'Santet' untuk Donald Trump...Ini 8 Praktik Perdukunan Modern

Pada era modern, ada saja orang yang mempelajari ilmu gaib kuno. Termasuk, mengirim santet untuk Donald Trump.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 26 Mei 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2017, 19:00 WIB
Ilustrasi dukun
Ilustrasi (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Zaman sudah modern, namun, masih banyak warga di berbagai bagian dunia yang percaya sihir dan klenik. Ada yang pergi ke dukun, atau mengenakan jimat. 

Sejumlah orang bahkan mempelajari ilmu gaib kuno, untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya, hidup kekal, mengubah cuaca, meraih kekuasaan politik, hingga mengirim santet atau guna-guna ke pihak lawan.

Bahkan, seorang dukun Ghana bernama Nana Kwaku Bonsam mengaku mengirim santet untuk menyakiti Cristiano Ronaldo, sehingga sang bintang mengalami cedera tendinitis dan keram paha kiri dalam pertandingan melawan Yunani pada Piala Dunia 2014.

Dukun itu bahkan mengaku, harus mencari tumbal empat anjing liar demi memanggil roh bernama Kahwiri Kapam agar merasuki paha-paha Ronaldo -- sehinga luka itu tidak bisa disembuhkan secara kedokteran modern.

Disarikan dari List verse.com pada Jumat (26/5/2017), selain untuk kemenangan pertandingan, berikut ini adalah sejumlah kisah sihir, perdukunan, dan tenung zaman modern:

1. Jampi-Jampi Kebal Peluru yang Gagal

Ilustrasi Foto Penembakan dengan Senjata Api (iStockphoto)

Masih banyak dukun sihir yang melakukan praktik di Afrika, bahkan dengan penghasilan yang sangat lumayan.

Pada 2001, suatu kelompok yang terdiri dari 15 orang di Desa Lambu, Ghana, mendatangi seorang dukun lokal untuk meminta ilmu kebal dalam berperang melawan musuh di desa-desa tetangga.

Si dukun memerintahkan para pria untuk melumuri tubuh mereka dengan ramuan herbal setiap hari selama 2 minggu agar kulit kebal peluru.

Untuk pembuktian, seorang pria bernama Aleobiga Aberima menyediakan diri untuk diuji. Ia ditembak seorang temannya dan meninggal dunia.

Penduduk desa marah karena jampi-jampi ramuan itu tidak berhasil dan mereka mengeroyok si dukun hingga sekarat. Untunglah tetua desa melerai kericuhan tersebut.

2. Nasihat Arwah untuk Presiden Korsel

Protes melawan Park Geun Hye. (Sumber AP/Ahn Young Joon)

Pada 2016, presiden Park Geun Hye di Korea Selatan berhadapan dengan kerumunan masyarakat yang marah dan menuntutnya mengundurkan diri.

Pada 2017, ia pun dipenjara dengan tuduhan suap dan korupsi. Tapi, semua drama tersebut sebenarnya dimulai sejak presiden itu masih muda.

Wanita itu adalah putri dari presiden Park Chung Hee dan hidup seperti putri di Blue House yang mewah. Dua orangtuanya dibunuh ketika ia masih berusia 20-an. Choi Tae Min, pria kepercayaan ayahnya, memutuskan untuk menjadi pembimbing bagi wanita itu dalam dunia politik hingga kemudian mengantarnya menjadi presiden.

Kisah itu memilki kejanggalan. Choi Tae Min memulai suatu kultus bernama Gereja Kehidupan Kekal yang membaur ajaran Buddha dan Kristen untuk menegaskan bahwa Choi memiliki kewenangan sebagai cenayang. Choi bahkan meyakinkan Geun Hye bahwa ia telah berbicara dengan arwah ibunya.

Ketika Geun Hye menjadi presiden, kendali keluarga Choi atas sang presiden mirip seperti pengaruh Rasputin atas keluarga Romanov di Rusia.

Setelah Choi Tae Min wafat, putrinya yang bernama Choi Soon Sil mengambil alih. Park berbagi informasi rahasia dan memberikan jutaan dolar kepada organisasi nirlaba milik keluarga Choi. Tapi, uang itu malah dipakai untuk kepentingan pribadi.

Sebagai imbalan atas uang dan kekuasaan, kultus itu memberikan jimat 'gaib' dan nasehit yang disebut-sebut berasal dari arwah.

Salah satu bagian kejatuhan Park dari kekuasaan adalah ketaatannya kepada nasihat para "arwah" tersebut.

3. Mandi Uap Pengusir Setan

(Sumber China News Services)

Pada 2016, seorang pria berusia 45 tahun bernama Yan Ying Mao di desa terpencil du China amat penasaran ingin menyembuhkan istrinya yang sedang sakit sehingga membawa wanita itu kepada para dukun. 

Menurut para dukun, satu-satunya cara untuk melakukan pengusiran setan (eksorsisme) adalah dengan cara menyelimuti si istri dengan uap air panas. Para dukun itu menumpahkan puluhan liter air ke dalam gentong logam dan menyalakan api di bawahnya.

Ketika air mulai mendidih, muncul lah uap dan panas dari wadah logam tersebut. Para dukun kemudian menempatkan si istri di dalam gentong kayu dan menaruhnya di atas air mendidih. Maksudnya agar uap yang naik mengelilingi si istri, mirip seperti sauna.

Setelah beberapa saat dalam gentong kayu, istri Yan mulai menjerit-jerit. Menurut para dukun, itu adalah pertanda setan-setan meninggalkan tubuh si istri. Ketika Yan bersikeras bahwa prosesnya sudah cukup, ia mendapati tubuh istrinya legam karena hangus dan wajahnya bengkak berwarna ungu.

Wanita itu meninggal sesaat kemudian dan para dukun itu melarikan diri hingga tidak pernah ditemukan lagi.

4. Santet untuk Donald Trump

Ilustrasi kartu perdukunan. (Sumber Wikipedia/WMK1211 via Creative Commons)

Sekitar setengah penduduk Amerika Serikat (AS) tidak bergembira ketika Donald Trump terpilih sebagai presiden. Apa boleh buat, mereka harus menunggu selama 4 tahun, kecuali bagi mereka yang tidak sabar dan kemudian meminta bantuan magis.

Pada Februari 2017, digelar lah suatu acara melalui undangan Facebook, yang isinya mengajak orang berkumpul di New York dan bersama-sama mengirim jampi-jampi dan guna-guna agar menghentikan Trump membahayakan AS atau bagian lain dunia.

Banyak penyihir modern dan kaum Wicca yang tidak bisa datang ke New Yorjk mengirim santet dari rumah mereka masing-masing dengan bantuan lilin, kristal dan kartu tarot.

Bunyi mantra itu adalah sebagai berikut, "Ikatlah Donald J. Trump agar pekerjaan jahatnya gagal semuanya."

Menurut keterangan kaum Wicca, mantra itu bukan bermaksud mengutuk atau mencederai Trump, tapi sekedar menghentikannya melakukan hal yang menyusahkan bagi orang lain.

Beberapa orang memang mentertawakan hal itu, tapi sejumlah pihak Kristen sayap kanan bahkan menyatakan hal itu sebagai "perang spiritual."

5. Perang Dukun Politisi Kenya

Ilustrasi dukun Kenya tahun 1950-an. (Sumber Wikimedia Commons/University of Southern California. Libraries)

Pada 2003, seorang politisi bernama James Mutiso terpilih menjabat di Kenya. Banyak dukun yang dibayar oleh lawan politiknya kemudian mengirimkan bala kepadanya. Tak lama setelah pemilu, mobil Mutiso mengalami tabrakan dan jatuh ke sungai.

Saat kejadian, dukunnya sendiri sedang ada dalam mobil. Mereka berdua terjebak dalam mobil dan tenggelam dalam sungai. Setelah mengambil jasad para korban, para anggota regu penolong menemukan sejumlah benda yang menengarai praktik tenung oleh si dukun yang tenggelam.

Wanita dukun itu diduga terlalu fokus pada mantra untuk meraih kemenangan dan tidak cukup melontarkan mantra perlindungan dari serangan roh-roh jahat.

Beberapa tahun kemudian, sekelompok pendeta Kristen berkumpul bersama pada 2016 untuk mengungkapkan para politisi yang menggunakan dukun demi memenangkan pemilu.

Walaupun para pendeta itu mengetahui identitas para dukun, mereka tidak bisa menemukan lokasi maupun bukti-bukti untuk diserahkan kepada pihak berwenang. Para pendeta itu hanya bisa berkumpul untuk berdoa bersama dan menyebutkan bahwa kekuasaan Tuhan lebih besar daripada kekuatan roh-roh jahat ilmu hitam.

6. Pembantaian Para Dukun

Pada 2016, seorang pria berusia 34 tahun bernama Chhem Yin melarikan diri dari sebuah desa di provinsi Pursat, Kamboja. Warga desa mengejarnya untuk membalas dendam dan bersumpah akan membunuh si dukun. Pria itu akhirnya tertangkap dan dihabisi tanpa ampun dengan tembakan AK-47.

Ternyata, sebelumnya para penduduk desa mengadukan pria itu kepada polisi karena menduganya sebagai dukun. Mereka mengatakan bahwa pria itu membuat orang lain sakit hingga kadang-kadang ada yang meninggal karenanya. Mereka percaya kepada tenung dan mempersalahkan Yin sebagai biang keladi.

Polisi sempat menanyakan Yin terkait tudingan penduduk desa terhadapnya. Yin membantah pernah sekalipun terlibat dengan tenung.

Seorang warga marah karena polisi tidak melakukan apapun untuk menghentikan dugaan santet sehingga ia memutuskan main hakim sendiri untuk menembak Yin.

Pria itu juga melacak keberadaan para dukun lain. Ia memenggal satu di antaranya dan menikam satu dukun lain. Pria yang tak disebut namanya itu sekarang sedang buron.

Kejadian tersebut bukan satu-satunya di Kamboja. Dalam beberapa tahun terakhir, warga di kawasan-kawasan terpencil memutuskan untuk menghentikan "sihir" dengan cara membunuhi mereka yang dituduh menjadi dukun, bahkan ketika korban hanya sekedar mengobati dengan jamu.

7. Dukun China Mengintip Masa Depan

Zhao Fucheng (Sumber AFP/Jiji)

Menurut seorang pria bernama Zhao Fucheng yang berusia 74 tahun, kota-kota modern China menyedot daya sihir dari praktik masa lalunya sebagai dukun.

Jutaan kaum muda meninggalkan desa-desa terpencil China karena mencari pekerjaan yang lebih baik di kota-kota, sehingga tidak mengherankan kalau para dukun kehilangan klien.

Zhao menyebut dirinya seorang "empu arwah" dan mengandalkan hari kelahiran sehubungan dengan kalender bulan pada gulungan dokumen kuno untuk membantunya meramalkan seseorang yang datang meminta nasehat kepadanya. Ia juga memberi penyembuhan menggunakan ritual secara tradisional atau, jika persoalan berlanjut, ia meminta bantuan kepada roh-roh.

Para dukun khawatir melihat perginya kaum muda sehingga tidak ada lagi yang berguru sebagai dukun. Bahkan putra lelakinya menolak belajar seni perdukunan karena tidak percaya kepada dunia gaib.

Seperti halnya beberapa tradisi kuno lain, perdukunan China meredup karena generasi baru melangkah memasuki masyarakat modern. Zhao meramalkan bahwa dalam 30 tahun ke depan akan terjadi pengurangan besar-besaran jumlah dukun yang praktik.

8. Catatan Kematian

Pada 2008, di suatu halaman sekolah di desa Kenya, ditemukan buku catatan berisi nama-nama.

Oleh penulis yang tidak disebut namanya, nama-nama itu disebut sebagai para dukun yang diketahui ada di desa. Polisi kemudian menyita buku itu.

Sebelum melakukan tindakan, warga melakukan musyawarah. Banyak warga yang siap untuk memburu orang-orang yang namanya tertera dalam buku catatan walaupun belum ada bukti kesalahan apapun.

Sebelum warga memulai pembantaian, seorang wanita renta berdiri dalam rapat dan menyatakan diri seorang penyihir. Beberapa orang lain ikut berdiri dan melakukan hal yang sama. Warga desa menjadi marah, tapi ada polisi di sana sehingga orang-orang itu dibawa dalam perlindungan polisi.

Menurut Dr. Solomon Monyenye dari Universitas Nairobi, banyak orang yang dibidik dalam pencarian tukang sihir adalah wanita tua.

Karena sadar para warga desa siap menumpahkan darah, para wanita itu mengaku sebagai dukun karena mereka sadar bahwa perlindungan polisi adalah satu-satunya cara mereka bisa keluar dari desa dalam keadaan hidup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya