Harga Anjlok, Jokowi: HPP Gabah dan Beras Terbaru Segera Diumumkan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) segera mengumumkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras terbaru, setelah harga gabah kering panen (GKP) jatuh.

oleh Tira Santia diperbarui 09 Mar 2023, 12:33 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2023, 12:33 WIB
Kementan Serap Gabah Petani Indramayu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) segera mengumumkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras terbaru, setelah harga gabah kering panen (GKP) jatuh.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) segera mengumumkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras terbaru, setelah harga gabah kering panen (GKP) jatuh.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat mengunjungi lokasi panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis.

"Saya menanyakan langsung kepada para petani bahwa GKP-nya jatuh di harga Rp4.200, memang terlalu rendah sehingga pemerintah saat ini sedang menghitung dan nanti segera diumumkan oleh Badan Pangan harga GKP harusnya berapa," kata Jokowi dalam siaran virtual dikutip dari Antara, Kamis (9/3/2023).

Jokowi mengakui bahwa harga GKP di Kebumen yang ia temukan terlalu rendah, yakni Rp4.200 per kilogram.

Menurut Jokowi, Pemerintah melalui Bapanas tengah menghitung ulang HPP terbaru dengan memperhitungkan sewa lahan, pembelian pupuk, serta bibit, agar petani tetap mendapatkan untung.

HPP Gabah dan Beras Terbaru

Selain itu, HPP gabah dan beras terbaru juga akan mempertimbangkan harga beli di tingkat konsumen agar dalam posisi yang wajar.

"Kita harapkan harga gabah di petani itu wajar, harga beras di pedagang wajar, harga pembelian beras oleh masyarakat juga pada posisi yang wajar, semuanya mendapatkan manfaat dan keuntungan dari perhitungan itu," kata Presiden.

Sebelumnya, Bapanas mengumpulkan seluruh unsur perberasan nasional untuk menggodok ulang HPP Gabah dan Beras terbaru menjelang panen raya pada Jumat (3/3).

 

Usulan HPP

Musim Hujan, Harga Gabah di Tingkat Petani Naik
Petani melakukan panen padi jenis IR 64 di kawasan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/1/2022). Harga gabah kering di tingkat petani saat ini mengalami kenaikan Rp 500 menjadi Rp 7000/kg disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan panen padi tertunda. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan pertemuan tersebut dihadiri seluruh pemangku kepentingan perberasan nasional, baik dari kementerian dan lembaga, asosiasi dan organisasi petani serta pelaku usaha.

Dalam pertemuan itu, Kementerian Pertanian turut mengusulkan HPP berada di kisaran Rp4.800-Rp5.100 per kg dan BRIN mengusulkan harga GKP berkisar Rp4.850-Rp5.000 per kg.

Dalam penetapannya nanti, Pemerintah mempertimbangkan dari berbagai sisi secara menyeluruh, baik dari sisi petani, pelaku usaha penggilingan, konsumen, pengendalian inflasi dan lainnya.

"Tidak mungkin pemerintah hanya mengedepankan satu aspek dan kelompok saja. Pasti akan ada pertimbangannya, misal apabila ditetapkan terlalu tinggi bagaimana dampaknya terhadap komoditas lain. Namun yang pasti HPP GKP harga Rp4.200 per kg sudah tidak akan dipilih lagi," kata Arief.

Belum Sebulan Berlaku, Aturan Batas Atas Harga Beras dan Gabah Dicabut

Musim Hujan, Harga Gabah di Tingkat Petani Naik
Petani melakukan panen padi jenis IR 64 di kawasan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/1/2022). Harga gabah kering di tingkat petani saat ini mengalami kenaikan Rp 500 menjadi Rp 7000/kg disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan panen padi tertunda. (merdeka.com/Arie Basuki)

Badan Pangan Nasional (Bapanas) resmi mencabut Surat Edaran Nomor 47/TS.03.03/K/02/2023, terkait harga batas atas pembelian gabah atau beras.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi beralasan, pencabutan ini dilakukan setelah memperhatikan perkembangan produksi padi dan kelancaran pasokan gabah dari petani kepada penggilingan padi, serta untuk menjaga daya saing petani.

"Dengan ini kami sampaikan bahwa Surat Edaran Kepala Badan Pangan Nasional Nomor : 47/TS.03.03/K/02/2023 tanggal 20 Februari 2023 tentang Harga Batas atas Pembelian Gabah atau Beras dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi," kata Arief dikutip dari surat edaran tersebut, Rabu (8/3/2023).

Namun demikian, Arief meminta petani dan pelaku usaha penggilingan padi tetap menjaga harga beras dan gabah tidak melampaui batas kewajaran.

"Kami menghimbau kepada para pelaku usaha penggilingan padi agar tetap menjaga harga pembelian gabah atau beras yang wajar untuk menciptakan persaingan yang sehat di tingkat petani dan menjaga harga di tingkat konsumen," tuturnya.

Belum Berlaku Sebulan

Adapun masa berlaku surat edaran tentang harga batas atas beras dan gabah ini tidak sampai sebulan. Mulanya, Bapanas mengirimkan surat edaran tersebut kepada pelaku usaha penggilingan dan Direktur Utama Perum Bulog pada 20 Februari 2023.

Isinya, harga batas atas gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp 4.550 per kg. Kemudian, GKP Tingkat Penggilingan Rp 4.650 per kg, Gabah kering giling (GKG) tingkat penggilingan Rp 5.700 per kg, dan beras medium di gudang Perum Bulog Rp 9.000 per kg.

INFOGRAFIS: 5 Negara Pemasok Beras Terbesar ke Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 5 Negara Pemasok Beras Terbesar ke Indonesia (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya