Liputan6.com, Jakarta - “Menghadapi penolakan memang sulit, tetapi ini merupakan keterampilan yang perlu dikuasai jika ingin sukses,” menurut miliarder John Paul DeJoria.
“Bersiaplah dengan banyak penolakan,” kata DeJoria dikutip dari CNBC Make It, Selasa (12/12/2023).
Baca Juga
“Jika kamu sudah siap dan tahu bahwa kamu akan mendapat banyak penolakan, hal itu tidak akan mempengaruhimu. Itu tidak akan menyakitimu. Kamu bisa belajar penolakan itu.”
Advertisement
DeJoria, salah satu pendiri perusahaan produk kesehatan rambut Paul Mitchell dan perusahaan tequila Patrón Spirits, mengatakan bahwa itulah nasihat terbaik yang bisa ia berikan kepada seseorang yang ingin memulai bisnis sendiri. Ini juga merupakan pelajaran yang sudah ia pelajari dengan susah payah.
Jauh sebelum pengusaha berusia 79 tahun ini dilaporkan memiliki kekayaan bersih sebesar USD 3 miliar, ia melakukan serangkaian pekerjaan penjualan yang menantang, menjual produk seperti ensiklopedia dan sampo secara door to door sampai tinggal di dalam mobilnya.
“Ketika kamu mengetuk banyak pintu, Orang-orang tidak akan membiarkanmu masuk,” kata DeJoria.
Pekerjaan tersebut mengajarkannya cara menghadapi penolakan tanpa mengganggunya, yang menjadi penting ketika ia bekerja sama dengan penata rambut Paul Mitchell pada 1980 untuk meluncurkan bisnis eponymous.
Di sana, DeJoria lebih banyak mengalami penolakan. Investor utama duo ini bersikap dingin dan menarik diri, meninggalkan perusahaan hanya dengan USD 700.
Dalam satu dekade, penjualan tahunannya mencapai USD 100 juta sehingga DeJoria mengatakan bahwa ia rela menggelontorkan “beberapa juta” dolarnya untuk mendirikan Patrón pada tahun 1989.
Namun, penolakan kembali terjadi. DeJoria mengatakan bahwa ia “tidak tahu apa-apa” tentang industri minuman beralkohol, dan berjuang untuk menjual tequila premium setidaknya dua kali lebih mahal dari merek lain.
Ia hanya bertahan karena ia percaya itu adalah “tequila paling sempurna yang pernah dibuat,” dan pada akhirnya akan populer.
Mencari Jalan Lain
Pada tahun 2018, Patrón diakuisisi oleh Bacardi Limited dalam kesepakatan senilai USD 5,1 miliar.
Secara keseluruhan, ketiga pengalaman tersebut menunjukkan bahwa penolakan tidak bisa dihindari, kata DeJoria. “Mau kamu memulai bisnis atau tidak, penolakan tetap ada. Kamu akan mendapatkannya dalam kehidupan pribadi dan kehidupan bisnis.”
Satu-satunya pertanyaan adalah bagaimana kamu akan meresponsnya, dan menjadikan kegagalan sebagai kesempatan belajar, baik itu promosi penjualan yang ditolak atau kemunduran mandiri.
“Itu dapat membuatmu lebih mungkin berhasil dalam jangka panjang,” kata para psikolog. hal ini karena orang-orang yang terus-menerus hidup dalam ketakutan akan kegagalan atau penolakan cenderung tidak mengambil risiko atau memanfaatkan peluang yang ada.
“Cara menafsirkan kegagalan menentukan apakah kamu akan terus muncul dan melakukan pekerjaan, atau apakah kamu akan menutup diri dan menyerah,” kata Jenny Wang, psikolog yang berbasis di Houston, melalui CNBC Make It pada tahun 2018.
“Dalam perkara bisnis, jangan biarkan penolakan membuatmu putus asa untuk berhenti jika kamu yakin dengan produk atau layanan yang kamu ciptakan,” kata DeJoria, meskipun orang lain pada awalnya tidak setuju.
Pelanggan akan selalu membayar untuk kualitas, walaupun yang kamu menjualnya dengan harga yang lebih mahal dibandingkan produk lainnya yang ada, tambahnya.
“Dengan kata lain, jangan menyerah,” kata DeJoria. “Teruslah mengetuk pintu agar cukup banyak orang yang mendengarkanmu. Ini hanya masalah waktu.”
Advertisement