Persiapan Dilantik Jadi Presiden, Donald Trump Tiba di Washington

Warga Amerika Serikat kini menghadapi realitas bahwa negeri mereka akan dipimpin oleh miliarder properti dan bintang reality show.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 20 Jan 2017, 09:36 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2017, 09:36 WIB
Persiapan Dilantik Jadi Presiden, Donald Trump Tiba di Washington
Donald Trump di Lincoln Memorial persiapan jelang pelantikannya (AFP/Brendan Smialowski)

Liputan6.com, Washington, DC - Warga Amerika Serikat kini menghadapi realitas bahwa negeri mereka akan dipimpin oleh miliarder properti dan bintang reality show. Dan sosok itu akan diambil sumpah jabatannya pada Jumat 20 Januari 2017, untuk memimpin AS selama 4 tahun ke depan.

Menjelang pelantikannya, Trump masih saja berulah. Ada kemungkinan ia tak akan berubah. Puncak kelakuannya yang dianggap tak pantas untuk menjadi presiden adalah ketika ia menyerang ikon aktivis hak asasi manusia asal Partai Republik John Lewis. Buntut dari itu, lebih dari 40 senat dari Partai Demokrat memboikot pelantikannya.

Dikutip dari CNN, Jumat (20/1/2016) pernyataan Trump tentang ISIS, nyamannya hubungan dia dan Rusia, serta kritik terhadap NATO adalah gambaran tipe terbaru dari presiden Amerika Serikat.

Itulah yang harus dihadapi tak hanya warga Washington, dan seluruh AS tapi juga dunia.

Kini Partai Republik dan staf Trump tengah mempersiapkan perayaan [pelantikan Donald Trump.](http://global.liputan6.com/read/2832404/hari-pertama-jadi-presiden-trump-kunjungi-markas-cia "") Miliarder nyentrik dan wakil presiden terpilihnya Mike Pence akan datang ke upacara di Capitol pada siang hari. Lantas diikuti dengan parade di Pennsylvania Avanue -- dan melewati hotel baru Trump.

Berbicara di konser pra-pelantikan pada Kamis malam, di Linconl Memorial, Trump mengatakan ia bersumpah akan jadi presiden untuk semua orang.

"Orang-orang bilang, ini adalah gambaran yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Tak ada pergerakan seperti ini. Dan jelas, ini semua sangat istimewa," kata Trump.

"Kita tak hanya menyatukan negara ini, tapi kita akan 'Make America Great Again' seperti topi yang Anda semua pakai," lanjutnya.

"Tapi kita akan membuat Amerika lebih hebat lagi, untuk semua orang, seluruh orang di negara ini."

Washington Menunggu

Transisi kekuasaan dari presiden berasal dari Demokrat ke Republik-- membuat kota Washington sepi. Ribuan staf politik telah membuat langkah antisipasi.

Di waktu yang sama, boks-boks terakhir Presiden Obama telah dibungkus rapi dan sisa-sisa ajudannya telah bersiap untuk pindah sebagaimana mereka akan menyaksikan momen terakhir Obama berada 8 tahun di Gedung Putih.

Obama menghabiskan hari terakhirnya di Gedung Putih pada Kamis di mana sisa staf mengucapkan selamat tinggal kepadanya.

Wakil juru bicara Gedung Putih, Eric Schultz mengunggah foto tempatnya ia bekerja di Twitter dengan kalimat, "Setelah enam tahun di sini, ini terakhir kalinya berjalan melewati pintu-pintu itu."

Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest membalas tweet itu, "Anda luar biasa, kritis, dan yang terpenting Anda tekun. Ini membuat saya lebih baik sebagai juru bicara dan pelayan publik."

"Kehormatan bagi saya untuk mengabdi. Dan seluruh perjuangan untuk masa depan yang baik. Saya tunggu di lain kesempatan. Terima kasih," lanjutnya.

Di tengah staf yang bermuram durja, kesibukan persiapan pesta persiapan pelantikan juga dimulai.

Barikade keamanan telah mengitari gedung Capitol dan lalu lintas di seputarnya telah dialihkan. Sejumlah agen Secret Service telah bersiap di arena di mana presiden terpilih, presiden yang akan lengser, serta anggota kongres dan politisi lainnya bersiap.

Setelah pelantikan Trump, Obama dan keluarganya akan berangkat dengan pesawat kepresidenan untuk terakhir kalinya untuk berlibur ke Palm Spring, California. Lalu, kembali ke rumah kontrakannya di Washington dengan pesawat sipil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya