Pebisnis yang Dekat dengan Donald Trump dan Rusia Tewas, Dibunuh?

Pebinis asal Ukraina yang merupakan warga negara AS disebut-sebut pernah menggelar pertemuan rahasia dengan pengacara pribadi Donald Trump.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 07 Mar 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2017, 18:00 WIB
Donald Trump Kebiri Anggaran Deplu, Para Pensiunan Jenderal Geram
Donald Trump Kebiri Anggaran Deplu, Para Pensiunan Jenderal Geram (AP)

Liputan6.com, Moskow - Pebisnis kelahiran Ukraina yang dekat dengan Donald Trump dan Rusia dilaporkan tewas tiba-tiba. Kabar itu disampaikan di status Facebook politikus Ukraina, Andrii Artemenko.

Artemenko menulis, Alex Oronov, pria yang mendapat kewarganegaraan AS dari proses naturalisasi meninggal pada 2 Maret 2017. Pria 69 tahun itu dikenal sebagai pebisnis di sektor pertanian di AS dan Ukraina.

Dikutip dari The Independent, Selasa (7/3/2017), Oronov dilaporkan pernah mengadakan pertemuan rahasia antara pengacara pribadi Trump, Michael Cohen dengan pejabat Rusia. Dalam pertemuan itu mereka berencana mengadakan 'rencana damai' yang mengambil alih kontrol Presiden Rusia Vladimir Putin atas Crimea.

Cohen sendiri terkenal memiliki hubungan erat baik pribadi maupun bisnis dengan komunitas Ukraina-Amerika. Para jaringannya, termasuk Orono adalah partner dalam bisnis ethanol bersama adik iparnya di Ukraina.

Pertemuan 'Rencana Damai' itu selain melibatkan Oronov, digelar bersama Artemenko, Cohen, dan Felix Sater. Sater adalah jaringan bisnis Amerika-Rusia yang dekat dengan Trump yang baru-baru ini dilaporkan memiliki hubungan dengan mafia Rusia.

Detail pertemuan tersebut dipercaya telah mengakhiri jabatan Michael Flynn, penasihat keamanan pilihan Trump yang pada bulan lalu dipaksa mundur diri setelah dilaporkan melakukan pertemuan rahasia dengan pejabat Rusia.

Pertemuan tersebut dilaporkan oleh New York Times, salah satu media yang dianggap Trump menyebarkan kabar bohong.

Postingan panjang Artemenko itu menggambarkan dirinya pion dari permainan diplomatik dan mengatakan artikel di New York Times membuatnya stress. Sisanya terkait dengan kematian Oronov.

Postingan itu ditulis dalam bahasa Rusia yang jika diterjemahkan adalah, "Ya, aku bersalah..., Alex Oronov, partner saya, teman saya, mentor saya, Alex adalah anggota keluarga Michael Cohen. Dan ia mengorganisir segala macam hal, termasuk pengenalan dan pertemuan saya dengan Michael Cohen. "

Ia menambahkan: "Sayangnya, hatinya tidak tahan. Dia meninggal ... Teman, kematian Anda tidak akan sia-sia, juga dengan kematian puluhan ribu warga Ukraina dan Rusia, Alex Oronov, selama perang yang liar dan rahasia ini! Istirahat dalam damai dan maafkan saya jika Anda bisa, sesulit apapun."

Daftar Diplomat Rusia yang Tewas

Para pemerhati teori konspirasi telah menghitung sejumlah kematian terbaru dari diplomat Rusia dalam empat bulan terakhir.

Menjadi pertanyaan besar karena kematian mereka terjadi di saat hari pemilihan presiden AS yang memenangkan Donald Trump dan di bulan di mana miliarder nyentrik itu menghuni Gedung Putih.

Diantara yang tewas adalah Kedubes Rusia di PBB, Vitaly Churkin. Ia meninggal dunia bulan lalu di New York setelah sakit tiba-tiba kala ia berangkat ke kantornya. Pria 65 tahun itu diduga sakit jantung namun otopsi menyatakan sebaliknya.

Kematian lainnya adalah konsuler Rusia di Athena, Yunani, Andrei Malanin. Ia ditemukan tewas di lantai apartemennya pada Januari lalu.

Polisi Yunani mengatakan tak ada bukit perampokan atau masuk ke rumah secara paksa dan dipercaya ia meninggal akibat alami. Malanin berusia 55 tahun.

Duta Besar Rusia untuk India, Alexander Kadakin juga dilaporkan tewas akibat serangan jantung pada Januari lalu.

Pada saat pemilu AS, diplomat Rusia, Sergei Krivov ditemukan tak sadar akibat pemukulan di konsulat Rusia di New York.

Menurut BuzzFeed, Krivov kemudian meninggal dunia dengan sebab serangan jantung. Namun, rekam medis menyatakan sebaliknya.

Krivov dipercaya sebagai orang yang bertanggung jawab untuk keamanan konsulat.

Sementara itu, yang paling fenomenal adalah kematian Dubes Rusia di Turki, Andrei Karlov. Ia tewas ditembak saat membuka pameran fotografi di Ankara. Di hari yang sama Karlov tewas, diplomat Peter Polshikov tewas ditembak di Moskow.

Adapun mantan KGB Oleg Erovinkin yang diduga membantu mata-mata Inggris Christhoper Steele tentang dokumen Donald Trump, tewas di bangku belakang mobilnya sehari setelah Natal.

Erovinkin adalah ajudan dari mantan wakil perdana menteri Igor Sechin yang kini menjadi bos di perusahaan minyak negara.

Awalnya, laporan kematian Erovinkin adalah pembunuhan, namun pejabat mengoreksi bahwa kematiannya disebabkan oleh serangan jantung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya