Liputan6.com, Washington DC - Satelit Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang akan segera meninggalkan tata surya setelah menyelesaikan misi di Pluto mendapat tugas baru: membawa pesan yang ditujukan untuk segala bentuk kehidupan alien nun jauh di sana.
Ketika misi New Horizons merampungkan studi Pluto pada musim panas 2015, data dari Bumi akan di mengalir ke pesawat tersebut antariksa, untuk menciptakan rekaman digital yang akan dibawa menempus tepian tata surya. Rekaman tersebut mirip Golden Record, yang dibawa pesawat Voyager 1 dan Voyager 2 pada tahun 1970-an dan dipasang di pesawat Pioneer.
Pesan baru itu adalah gagasan Jon Lomberg, yang pernah menjabat direktur desain Voyager Golden Record NASA yang bekerja sama dengan mendiang astronom Carl Sagan dan 4 orang lain memilih sejumlah suara dan gambar yang dikombinasikan pada piringan hitam. Untuk mewakili gambaran Bumi kala itu.
Saat Lomberg menyadari bahwa New Horizons akan menjadi obyek selanjutnya yang akan meninggalkan tata surya, ia berinisiatif meluncurkan petisi untuk menyertakan pesan ke dalam satelit itu. Yang disebut One Earth Message.
Baca Juga
Pada 18 Februari 2014, Lomberg mengumpulkan 10.000 tanda tangan dari 140 negara berbeda. Pada bulan Mei di tahun yang sama, dalam festival "The Future is Here" yang diadakan majalah Smithsonian di Washington DC, ia mengumumkan bahwa NASA memberi lampu hijau pada timnya untuk melanjutkan proyek tersebut.
Masalahnya, New Horizons keburu meluncur duluan pada 2006. Lomberg tak menyerah. Alih-alih artefak fisik, ia menyarankan untuk membuat versi dijital dengan cara mengirimkan data ke pesawat luar angkasa itu setelah ia menyelesaikan studi di Pluto dan bulannya Charon: "digital Voyager record 2.0."
"Sejarah artefak pesan angkasa luar seiring dengan histori perkembangan teknologi komunikasi," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari situs sains SPACE.com, Selasa (24/6/2014).
Plakat yang disertakan dalam pesawat Pioneer 10 dan 11, diluncurkan pada Maret 1972 dan April 1973, berupa gambar yang terukir pada logam dan batu. Sementara, pesan yang dibawa Voyager berupa piringan hitam yang hanya sedikit orang yang bisa mengoperasikannya saat ini. Sementara, misi Phoenix ke Mars membawa rekaman digital literatur dan seni tentang Planet Merah pada 2007.
Isi One Earth Message berbeda sama sekali dengan pesan dalam proyek Voyager. Ia akan membawa pesan-pesan yang dikumpulkan dari seluruh dunia. "Siapapun yang berpartisipasi punya kesempatan mengirim foto yang mereka ambil dibawa jauh melampaui Pluto, menuju bintang-bintang," kata Lomberg.
Bekerja sama dengan ilmuwan riset dari University of California, San Diego, Albert Yu-Min Lin, Lomberg berencana melibatkan banyak orang dalam proyeknya itu.
Advertisement
Lin punya pengalaman menyatukan warga dunia yang memiliki penjelasan ilmiah, termasuk dalam proyek Khan, di mana orang-orang dari seluruh dunia menyisir satelit untuk mencari makam Gengis Khan. Ia juga pernah menyatukan 8 juta orang bersama untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370.
Inspirasi untuk Masa Depan
Ketika New Horizons menyelesaikan misinya dan mengirim data-data kembali ke Bumi, akan ada banyak ruang kosong dalam memori komputernya untuk menampung banyak rekaman dari planet manusia.
One Earth Message akan dikirim ke ke satelit, sebuah proses yang akan menyita waktu beberapa hari.
Tak seperti rekaman sebelumnya, informasi dalam New Horizons tak statis. Selama masih terhubung dengan Bumi, pesan yang ada di sana bisa diperbarui.
Kalaupun pesawat itu tak bisa ditemukan makhluk ekstraterresterial, atau mungkin pesannya tak bisa diuraikan, Lomberg menekankan bahwa prosesnya berpotensi menyatukan banyak orang dari berbagai latar belakang. Mengingatkan kembali arti penting menjadi bagian dari komunitas global.
"Selama lebih dari 40 tahun, orang-orang terinsipirasi rekaman Voyager, potret Bumi pada tahun 1977," kata Lomberg. "Bumi sudah sangat berubah saat ini, dan pesan baru ini akan merefleksikan harapan dan impian dekade ke dua dalam Abad ke-21. Itu akan menginspirasi generasi muda agar tertarik pada sains dan memicu imajinasi dari segala usia." (Yus)