Target 11.11 Meleset, Jack Ma Salahkan Hari Senin dan Cuaca Panas

Pendiri Alibaba, Jack Ma, kurang puas pada hasil 11.11. Cuaca panas pun disalahkan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 14 Nov 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 21:00 WIB
Jack Ma Bicarakan Digital Ekonomi di Depan Delagasi IMF-Bank Dunia
Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). Jack Ma mengatakan “pebisnis tak punya rasa takut, kompetitor yang seharusnya takut”.Liputan6.com/Angga Yuniar

Liputan6.com, Beijing - Pendiri Alibaba Jack Ma ternyata kurang senang dengan hasil penjualan Alibaba di Hari 11.11 (Singles Day). Menurutnya, penjualan Alibaba bisa bertambah jika bukan karena hari Senin dan cuaca panas.

Padahal, Alibaba berhasil mencetak rekor penjualan sebesar 268,4 miliar yuan atau Rp 538,8 triliun (1 yuan = Rp 2.007).

Jack Ma menyebut sebenarnya angka itu bisa bertambah lewat penjualan baju. Sayangnya cuaca sedang tidak mendukung.

"Ada bermacam alasan, salah satunya adalah karena cuaca sedang terlalu panas. Pakaian lebih banyak terjual ketika cuaca dingin. Alasan lainnya adalah hari itu (11.11) jatuh pada Senin," ujar Jack Ma seperti dikutip CNBC.

"Apa yang saya ingin ucapakan adalah penjualan Singles Day tahun ini bahkan tidak mencapai ekspektasi saya," ucapnya.

Faktor yang membuat Jack Ma senang adalah penjualan Alibaba tetap melewati ekspektasi para analis. Ini sekaligus membuktikan bahwa ekonomi China masih kuat.

Jack Ma menjelaskan Wall Street memprediksi pertumbuhan penjualan Alibaba saat hari 11.11 hanya 20 persen saja akibat lemahnya konsumsi dan perlambatan ekonomi.

"Tetapi angka kami sebetulnya tumbuh 25,7 persen," ujar Jack Ma.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ternyata Pertumbuhan Melambat

Perang Dagang China AS
Perang Dagang China AS

Pertumbuhan tersebut ternyata adalah yang terendah dalam 10 tahun terakhir. Reuters mencatat perlambatan itu oleh melmabatnya industri e-commerce di China.

Tahun lalu, pertumbuhan Singles Day tercatat sebesar 27 persen.

Meski demikian, penjualan Hari 11.11 masih lebih besar ketimbang acara serupa di Amerika Serikat (AS) seperti Cyber Monday. Tahun lalu, Cyber Monday hanya meraup USD 7,9 miliar, jauh lebih kecil dari hasil Alibaba. 

Hari 11.11 yang merupakan ide Alibaba juga telah menginspirasi platform e-commerce lain untuk melakukan hal yang sama. Di Indonesia pun pada tanggal 11 November beragam e-commerce memberikan beragam diskon menarik. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya