Selama PPKM, Penumpang Bus AKAP Turun Hampir 30 Persen

Dari 4 terminal di bawah pengelolaan BPTJ, penurunan penumpang bus AKAP paling signifikan terjadi di Terminal Jatijajar, Kota Depok.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 27 Jan 2021, 17:15 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2021, 17:15 WIB
Suasana Arus Balik Liburan di Terminal Kampung Rambutan
Suasana penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) saat tiba di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (3/1/2021). Sementara pemudik yang diberangkatkan menuju luar Jakarta melalui Terminal Kampung Rambutan sebanyak 15.059 penumpang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlangsung mulai tanggal 11 sampai dengan 25 Januari 2021, penumpang Bus Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang berangkat dari terminal di bawah pengelolaan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), tercatat mengalami penurunan.

Berdasarkan data pada 4 Terminal Bus di bawah pengelolaan BPTJ, yaitu Terminal Jatijajar Kota Depok, Terminal Baranangsiang Kota Bogor, Terminal Poris Plawad Kota Tangerang dan Terminal Pondok Cabe Kota Tangerang Selatan, terdapat penurunan rata-rata harian jumlah keberangkatan penumpang AKAP. Penurunan ini dibandingkan dengan rata-rata harian pada sepuluh hari pertama bulan Januari 2021.

“Dari sisi transportasi kita masih mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor41 Tahun 2020 Tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 dan tentunya Surat Edaran yang dikeluarkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 ,”ujar Kepala BPTJ, Polana B. Pramesti, Rabu (27/1/2021).

Dari 4 terminal di bawah pengelolaan BPTJ, penurunan penumpang bus AKAP paling signifikan terjadi di Terminal Jatijajar, Kota Depok. Pada 10 hari pertama bulan Januari 2021, rata - rata penumpang bus AKAP yang berangkat setiap hari dari Terminal Jatijajar tercatat sebanyak 311 orang.

Namun, selama PPKM, terdapat penurunan penumpang hingga 29,2 persen atau terdapat sekitar 220 penumpang setiap harinya.

Di tempat lain, yakni Terminal Poris Plawad- Kota Tangerang, rata-rata keberangkatan penumpang AKAP pada 10 hari pertama pada bulan Januari 2021 tercatat sebanyak 441 orang per hari. Sepanjang PPKM penumpang AKAP yang berangkat dari Terminal Poris Plawad turun sebesar 14,05 persen atau jika dirata rata terdapat penumpang berangkat sekitar 379 orang setiap harinya.

Penurunan jumlah penumpang bus AKAP juga terjadi di dua terminal lain yang masih berada di bawah pengelolaan BPTJ yakni Terminal Baranangsiang Bogor dan Terminal Pondok Cabe Tangerang Selatan. Untuk Terminal Baranangsiang dan Terminal Pondok Cabe penurunan presentase jumlah keberangkatan penumpang AKAP juga tercatat sekitar 14 persen.

Rata-rata harian keberangkatan penumpang di Terminal Baranangsiang, Bogor pada awal Januari sebanyak 200 orang. Namun selama PPKM rata-rata harian penumpang AKAP yang berangkat dari Terminal Baranangsiang tercatat 172 orang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pondok Cabe

Suasana Arus Balik Liburan di Terminal Kampung Rambutan
Penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) saat tiba di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu (3/1/2021). Sementara pemudik yang diberangkatkan menuju luar Jakarta melalui Terminal Kampung Rambutan sebanyak 15.059 penumpang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Untuk Terminal Pondok Cabe keberangkatan pengguna AKAP untuk awal januari terdapat rata - rata penumpang sebanyak 42 orang setiap harinya. Namun, pada masa PPKM mengalami penurunan menjadi rata-rata hanya memberangkatkan 36 penumpang per hari.

Menurutnya, sebagai regulator bidang transportasi, Polana mengatakan, langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19 sudah dilakukan mengacu pada aturan-aturan tersebut. Antisipasi yang dilakukan menurut Polana, merupakan bentuk tanggung jawab pada sektor transportasi termasuk dalam menegakkan dan menjaga protokol kesehatan.

Di sisi lain Polana juga mengapresiasi masyarakat yang sampai dengan saat ini tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dan bijak dalam bermobilitas. “Penurunan ini mudah-mudahan merupakan salah satu bentuk sikap yang bijak dan bertanggung jawab dari masyarakat dengan mengatur perjalanannya,” kata Polana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya