Liputan6.com, Ankara - Presiden TurkiRecep Tayyip Erdogan kembali dikecam oleh rakyat dan oposisi. Kali ini disebabkan ucapannya yang mengatakan perempuan seharusnya memiliki setidaknya tiga anak.
Erdogan menambahkan, hidup perempuan tak bakal lengkap kalau mereka gagal memiliki keturunan.
Komentar Erdogan terbaru tersebut melengkapi pernyataan sinis dan kontroversial yang selama ini ia lontarkan. Meminta perempuan menambah anak, menurut dia, penting untuk meningkatkan populasi Turki.
Advertisement
Erdogan menjelaskan ia mendukung perempuan berkarier. Namun itu jangan dijadikan ganjalan untuk tak memiliki anak.
Â
Baca Juga
"Menolak menjadi ibu berarti menyerah terhadap kemanusiaan," kata Erdogan dalam pidatonya di Turkey'w Women's and Democracy Association (KADEM) seperti dilansir dari The Guardian, Senin (6/6/2016).
"Saya ingin memberi rekomendasi setidaknya tiga anak," kata Erdogan.
"Bahwa ada fakta kalau perempuan punya kehidupan profesional, tapi jangan sampai itu membuat mereka menolak menjadi ibu," katanya seraya menambahkan pemerintah Turki mendukung wanita pekerja.
Awal minggu lalu, Erdogan juga mengatakan keluarga berencana dan alat kontrasepsi sangat tidak pantas digunakan oleh keluarga muslim. Pernyataan itu membuat panas kelompok aktivis perempuan.
"Dia tak bisa menahan hak seseorang untuk ber-KB. Memangnya ini zaman Abad Pertengahan?" kata pernyataan kelompok HAM dalam Twitternya. "Kami akan terus mempertahankan hak kami."
Menurut statistik, populasi Turki mencapai 78.741 juta tahun lalu. Pertumbuhan rata-rata penduduk mencapai 1,3 persen. Sementara populasi tahun 2000 kurang dari 68 juta.
Namun, Erdogan mengindikasi ia ingin lebih banyak lagi populasi penduduknya. Hal itu ia inginkan kerena Turki adalah negara dengan tujuan mulia dan besar.
"Keluarga kuat... negara kuat," cetus Erdogan.
Presiden kelahiran 26 Februari 1954 itu memiliki dua anak perempuan dan dua anak laki-laki dari sang istri, Emine Erdogan.
Anak perempuan termuda Erdogan, Sumeyye, adalah Wakil Ketua KADEM. Bulan lalu, ia menikahi pengusaha manufaktur peralatan pertahanan dengan pesta perayaan mewah.
Meski mengaku mendukung perempuan berkarier, Erdogan hanya punya satu menteri perempuan yang mengepalai Kementerian Keluarga. Sementara itu, hanya 31,5% perempuan bekerja di Turki.