Pemerintah Terus Dorong Pemulihan Ekonomi, Termasuk Lewat UMKM

Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki menjelaskan, pemulihan ekonomi sudah terlihat di 2021. Hal tersebut didukung dengan data BPS.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 18 Nov 2021, 15:50 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2021, 15:50 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki menjelaskan, pemulihan ekonomi sudah terlihat di 2021. Hal tersebut didukung dengan data BPS.

"Indikator pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 naik sebesar 3,51 persen year-on-year (yoy)," kata Teten Masduki, dalam webinar dan launching Riset INDEF X BukaWarung Terhadap Akselerasi UMKM dan Perekomonian Indonesia pada Kamis (18/10/2021).

Meskipun sudah positif, pemerintah tidak langsung senang. Teten menjelaskan bahwa upaya pemulihan ekonomi terus berlanjut. Maka pemerintah tetap melanjutkan berbagai program.

Contohnya program kerja untuk usaha mikro dengan target 12,8 juta usaha mikro. Sampai saat ini program tersebut sudah disalurkan 100 persen dengan anggaran Rp 15,36 triliun.

Untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan target Rp 285 triliun telah terealisasi Rp 244,9 triliun atau 85,92 persen dengan jumlah penerima 6,48 juta debitur.

Adapun penyaluran modal kerja bagi koperasi melalui LPDB dengan target Rp 1,6 triliun, sudah terealisasi 80,27 persen kepada 162 koperasi.

"Penguatan dari permodalan menjadi salah satu program utama pemerintah. Berdasarkan hasil riset dari UNDP pada tahun 2021, selama dari PPKM darurat ada 1 dari 3 UMKM yang mengalami masalah pendanaan usaha dan pembayaran cicilan utang," papar Teten Masduki.

Selain itu, usaha mikro dan kecil juga sulit mendapatkan pembiayaan formal, karena tidak memiliki aset untuk dijaminkan serta tidak adanya pencatatan pelaporan keuangan.

Maka dari itu, "saat ini kami memiliki LAMIKRO, Laporan Akuntansi Usaha Mikro untuk membantu pelaku usaha mikro membuat laporan sistem keuangan yang sederhana dan mudah digunakan," imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pembiayaan UMKM akan Lebih Efektif Dengan Digitalisasi

FOTO: Mengunjungi Pameran Produk UMKM dalam Program Bangga Buatan Indonesia
Pengunjung memilih produk UMKM pada acara In Store Promotion di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (18/11/2020). Pemerintah mendorong sektor UMKM sebagai tindak lanjut dari program Bangga Buatan Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dalam kesempatan itu, Menteri Teten Masduki juga menyampaikan bahwa pembiayaan akan lebih efektif jika diikuti dengan digitalisasi.

Menurutnya, digitalisasi menjadi enabler percepatan pemulihan ekonomi nasional. Berdasarkan data IDEA, saat ini sebanyak 16,4 juta atau 25,6 persen UMKM telah terhubung ke ekosistem digital.

"Penggunaan e-wallet juga meningkat selama pandemi," kata Teten Masduki, dalam webinar dan launching Riset INDEF X BukaWarung Terhadap Akselerasi UMKM dan Perekomonian Indonesia pada Kamis (18/10/2021).

"Hal ini didukung jumlah penyedia layanan e-wallet di Indonesia yang mencapai lebih dari 50 operator yang telah mendapatkan regulasi dari Bank Indonesia pada 2020 lalu," jelasnya.

Selain itu, fintech juga tumbuh sangat pesat. Teten Masduki mengungkapkan, total outstanding fintech pada September 2021 mencapai Rp 27,84 triliun atau tumbuh 55,1 persen dari Januari 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya