Eropa Jatuh Resesi, Indonesia Tetap Optimis Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2023

Di tengah ancaman Eropa yang resesi, tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2023 sebesar 5,03 persen (yoy)

oleh Ilyas Istianur PradityaTira Santia diperbarui 09 Jun 2023, 13:29 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2023, 13:29 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Di tengah ancaman Eropa yang resesi, tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2023 sebesar 5,03 persen (yoy). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menyebut perekonomian Indonesia pada tahun 2022 sebesar 5,31 persen, merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi sepanjang masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun kemarin solid 5,31 persen dan ini tertinggi sejak masa pemerintahan bapak Presiden Joko Widodo," kata Airlangga dalam rapat kerja pemerintah dengan Banggar DPR di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Lantas bagaimana dengan pertumbuhan ekonomi 2023?

Di tengah ancaman Eropa yang resesi, tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2023 sebesar 5,03 persen (yoy). Angka ini sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,01 persen (yoy).

"Dan kembali dari triwulan pertama mencapai 5,03 persen," ujarnya. 

Angka tersebut dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 dan 2024 lebih baik lagi.

Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Adapun untuk pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan tetap kuat pada batas atas kisaran 4,5-5,3 persen. 

Sementara, Kemenkeu dan DPR telah menyepakati target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,1-5,7 persen pada 2024.

"Kalau kita lihat capaian target 2022, 2023 dan 2024 seperti yang diputuskan badan anggaran bahwa pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2024 antara 5,1 sampai 5,7 persen," pungkasnya.

Jadi Negara Maju, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia harus 7 Persen Tiap Tahun

Pertumbuhan Ekonomi DKI Jakarta Turun 5,6 Persen Akibat Covid-19
Deretan gedung perkantoran di Jakarta, Senin (27/7/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045 mendatang. Ambisi besar tersebut akan dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

Deputi Bidang Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia harus mencapai 6 sampai 7 persen per tahun untuk menjadi negara maju.

"Ya, ekonomi kita harus tumbuh antara 6 sampai 7 persen. Rata-rata ke depan," ujarnya dalam acara diskusi publik RPJPN 2025-2045 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (30/5).

Selain itu, Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia juga ditargetkan mencapai USD 30.300 pada 2045 mendatang. Penetapan angka GNI per kapita ini setara negara maju.

"Caranya dengan memperkuat industrialisasi, kita juga harus mencari sumber ekonomi baru melalui blue economy, economy creative, dan renewable energy," paparnya.

 

Daya Saing SDM

FOTO: Indonesia Dipastikan Alami Resesi
Warga mengenakan masker berjalan di pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (5/11/2020). BPS mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49 persen, Indonesia dipastikan resesi karena pertumbuhan ekonomi dua kali mengalami minus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Daya saing sumber daya manusia juga perlu ditingkatkan dengan Human Capital Index (HCI) sebesar 0,73. Selanjutnya, intensitas emisi GRK menuju net zero emission akan diturunkan  hingga 93,5 persen.

Terakhir, kepemimpinan dan pengaruh internasional Indonesia perlu untuk lebih ditingkatkan. Global Power Index ditargetkan berada di posisi 15 besar pada 2045 mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya