Ingin Pertumbuhan Ekonomi Meroket, OJK Ajak Masyarakat Jangan Pelit Kredit

Pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III 2022 konsisten alami kenaikan hingga mencapai 5,71 persen secara tahunan, atau year on year (YoY).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Nov 2022, 12:20 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 12:20 WIB
Logo OJK. Liputan6.com/Nurmayanti
Logo OJK. Liputan6.com/Nurmayanti

Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III 2022 konsisten alami kenaikan hingga mencapai 5,71 persen secara tahunan, atau year on year (YoY).

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae, menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut tidak lepas dari angka penggunaan kredit, yang juga makin membesar.

"Apa ini maknanya, kalau kita lihat data kredit di sepanjang tahun ini, itu sudah mencapai pertumbuhan di atas 11 persen. Ini sebetulnya paralel dengan pertumbuhan ekonomi," ujar Dian dalam acara peluncuran aplikasi iDebKu, Selasa (8/11/2022).

Menurut dia, capaian pertumbuhan ekonomi 5,71 persen jadi sinyal positif di saat banyak penduduk negara lain tengah terjebak dalam situasi krisis, salah satunya akibat konflik geopolitik Rusia dan Ukraina.

"Ini saya kira momentum yang sangat baik buat kita untuk membangun kepercayaan diri di tengah-tengah persoalan geopolitik. Walaupun kita tetap harus hati-hati, saya kira memang optimisme itu harus dijaga," tuturnya.

Menanggapi situasi tersebut, Dian meminta masyarakat tidak terlalu overreactive sehingga menahan pengeluaran untuk konsumsi. Pasalnya, itu justru membahayakan perekonomian domestik.

"Jadi kalau kita terlalu khawatir, maka ekonomi bisa tidak bergerak. Ini yang mengakibatkan betul-betul krisis akan datang kepada kita. Ini merupakan persoalan yang kita hadapi bersama-sama," kata Dian.

Oleh karenanya, OJK selaku pihak otoritas pun berkomitmen terus melakukan pembenahan di berbagai sektor. Salah satunya, dengan melakukan perbaikan pelayanan di sektor kredit.

"Tetapi intinya, memang sektor perbankan dan sektor lembaga keuangan ibaratnya membantu memberikan bensin pertumbuhan ekonomi, itu terjadi ketika kredit makin hari semakin meningkat," sebut Dian.

Kredit Bank Tumbuh 10,7 Persen per Juli 2022, Nyaris Tembus Target BI

Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, pertumbuhan kredit perbankan per Juli 2022 mengalami kenaikan mendekati target 11 persen yang diusung Bank Indonesia (BI), yakni sebesar 10,71 persen secara tahunan atau year on year (YoY).

Akan tetapi, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan, secara nominal penyaluran kredit justru terpangkas hingga sekitar Rp 17,5 triliun.

"Seiring dengan positifnya kinerja perekonomian, fungsi intermediasi perbankan pada Juli 2022 tercatat meningkat, dengan kredit tumbuh sebesar 10,71 persen yoy, didorong peningkatan kredit jenis modal kerja dengan kategori debitur korporasi," jelasnya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisaris OJK di Jakarta, Senin (5/9/2022).

"Namun demikian, secara nominal kredit perbankan sedikit menurun sebesar Rp 17,54 triliun menjadi Rp 6.159,33 triliun," dia menambahkan.

 

Pertumbuhan DPK

Ilustrasi bank
Ilustrasi bank (Sumber: Istockphoto)

Lebih lanjut, Dian menyampaikan, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Juli 2022 tumbuh sebesar 8,59 persen yoy. Itu tumbuh melambat dibandingkan bulan sebelumnya 9,13 persen secara tahunan.

"Utamanya didorong perlambatan giro sejalan dengan normalisasi kebijakan moneter Bank Indonesia," imbuh dia.

Selain itu, likuiditas industri perbankan pada Juli 2022 masih berada pada level memadai. Hal tersebut terlihat dari rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit dan Alat Likuid/DPK masing-masing sebesar 124,45 persen dan 27,92 persen, terjaga di atas ambang batas ketentuan masing-masing pada level 50 persen dan 10 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya