Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, memastikan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky urung hadir di KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022.
Kendati begitu, kabar tersebut tidak menyurutkan asa Indonesia selaku pemegang Presidensi G20 2022 untuk menghelat puncak acara konferensi tingkat tinggi tersebut.
Baca Juga
Lantas apa pengaruh ketidakhadiran Presiden Rusia tersebut terhadap Presidensi G20 Indonesia?
Advertisement
Menanggapi, Pengamat Ekonomi dari Indonesia Strategic and Economics Action Institution Ronny P Sasmita, mengatakan ketidakhadiran Presiden Rusia sebetulnya tidak terlalu berpengaruh besar, asalkan kesepakatan yang dibahas tidak menyangkut hal yang krusial.
“Kalau terjadi kesepakatan di bidang-bidang krusial, tentu akan ada manfaatnya bagi Indonesia. Misalnya ada kesepakatan pengamanan supply chain pangan, meskipun ada perang, tentu akan sangat baik untuk Indonesia,” kata Ronny kepada Liputan6.com, Jumat (11/11/2022).
Kemudian, kata Ronny, jika ada kesepakatan soal akselerasi energi terbarukan, tentu akan baik untuk komoditas nikel Indonesia. Misalnya, karena nikel menjadi salah satu bagian penting untuk pembuatan baterai mobil listrik, dan banyak lagi tentunya
Bahkan sebelum ada kesepakatan saja, Indonesia telah menikmati manfaat dari KTT G20 ini. Kepercayaan global semakin membaik, reputasi pemerintah semakin baik, dan adanya manfaat langsung yang dirasakan di Bali dan di sektor pariwisata nasional tentunya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengabarkan, akan ada 17 kepala negara yang bakal hadir dalam KTT G20, termasuk di antaranya Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dan Presiden China Xi Jinping. Menurut Jokowi, konfirmasi kehadiran yang mencapai 17 negara itu terbilang cukup tinggi.
Presiden Rusia Vladimir Putin Dipastikan Tak Hadiri KTT G20 Bali
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memberikan konfirmasi untuk tidak hadir dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada pekan depan tepatnya 15-16 November 2022.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan hadir dalam acara KTT G20 di Bali.
“Putin tidak hadir, karena tadi sudah menyampaikan, dia mengirim Menteri Luar Negeri untuk datang, saya kira itu paling tinggi dan kita menghormati itu,” kata Luhut Binsar Pandjaitan kepada awak media di Bali, Kamis (10/11/2022).
Akan tetapi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melakukan komunikasi yang baik. Diharapkan, komunikasi tersebut bisa menurunkan tensi Ukraina dan Rusia.
“Tapi, Presiden sudah menyampaikan beliau sudah berkomunikasi dan kita berharap komunikasi bagus itu bisa menurunkan tensi Ukraina dan Rusia,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Sinyal ketidakhadiran Putin ini memang sudah terlihat. dikutip dari Channel News Asia, Selasa (8/11/2022), Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa percakapan dengan Putin pekan lalu memberinya kesan kuat bahwa pemimpin Rusia tidak akan menghadiri pertemuan di Bali.
Sebagai tuan rumah G20, Indonesia telah menolak tekanan dari negara-negara Barat dan Ukraina untuk tidak mengundang Rusia dari pertemuan puncak para pemimpin dan mengeluarkannya dari kelompok tersebut, dengan mengatakan tidak memiliki wewenang untuk melakukannya tanpa konsensus di antara semua anggota.
Jokowi menekankan dalam sebuah wawancara dengan Financial Times bahwa Rusia tetap disambut di KTT itu, yang ia khawatirkan dibayangi oleh peningkatan ketegangan internasional yang "sangat mengkhawatirkan".
"G20 bukan untuk forum politik. Ini untuk ekonomi dan pembangunan," katanya.
Advertisement
17 Kepala Negara Dipastikan Hadiri KTT G20, dari Joe Biden hingga Xi Jinping
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa hingga kini sudah ada 17 kepala negara/kepala pemerintahan yang menyatakan akan hadir pada KTT G20 di Bali. Mulai dari, Presiden Amerika Serikat Joe Biden hingga Presiden China Xi Jinping.
Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau secara langsung sejumlah tempat yang akan dijadikan lokasi penyelenggaraan KTT G20 di Bali, Selasa (8/11/2022). Adapun KTT G20 di Bali akan diselenggarakan pada 15 dan 16 November 2022.
"Sudah, itu yang sudah pasti (hadir) 17 (kepala negara/kepala pemerintahan)," kata Jokowi kepada wartawan di Kota Denpasar Bali, Selasa (8/11/2022).
Sementara itu, kata dia, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan akan mempertimbangkan situasi dan kondisi di negara masing-masing. Jika memungkinkan, kedua pemimpin negara itu akan menghadiri KTT G20.
"Beberapa hari yang lalu saya juga sudah bertelepon, berbicara lewat telepon dengan Presiden Putin dan Presiden Zelensky, beliau menyampaikan akan hadir kalau kondisinya memungkinkan," jelasnya.
Menurut dia, kehadiran para kepala negara maupun kepala pemerintahan pada KTT G20 di Bali kali ini merupakan suatu kehormatan. Pasalnya, kondisi dunia saat ini sedang tidak kondusif.
"Saya kira dalam posisi normal itu biasa yang hadir juga 17-18, ini posisi yang tidak normal, dunia sangat sulit, semua negara sangat sulit, kalau kehadirannya sampai sejumlah itu saya kira juga sangat bagus, sangat bagus," tutur Jokowi.