT Angkasa Pura I Awaluddin menjelaskan, sekitar pukul 20.00 WITA, bandara sempat padam listrik dan orang-orang yaitu pegawai dan penumpang di airsidedan terminal sempat dievakuasi di titik evakuasi di luar terminal.

"Namun menjelang pukul 20.30 WITA calon penumpang sudah kembali ke ruang tunggu terminal," jelas dia, Minggu (5/8/2018). 

Begitu juga di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali l, tidak ada kerusakan pada fasilitas airside akibat gempa. Kegiatan operasional berjalan normal, walau ada beberapa kerusakan fasilitas pendukung di terminal.

Saat ini, untuk menjaga keamanan dan keselamatan penumpang kami sedang meninjau dan melakukan pembersihan terhadap berbagai sarana serta fasilitas di seluruh area, baik di terminal dan sisi udara yang terdampak gempa  berkekuatan 7,0 SR yang berpusat di 27 km Timur Laut Lombok Utara di kedalaman 15 km.

"Angkasa Pura I memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin muncul akibat proses pembersihan dari sarana ataupun fasilitas yang terdampak di area terminal," pungkas Awaluddin. 


BMKG: Ada 16 Kali Gempa Susulan di Lombok

Gempa Lombok 7 SR, Warga Nusa Dua Bali Berhamburan Keluar Rumah
Warga berhamburan keluar rumah saat gempaberkekuatan 7 SR di Lombok dirasakan di kawasan Nusa Dua Bali, Minggu (5/8). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa berpotensi menimbulkan tsunami. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 Gempa 7 skala Richter menguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, ada 16 kali gempa susulan yang terjadi.

Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (5/8/2018) memaparkan, hingga pukul 19.51 WIB, telah terjadi 16 kali gempa susulan namun dengan magnitudo yang jauh lebih kecil.

Namun demikian, Ia meminta masyarakat untuk terus waspada dan tidak mendiami bangunan atau rumah yang rawan runtuh.

Dia mengatakan, hingga saat ini BMKG terus memantau kondisi terkini pasca gempa dan berkoordinasi dengan pihak- pihak terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Terus kami pantau dari Pusat Gempa Nasional di Jakarta, termasuk potensi terus terjadinya gempa susulan," terang dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/8/2018).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya