Rupiah Tembus 16.200 terhadap Dolar AS Hari Ini 2 Januari 2025

Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova menuturkan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi sikap pelaku pasar mengantisipasi data klaim pengangguran AS pada malam ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jan 2025, 10:32 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2025, 10:32 WIB
Rupiah Tembus 16.200 terhadap Dolar AS Hari Ini 2 Januari 2025
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali tembus 16.200 pada perdagangan Kamis (2/1/2025).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali tembus 16.200 pada perdagangan Kamis (2/1/2025).

Mengutip Antara, nilai tukar kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, 2 Januari 2025 susut 71 poin atau 0,44 persen menjadi 16.203 per dolar AS dari sebelumnya 16.132 per dolar AS.

Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova menuturkan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi sikap pelaku pasar mengantisipasi data klaim pengangguran AS pada malam ini.

"Klaim pengangguran AS mingguan mengalami tren kenaikan untuk periode minggu terakhir Desember. Yang akan rilis nanti malam diperkirakan akan alami kenaikan 6 ribu menjadi tembus 230 ribu (dari sebelumnya 214 ribu),” tutur dia kepada Antara.

Pada Kamis ini, indeks dolar AS dan yield obligasi AS juga masih berada di level yang tinggi, masing-masing 108 dan 4,6 persen.

Sedangkan dari kondisi dalam negeri, kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terbaru yang hanya untuk barang mewah dinilai sudah terlambat karena ekspektasi harga barang di tengah masyarakat sudah terlanjur naik.

"Untuk PPN 12 persen yang terbaru, berakibat pemerintah berpotensi kehilangan pemasukan sekitar Rp70 triliun, yang berarti risiko fiskal menjadi meningkat dan rupiah akan sulit menguat. Salah satu solusinya (agar menjaga kurs rupiah) antara lain penghematan anggaran pengeluaran negara,” kata Rully.

Berdasarkan beberapa faktor tersebut, Rully prediksi nilai tukar rupiah hari ini melemah di kisaran 16.120-16.190 per dolar AS.

 

Begini Nasib Rupiah pada Hari Terakhir 2024

FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat 35 poin atau 0,22 persen menjadi 16.108 per USD dari sebelumnya sebesar 16.143 per USD. 

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memperkirakan nilai tukar atau kurs rupiah di kisaran 16.050-16.180 per dolar Amerika Serikat (AS).

“Rupiah hari ini diperkirakan menguat di kisaran Rp16.050 - Rp16.180 per dolar AS, dipengaruhi oleh index dolar yang melemah karena data defisit perdagangan AS yang lebih besar dari perkiraan dan minim data ekonomi,” ucapnya dikutip dari Antara, Selasa (31/12/2024).

Hari ini, indeks dolar menurun jadi 107,9 dari sebelumnya 108,2 yang terkoreksi defisit perdagangan AS sebesar -102,86 miliar dolar AS dari perkiraan -100,7 miliar dolar AS.

Selain itu, permintaan dolar AS dari korporasi domestik sudah hampir terpenuhi seluruhnya.

“Dengan terpenuhinya dolar untuk operasional korporasi, maka ada ruang bagi korporasi untuk memelihara likuiditasnya pada instrumen-instrumen likuid seperti obligasi negara,” ungkap Rully.

Rupiah Perkasa dari Dolar AS Jelang Malam Tahun Baru 2025

Rupiah terpantau mengalami penguatan menjelang Tahun Baru 2025 pada Senin, 30 Desember 2024. Rupiah ditutup menguat 92 point terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat menguat 95 point di level 16.142 dari penutupan sebelumnya di level 16.235.

“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang 16.100 - 16.150,” kata Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta, Senin (30/12/2024).

“Volume perdagangan rendah karena liburan Tahun Baru yang membayangi dan data harian yang agak kosong minggu ini,” ungkapnya.

 

Data Ekonomi China

Rupiah Stagnan Terhadap Dolar AS
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

China akan merilis survei pabrik PMI pada Selasa besok (31/12/2024), sementara survei ISM AS untuk Desember akan dirilis pada hari Jumat.

Sementara itu, indeks harga konsumen di ibu kota Jepang, Tokyo tumbuh lebih dari yang diharapkan pada bulan Desember 2024 karena meningkatnya tekanan harga. Hal ini mempertahankan peluang bagi kenaikan suku bunga jangka pendek oleh Bank of Japan (BoJ).

Beberapa pembuat kebijakan Bank of Japan melihat kondisi yang mendukung kenaikan suku bunga jangka pendek, dengan satu memprediksi tindakan "dalam waktu dekat," menurut ringkasan pendapat dari pertemuan Desember.

Waspada Ekonomi Korea Selatan

Ilustrasi uang rupiah
Ilustrasi uang rupiah. (Bola.com/Pixabay)

Pasar juga masih mengamati perkembangan pejabat presiden Korea Selatan, Perdana Menteri Han Duck-soo, yang menghadapi pemungutan suara pemakzulan, di tengah krisis politik yang dipicu oleh sidang pertama Mahkamah Konstitusi tentang darurat militer Presiden Yoon Suk Yeol yang berlaku singkat.

Adapun Bank Dunia yang menaikkan proyeksinya terkait pertumbuhan ekonomi China pada tahun 2024 dan 2025.

Namun, badan keuangan global itu memperingatkan bahwa kepercayaan rumah tangga dan bisnis yang lesu, bersama dengan hambatan di sektor properti, akan tetap menjadi hambatan tahun depan.

Pasar Respon Positif Kebijakan PPN 12%

“Pasar merespon positif tentang pemberlakuan PPN 12% yang akan akan berlaku di Januari 2025 sebagai langkah strategis dari pemerintah namun penuh tantangan,” ungkap Ibrahim.

Seperti diketahui, kenaikan PPN ini bertujuan untuk memperkuat ruang fiskal guna mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Kebijakan ini bersifat selektif untuk rakyat dan perekonomian. Langkah ini juga diiringi asas keadilan, karena barang kebutuhan pokok, jasa kesehatan, pendidikan, dan transportasi umum tetap bebas PPN, sehingga beban masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah dapat diminimalkan.

Data Kemenkeu menunjukkan, setengah dari insentif PPN dinikmati masyarakat mampu. Contoh kelompok barang mewah yang sebelumnya dibebaskan PPN misalnya daging premium seperti wagyu dan daging kobe.

Begitu juga dengan jasa premium seperti sekolah internasional dan layanan kesehatan VIP. Hal tersebut menjadi bagian dari pertimbangan pemerintah untuk menaikkan PPN ketimbang pajak penghasilan (PPh) untuk mengoptimalkan penerimaan pajak negara.

Basis pajak PPh lebih kecil dibandingkan PPN, karena hanya dikenakan pada wajib pajak tertentu. Dengan demikian, potensi penerimaan negara dari PPh lebih terbatas dibandingkan PPN yang berlaku luas.

 

 

Infografis Nilai Tukar Rupiah
Infografis Nilai Tukar Rupiah (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya