Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyepakati penerapan kebijakan ganjil genap di Bali. Aturan ganjil genap ini bakal diterapkan pada 7-16 Oktober 2018.
Pemberlakuan kebijakan ganjil genap dalam rangka menyukseskan pertemuan IMF dan World Bank, yang berlangsung pada 8-12 Oktober 2018.Â
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengaku sudah mendapatkan persetujuan penerapan ganjil genap di Bali dari Menteri Perhubungan sejak tiga hari lalu.
Advertisement
Baca Juga
"Sekarang kita sedang buat regulasinya berupa Peraturan Menteri mengenai ganjil genap di Bali. Kita sudah dan terus sosialisasi di Bali. Kita harap ada respons positif di Bali dari berbagai kalangan," kata Budi di Jakarta, Rabu (26/9/2018).
Berbeda dengan ganjil genap di Jakarta yang berlaku seharian penuh, di Bali, penerapan kebijakan ini hanya berlaku pada pukul 06.00-09.00 Wita dan pukul 16.00-19.00 Wita.Â
Adapun ruas jalan yang akan dikenakan ganjil genap yaitu :
- Jalan By pass Ngurah Rai (Simpang Pesanggrahan-Nusa Dua)
- Jalan Raya Uluwatu (Simpang Kali-Uluwatu)
- Jalan Kampus UNUD (Simpang Kampus-Politeknik)
- Jalan Uluwatu II (Simpang Bali-Simpang Kampus UNUD Ngurah Rai)
- Jalan Siligita (Simpang PDAM-Simpang By pass Ngurah Rai)
"Selain itu kita akan siapkan bus umum untuk alihkan masyarakat yang biasa menggunakan kendaraan pribadi," tegas Budi.
Bandara Ngurah Rai Siap 100 Persen Sambut Pertemuan IMF-World Bank 2018
PT Angkasa Pura I (Persero) memastikan seluruh persiapan dan fasilitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, telah siap dalam menyambut pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018, Oktober mendatang.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, mengatakan untuk menyambut para tamu ajang pertemuan tersebut, pihaknya melakukan lima pengerjaan pengembangan fasilitas di bandara tersebut. Pengerjaan ini sudah dimulai sejak awal tahun.
"Sampai hari ini sudah selesai untuk fasilitas yang digunakan," ujar dia di Denpasar, Bali, Senin (24/9/2018).
Baca Juga
Lima pengerjaan yang dilakukan antara lain desain dan pembangunan apron barat seluas 8 hektare (ha) dengan 6 parking stand. Kemudian, pembangunan apron timur dan pemindahan sewagetreatment plant, pembangunan gedung VVIP, Base Ops TNI dan penggantian line maintenance airlines.
Selanjutnya, pembangunan counter check in penumpang di terminal kedatangan serta pembangunan gedung parkir mobil bertingkat sehingga total kapasitas parkir menjadi 3.463 unit kendaraan.
"Namun ada prosedur yang harus dilalui untuk penggunaannya, termasuk verifikasi dan rangkaian upacara. Itu harus dilakukan. Besok sudah bisa dipakai. Tapi semua untuk target IMF-World Bank sudah bisa," kata dia.
Dengan berbagai pembangunan ini dan penataan di sejumlah lokasi, lanjut dia, kapasitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai semakin meningkat. Seperti, jam operasi bandara dari 19 jam menjadi 24 jam, jumlah counter check in internasional bertambah dari 96 unit menjadi 126 unit, apron utara dengan 47 parking stand dari 37 parking stand dan apron selatan dari 53 parking stand menjadi 63 parking stand.
Advertisement