Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menambah batasan penukaran uang tunai selama periode Ramadan dan IdulFitri (RAFI) 2024.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Marlison Hakim mengatakan, jumlah uang tunai yang bisa ditukar oleh masyarakat kini naik menjadi Rp. 4 juta per orang dari Rp 3,8 juta tahun lalu.
Baca Juga
"Tahun ini kita buat paket yang lebih besar dari tahun lalu Rp 3,8 juta per orang, sekarang Rp 4 juta per orang," kata Marlison kepada media, usai Acara Kick Off Serambi 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (15/3/2024).
Advertisement
Marlison merinci, paket penukaran uang Rp 4 juta per orang ini akan berisi setiap pecahan Rp 1.000 hingga Rp 50.000.
Dalam kesempatan itu, Marlison juga menyampaikan, BI menyiapkan uang layak edar hingga Rp 197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran Rupiah pada periode Ramadan dan IdulFitri 2024. "Meningkat 4,65 persen dibandingkan tahun lalu," ujar dia.
Pada 2023, realisasi uang layak edar BI tercatat sebesar Rp 188,8 triliun. "Ini terus tetap tumbuh dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi kita dan mobilisasi masyarakat yang cukup tinggi. Kami juga memperhitungkan dampak digitalisasi dalam penggunaan uang Rupiah," tutur Marlison.
Selain itu, ia juga mengumumkan. BI akan membuka layanan penukaran uang di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.
“Kami juga menyediakan layanan tukar uang di titik arus mudik, salah satunya Jalan Tol Trans Jawa, Lampung, Lintas Sumatera, dan Medan. Khusus di Jawa kita akan buka di Kilometer 57, mulai tanggal 2-5 April,” ujar dia.
BI Buka Layanan Penukaran Uang Lebaran 15 Maret-5 April, Simak Lokasinya!
Sebelumnya diberitakan, setiap hari Keagamaan termasuk Ramadan dan Idul Fitri, masyarakat Indonesia memiliki budaya melakukan penukaran uang tunai ke pecahan terbaru. Uang tunai pecahan terbaru ini akan digunakan sebagai THR kepada keluarga dan kerabat terdekat.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengungkapkan, Ramadan-Idul Fitri (RAFI) merupakan periode dimana uang beredar cukup tinggi, rata-rata peredaran uang tunai di periode ini mencapai 25 persen dalam satu tahun peredaran.
Maka dari itu, dalam menyambut periode Ramadan-Idul Fitri (RAFI) 2024 ini, Bank Indonesia (BI) bersama industri perbankan membuka layanan penukaran uang tunai.
“Kita mulai tanggal 15 Maret hari ini sampai dengan 5 April, periode layanan penukaran uang,” terang Marlison kepada media usai acara Kick Off Serambi 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta pada Jumat (15/3/2024).
Ia mengatakan, BI akan membuka layanan penukaran uang di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.
“Kami juga menyediakan layanan tukar uang di titik arus mudik, salah satunya Jalan Tol Trans Jawa, Lampung, Lintas Sumatera, dan Medan. Khusus di Jawa kita akan buka di Kilometer 57, mulai tanggal 2-5 April,” kata Marlison.
Advertisement
Penukaran Uang di Bank
“Nanti kawan-kawan kami juga akan buka di Cirebon, Semarang, hingga Surabaya. Begitu juga di beberapa titik penyebrangan di Merak-Bakauheni, stasiun kereta api, hingga Bandara,” lanjutnya.
Marlison mencatat, perbankan akan membuka layanan kantor di 4.964 kantor/titik di seluruh Indonesia.
“Nama bank yang tersedia dapat diakses di aplikasi Pintar Bank Indonesia,” jelas dia.
“Kemudian kita juga akan mengadakan kegiatan bersama (BI dan perbankan) untuk di Jabodebek diselenggarakan di Istora Senayan pada 28-31 Maret,” beber Marlison.
Di sana, masyarakat bisa mengajukan penukaran uang melalui aplikasi Pintar maupun go-show atau hadir secara langsung.
“Bagi masyarakat yang hendak menukar uang melalui perbankan bisa lewat debit atau QRIS, tersedia saat acara nanti di Istora Senayan,” pungkasnya.
BI Siapkan Uang Rp 197,6 Triliun Sambut Ramadan dan Lebaran 2024
Sebelumnya diberitakan, Bank Indonesia (BI) akan menyiapkan uang tunai sebesar Rp 197,6 triliun guna menyambut hari raya keagamaan nasional yakni Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono, menyebut uang yang akan diedarkan tersebut lebih tinggi 4,55 persen, dibandingkan periode ramadan tahun lalu yang sebesar Rp 189 triliun.
"Tentu ini sudah memperhitungkan berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan akseptasi digital, artinya persentasenya sudah kita pertimbangkan dengan non tunai," kata Doni Primanto Joewono saat konferensi pers RDG Februari, di Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Doni mengungkapkan, alasan dinaikkannya porsi peredaran uang pada hari raya idul fitri nanti mengacu pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang masih positif tumbuh dikisaran 5 persen dan penggunaan keuangan digital yang semakin masif.
"Jadi, akhirnya kita pertimbangkan uuntuk menaikkan sekitar 4,65 persen," ujarnya.
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran uang, kemudian ditambah dengan 449 titik yang berlokasi di tempat-tempat sektor transportasi, seperti di jalan tol, rest area, pelabuhan, bandara, hingga stasiun kereta api.
"Dan tambahan lagi kita mau tambah 449 titik yang hubungan dengan transportasi. Jadi di jalan tol segala macam kita perbanyak, jadi memungkinkan orang sambil mudik di rest area, pelabuhan, stasiun, bandara," pungkasnya.
Advertisement