Piramida hingga 'Tari Perut', Mesir Gencar Promosikan Pariwisata

Mesir menggelar promosi wisata di Indonesia. Mengembalikan gairah pariwisata di Negeri Piramida yang menyusut akibat konflik.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 01 Des 2015, 22:59 WIB
Diterbitkan 01 Des 2015, 22:59 WIB
Piramida Giza
Piramida Giza (Wikipedia)

Liputan6.com, Jakarta - Pergolakan politik konflik imbas 'Arab Spring' dan serangan teror beruntun yang pernah terjadi menjadi pukulan telak bagi pariwisata Mesir. Saat kondisi mulai tenang, sejumlah turis Eropa berdatangan, terutama dari Rusia.

Mesir lantas menjadi detinasi paling populer untuk turis dari wilayah bekas pecahan Uni Soviet itu. Menurut biro statistik Rusia, Rosstat, dalam pertengahan pertama tahun 2015, lebih dari 1 juta warga negara itu mengunjungi Negeri Piramida.

Hingga akhirnya, sebuah kecelakaan fatal dan berdampak luar bisa terjadi.

Pesawat milik Rusia, Metrojet Penerbangan 9268 meledak dan jatuh di Semenanjung Sinai, tak lama setelah mengudara dari Bandara Sharm el-Sheikh, kota resort di pesisir Laut Merah, pada Sabtu 31 Oktober 2015. Hasil penyelidikan sementara menguatkan dugaan, penyebabnya adalah teror.

Sejumlah negara menganjurkan warganya untuk tak datang ke Mesir dengan alasan keamanan. Namun, para pelaku pariwisata di Negeri Para Firaun tak lantas diam.

Pemerintah meminta warganya untuk berlibur di Sharm el-Sheikh, untuk menyelamatkan kota wisata tepi pantai itu. Mesir juga gencar menggelar promosi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

White Knight Bay, Sharm el Sheikh di Mesir (Reuters)

Badan Pariwisata Mesir bekerja sama dengan Kedutaan Besar negara itu di Jakarta menggelar promosi wisata yang berlangsung di Hotel Kempinski, Jakarta.

Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Bahaa Dessouki meminta warga Indonesia untuk tidak takut untuk datang dan berwisata ke Mesir.

Dia menambahkan, pemilu yang digelar membuktikan bahwa Mesir adalah negara demokratis. "Saya harap stabilitas dan keamanan akan mendorong Anda untuk datang ke Mesir," kata dia, Selasa 1 Desember 2015 malam.

Bak Melintas dengan 'Mesin Waktu'

Kairo, Alexandria, Luxor, dan Aswani, masing-masing kota di Mesir menawarkan pesona wisata yang unik.

Di Kairo, para wisatawan bisa menyaksikan piramida, kuburan para firaun yang berdiri tegak selama ribuan tahun, hingga saat ini.

Alexandria mewarisi peninggalan pada masa akhir era Firaun. Juga era penaklukkan Raja Alexander Agung.

Di masa lalunya ia adalah kota yang sangat makmur, menjadi lokasi Mercusuar Alexandria, salah satu Keajaiban Dunia Kuno. Juga memiliki perpustakaan paling lengkap di zamannya.

Sementara, Luxor dan Aswani adalah museum terbuka yang menawarkan kilasan ke masa lalu.

"Luxor, bayangkan ia adalah sebuah 'mesin waktu' ke masa 7.000 tahun lalu," kata pengusaha pariwisata ternama di Mesir, Mohamed F Sabry.

Wisatawan bisa menyaksikan piramida, Sphinx, kuil-kuil kuno, warisan ribuan tahun peradaban Mesir. "Bagian misterius di Bumi."

Turis berfoto di depan piramida di Mesir (Reuters)

Tak hanya wisata sejarah dan masa lalu, Mesir juga menawarkan banyak hal untuk dinikmati seperti wisata selam, paket bulan madu, pemandangan pantai, bazar, hiburan malam, bahkan tari perut.

Turis, kata dia, bisa pergi ke Mesir untuk berwisata. Juga bisa mengombinasikannya dengan perjalanan umrah atau tur ke 'holy land' bagi umat Nasrani.

Mesir memiliki masjid-masjid indah, juga gereja-gereja tua yang membangkitkan perasaan nostalgia.

Untuk menuju Mesir, maskapai Egypt Air menawarkan penerbangan langsung dari Jakarta. Mulai 5 Februari 2015, pemberangkatan pesawat dilakukan dua kali dalam seminggu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya