PBB Berlakukan Gencatan Senjata di Yaman Hingga Akhir Ramadan

Lebih dari 3.000 orang tewas sejak koalisi pimpinan Arab Saudi memulai serangan udara pada Maret lalu untuk mengusir pemberontak Houthi.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Jul 2015, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2015, 09:00 WIB
Mahasiswa UGM Juarai Simulasi Sidang PBB di Australia
Logo PBB. (UN.Org)

Liputan6.com, Sanaa - PBB mengatakan gencatan senjata kemanusiaan akan diterapkan di Yaman pada Jumat ini, hingga bulan Ramadan berakhir -- diperkirakan pada tanggal 17 Juli. Jeda akan mulai berlaku pukul 23.59 waktu setempat.

Lebih dari 3.000 orang tewas sejak koalisi pimpinan Arab Saudi memulai serangan udara pada Maret lalu, untuk mengusir pemberontak Houthi dan mengembalikan kekuasaan pemerintah.

"Sebuah blokade terhadap Yaman berarti negara itu menghadapi bencana kemanusiaan," kata Badan kemanusiaan seperti dikutip dari BBC, Jumat (10/7/2015).

"Sangat penting dan mendesak, bahwa bantuan kemanusiaan dapat menjangkau semua orang yang membutuhkan di Yaman tanpa hambatan dan melalui jeda kemanusiaan tanpa syarat," ucap juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Badan kemanusiaan mengatakan, kelangkaan bahan bakar di Yaman mempersulit usaha mencapai pihak-pihak yang memerlukan bantuan dan memberikan perawatan yang memadai di rumah sakit.

Sebelumnya pada Selasa 7 Juli, PBB mengumumkan sekitar 1.528 warga sipil tewas. Sementara sekitar 1 juta warga sipil kehilangan tempat tinggal. Konflik tersebut berdampak pada lebih dari 80% dari 25 juta penduduk Yaman, mereka kini sangat memerlukan bantuan kemanusiaan.

Yaman dilanda serangkaian kekerasan sejak kelompok Houthi menguasai ibu kota Sanaa dan berhasil mengusir Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi ke luar dari wilayah kekuasaannya.

Dalam beberapa bulan terakhir Yaman bahkan menjadi konflik antara beberapa kelompok yang berbeda, meskipun pertarungan utama antara pasukan yang setia kepada Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi dan pemberontak Houthi - yang memaksanya meninggalkan ibukota Sanaa pada Februari.

Setelah pasukan pemberontak di atas menguasai Aden pada akhir Maret, koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi menanggapi permintaan Presiden Hadi untuk campur tangan dan meluncurkan serangan udara terhadap Houthi.

Negara-negara Teluk Arab menuduh Iran mendukung Houthi dalam finansial dan militer, meskipun tak dibenarkan oleh pihak Iran. (Tnt/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya