Pemain Kripto Naik Pesat, Aset Sentuh Rp 48,82 Triliun hingga Awal 2024

OJK mencatat per Januari 2024, jumlah total investor aset kripto adalah 18,83 juta investor atau mengalami peningkatan 320 ribu investor dibandingkan bulan sebelumnya.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Mar 2024, 17:08 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2024, 17:08 WIB
Koin Kripto atau Crypto. Disimak harga kripto hari ini.
OJK terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan digital, penguatan ekosistem keuangan digital yang berkelanjutan, serta praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab, khususnya terkait dengan penerapan Artificial Intelligence di sektor ITSK. Koin Kripto atau Crypto. Disimak harga kripto hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total akumulasi nilai transaksi aset kripto pada 2024 mencapai Rp 48,82 triliun. Capaian tersebut didorong oleh meningkatnya jumlah investor dan transaksi aset kripto domestik.

“Total akumulasi nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun 2024 tercatat senilai Rp 48,82 triliun,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi dalam Konferensi Pers RDK Bulanan Februari 2024, dikutip Selasa (5/3/2024).

Hasan mengakui, perkembangan aktivitas aset kripto di Indonesia terus mengalami peningkatan, hal itu dilihat jumlah investor dan transaksi aset kripto domestik dalam tren meningkat, dan saat ini Indonesia berada di peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor aset kripto terbesar di dunia.

OJK mencatat per Januari 2024, jumlah total investor aset kripto adalah 18,83 juta investor atau mengalami peningkatan 320 ribu investor dibandingkan bulan sebelumnya.

"Sedangkan nilai transaksi aset kripto pada periode yang sama tercatat sebesar Rp21,57 triliun atau meningkat 77,68 persen yoy," ujarnya.

Ke depannya, kata Hasan, OJK terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan digital, penguatan ekosistem keuangan digital yang berkelanjutan, serta praktik bisnis yang etis dan bertanggung jawab, khususnya terkait dengan penerapan Artificial Intelligence di sektor ITSK.

"OJK berkolaborasi Kementerian/Lembaga terkait dan asosiasi di sektor ITSK (AFTECH, AFSI, ASPAKRINDO) untuk mengoptimalkan inovasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya.

 

Tembus USD 63.000, Nilai Bitcoin Diprediksi Masih Terus Meningkat Tahun Ini

Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Raphael Wild
Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Raphael Wild

Sebelumnya, nilai Bitcoin diprediksi terus meningkat dalam beberapa waktu kedepan. Padahal, harga Bitcoin sudah menyentuh hingga USD 63.100 di awal tahun ini.

CoinGecko menilai cryptocurrency paling populer melonjak setinggi $63,100, sebelum sedikit turun pada akhir pekan lalu. Bitcoin saat inj naik lebih dari 30 persen tahun ini dan hampir 170 persen dibandingkan tahun lalu.

Saat ini nilai Bitcoin hanya berjarak beberapa ribu dolar dari rekor tertinggi USD 69,044 yang dicapai pada puncak pasar bullish kripto pada tahun 2021. Para ahli memperkirakan siklus ini pada akhirnya dapat mengangkat Bitcoin melampaui angka enam digit yang didambakan.

"Persetujuan dari lembaga keuangan arus utama yang menerbitkan ETF, seperti BlackRock dan Fidelity, telah membantu mendorong investor beralih ke mata uang kripto," kata Steven Lubka, direktur pelaksana dan kepala klien swasta di Swan Bitcoin, mengutip Yahoo Finance, Selasa (5/3/2024).

Menurutnya, produk-produk yang diperdagangkan di bursa telah mempermudah pembelian uang ritel dan bagi orang-orang untuk menambahkan eksposur Bitcoin ke rekening pensiun mereka, yang telah membantu meyakinkan beberapa penentang, tambahnya.

“Orang-orang yang tadinya skeptis kini berpikiran terbuka,” kata Lubka.

Prediksi

Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)

Dia turut memprediksi Bitcoin dapat mencapai nilai USD 300.000 selama satu setengah tahun ke depan berkat arus masuk ke Bitcoin ETF. Masuknya uang tunai tersebut sebagian didorong oleh pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh emiten. Namun, ETF tersebut baru diperdagangkan sekitar dua bulan, kata Lubka, dan masih banyak lagi yang dimiliki perusahaan tersebut.

“Saya mendapat informasi yang cukup baik bahwa promosi tersebut bahkan belum benar-benar dimulai,” katanya. “Kami sedang dalam tahap pertama upaya pemasaran mereka. Saya mendapat ini langsung dari beberapa penerbit," imbuhnya.

Lubka menyampaikan meskipun pendatang baru hanya mendedikasikan sebagian kecil kepemilikannya pada mata uang kripto, sebuah catatan penelitian Fidelity merekomendasikan alokasi 2-4 persen pada aset, jumlah tersebut masih bernilai investasi miliaran dolar.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya