38 BUMN Serap 522 Talenta dari Papua dan Papua Barat

Saat ini BUMN tengah menghadapi tantangan era disrupsi digital dan menyongsong revolusi industri 4.0 yang berbasis teknologi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Feb 2020, 14:30 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2020, 14:30 WIB
Gedung Kementerian BUMN
Gedung Kementerian BUMN (dok: Humas KBUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Sabtu (22/02/2020) digelar inagurasi program perekrutan bersama BUMN untuk putra putri Papua dan Papua Barat di Kantor Pusat Pertamina, Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia (FHCI) BUMN, Herdy Harman, menjelaskan bahwa saat ini BUMN tengah menghadapi tantangan era disrupsi digital dan menyongsong revolusi industri 4.0 yang berbasis teknologi.

“Untuk menyiapkan talenta BUMN, FHCI mengimbau BUMN untuk mempraktikkan konsep pengelolaan SDM yang mencakup aspek people, culture, organization, dan digitizing process. Sehingga terbentuk talenta yang berkarakter kuat, cinta tanah air, berdaya saing tinggi, berkolaborasi, dan menciptakan nilai tambah (creating value)," ujar Herdy.

 

Menurut Herdy, penyelenggaraan PBB Papua dan Papua Barat ini mampu memberi pembekalan kepada 522 peserta yang berasal dari kedua provinsi untuk menghadapi tantangan dan peluang bisnis di masa mendatang.

“Dalam hal kesiapan (readiness) talenta menghadapi era industri 4.0, sebanyak 522 talenta dari Papua dan Papua Barat yang tersebar di 38 BUMN itu telah menunjukkan budaya berkolaborasi dan adaptif yang akan menjadi bekal mereka untuk berkontribusi di perusahaan BUMN. Tentunya, FHCI berharap para talenta ini juga menjadi bagian dari elemen yang menyokong perekonomian nasional di masa mendatang," jelas Herdy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Erick Thohir Beberkan Alasan Angkat Putra Asli Papua jadi Direktur Freeport

Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan alasan utama mengangkat Direktur PT Freeport Indonesia Claus Wamafma yang berlatar belakang penduduk asli Papua.

"Ini bukan alasan politik, tapi karena Claus sudah melalui banyak hal di Freeport dan dia berhak untuk itu. Kemampuannya sesuai. Bukan karena dia Papua," tegas Erick Thohir dikutip dari Antara, Sabtu (22/2/2020).

Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan bahwa ia telah mempelajari kinerja Claus di PT Freeport Indonesia. Menurutnya pengalaman selama 21 tahun bekerja di pertambangan emas serta kemampuan pengetahuannya dirasa mumpuni untuk mengemban jabatan tersebut.

 

Selain itu, ia menegaskan bahwa siapa saja berhak untuk menduduki jabatan tersebut asalkan memiliki pengalaman, kemampuan, serta pengetahuan yang cukup dalam membidangi posisi di Freeport.

Erick senang ketika mengetahui ternyata Claus adalah penduduk asli Papua, di mana hal tersebut mampu untuk menjadi motivasi bagi setiap anak muda seluruh Indonesia, khususnya Papua.

"Presiden Joko Widodo sayang sama Papua, saya Menteri BUMN juga sayang dengan Papua, maka setiap masyarakatnya juga berhak mendapatkan kesempatan yang sama," kata Erick Thohir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya