Mendag Budi Lepas Ekspor Produk Kerajinan UMKM ke Amerika hingga Timur Tengah

Menteri Perdagangan, Budi Santoso melepas ekspor produk kerajinan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) senilai USD127.070 atau setara Rp2 miliar di Bantul, Yogyakarta, Senin (25/11/2024).

oleh Fachri diperbarui 26 Nov 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2024, 11:45 WIB
Mendag Budi.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso melepas ekspor produk kerajinan milik PT Out of Asia dengan tujuan ekspor ke wilayah Amerika, Eropa, dan Timur Tengah di Bantul, Yogyakarta, Senin (25/11/2024). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Bantul Menteri Perdagangan, Budi Santoso melepas ekspor produk kerajinan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) senilai USD127.070 atau setara Rp2 miliar di Bantul, Yogyakarta, Senin (25/11/2024). Produk UMKM tersebut akan diekspor ke Amerika, Eropa, dan Timur Tengah.

"Produk-produk yang diekspor berupa keranjang dari eceng gondok dan produk dari marmer mencakup peralatan makan, cermin, serta dekorasi rumah lainnya," ujarnya.

"Pelepasan ekspor produk kerajinan Indonesia tersebut mencerminkan besarnya potensi produk Indonesia dalam merambah pasar global,” imbuh Mendag Budi.

Mendag Budi pun menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia agar semakin gencar beredar di pasar dunia.

“Upaya ini ditempuh melalui sinergi pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha,” tegasnya.

Mendag Budi juga membeberkan, untuk memperkuat kinerja perdagangan Indonesia, termasuk meningkatkan ekspor, Kemendag telah menyusun tiga program utama.

"Ketiga program ini, yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor)," bebernya.

Manfaatkan Potensi Pasar Domestik

Mendag Budi.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso saat pelepasan ekspor produk kerajinan milik PT Out of Asia dengan tujuan ekspor ke wilayah Amerika, Eropa, dan Timur Tengah di Bantul, Yogyakarta, Senin (25/11/2024). (Foto: Istimewa)

Mendag Budi menjelaskan, pengamanan pasar dalam negeri dilakukan dengan memanfaatkan potensi pasar domestik agar Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Kemudian, perluasan pasar ekspor menjadi fokus penting yang salah satunya dapat dicapai dengan membuka pasar baru melalui berbagai perjanjian perdagangan," jelasnya.

"Terkait dengan peningkatan UMKM BISA Ekspor, program ini menekankan peningkatan kapasitas ekspor UMKM melalui pendekatan berbasis sumber daya dan pendekatan berbasis pasar," imbuh Mendag Budi.

Mendag Budi mengatakan bahwa peningkatan kapasitas UMKM untuk ekspor dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan Indonesia Design Development Center (IDDC), mencetak eksportir UMKM baru, serta menyinergikan instansi pembina UMKM.

“Kami juga memiliki program pendampingan desain. Desain-desain yang telah didampingi nantinya akan ditampilkan di pameran ekspor terbesar di Indonesia, yaitu Trade Expo Indonesia,” katanya.

Mendag Budi juga mengajak semua pihak untuk ikut berkontribusi dalam meningkatkan ekspor Indonesia.

“Salah satu kontribusi yang bisa kita lakukan untuk menyongsong Indonesia maju 2045 adalah meningkatkan ekspor kita,” ujarnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya