Liputan6.com, New York - Tanggal 25 Januari merupakan Hari Bubble Wrap (alias plastik gelembung pelindung) Sedunia. Tidak banyak yang mengetahui mengenai adanya hari itu, namun, tak sulit menyetujui, betapa 'nagih'nya kebiasaan meletuskan gelembung di plastik pelindung.
Plastik gelembung ternyata bukan hanya efektif digunakan untuk membungkus benda yang rapuh dan mudah pecah, melainkan juga bisa menjadi busana modis.
Baca Juga
Persembahan Penutup Merdi Sihombing di Pameran The Flying Cloth, Hidupkan Kembali Koleksi yang Mewarnai Panggung Fesyen Prestisius
12 Pemenang Ajang Fashion dan Make Up Contest 2024 Bakal Wakili Indonesia di Hong Kong Fashion Week
Merayakan 25 Tahun Merdi Sihombing Berkarya: Merajut Budaya, Kekuatan Cerita, dan Keberlanjutan Lingkungan
Bekerjasama dengan Huffington Post, siswi High School of Fashion Industries (HSFI) New York, mendesain busana gaya runway dengan plastik gelembung selebar 137 meter yang disediakan oleh Sealed Air.
Advertisement
Hanya dengan rentang waktu tiga munggu, murid-murid yang keseluruhannya merupakan anggota klub Fashion With A Purpose Club di sekolah, berhasil menciptakan delapan padu padan busana dengan model teranyar, mulai dari gaun cocktail dan jaket pendek, sampai celana harem dan sepatu yang dihiasi plastik gelembung.
"Ini apa yang kami selalu lakukan, sehingga sangat menyenangkan," ungkap Belinda David, pengajar para murid pada Huffington Post.
"Saya rasa kerja mereka sungguh mengagumkan."
Baca Juga
David juga merupakan penasihat fakultas untuk Fashion With A Purpose Club, yang merupakan organisasi ekstra kulikuler bagi murid-murid yang ingin mempelajari isu-isu kepedulian global dan sosial, dan menciptakan desain dengan bahan yang mudah didapat dan didaur ulang.
Tokoh pertelevisian dan ahli fesyen Tai Beauchamp turut diundang untuk memberi penilaian.
Semua desain dianggap imajinatif dan bisa dieksekusi dengan baik. Namun, karya murid kelas dua Deannelys Coreno paling menarik perhatian. Dengan Araya Pendarvis, murid kelas tiga HSFI sebagai modelnya, gaun karya Coreno terdiri dari rok megar dan jaket tanpa lengan bertudung, direkatkan dengan perekat warna perak berkilau dan 250 peniti besar.
Coreno (16) mengaku busana desainnya memerlukan waktu 12 jam untuk diselesaikan, namun bukan tantangan desain terberat yang pernah diterimanya. Ia pernah mengubah benda-benda tak terpakai seperti koran, botol plastik, kantung sampah, bahkan kaset CD lama menjadi busana siap pakai.
"Saya bernafas fesyen. Saya cinta fesyen. Saya mengerjakan tugas seperti ini di rumah untuk kesenangan." Tutur Coreno.
Tahun ini merupakan tahun ke-55 Hari Plastik Gelembung Pelindung Sedunia. Plastik gelembung pelindung awalnya diciptakan untuk digunakan sebagai pelapis dinding, namun, dengan cepat orang-orang menyadari fungsinya yang lebih baik digunakan sebagai produk pengemasan.