Menhan AS: Hancur Lebur Jika Perang Terbuka dengan Korut Pecah

Menhan AS James Mattis menyerukan dialog diplomatik daripada perang terbuka dengan Korea Utara.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 29 Mei 2017, 09:36 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2017, 09:36 WIB
Kim Jong-un (tengah duduk) bersama Ri Pyong-chol (tengah belakang Kim Jong-un) dan Jang Chang-ra (paling kanan) (KCNA)
Kim Jong-un (tengah duduk) bersama Ri Pyong-chol (tengah belakang Kim Jong-un) dan Jang Chang-ra (paling kanan) (KCNA)

Liputan6.com, Washington, DC - Menteri Pertahanan AS menanggapi kemungkinan jika perang terbuka antara militer negara mana pun dengan Korea Utara pecah. Menurutnya, Semenanjung Korea dan kawasannya bakal hancur lebur.

Meski demikian, semenjak Donald Trump jadi Presiden AS, pihaknya makin meningkatkan pertahanan untuk melawan Korea Utara. Sementara itu, di waktu yang sama, Pyongyang juga makin nekat meningkatkan program uji coba nuklir.

Dikutip dari The Independent, Senin (29/5/2017), Korea Utara telah melakukan tujuh uji coba misil selama 2017, termasuk tiga terakhir dalam satu minggu. Yang paling anyar, Korut meluncurkan rudal balistik pada hari ini, Senin 29 Mei 2017.

Menhan AS, James Mattis, mengklaim bahwa Korea Utara adalah ancaman bagi negara-negara lain di kawasan, termasuk  Jepang, China, dan Rusia. Mattis juga mengklaim bahwa ancaman rudal Korut ditujukan ke AS juga.

"Konflik dengan Korea Utara, jika terjadi perang terbuka antar-militer, akan menjadi paling buruk dalam sejarah manusia. Diperkirakan akan hancur lebur," kata Mattis kepada CBS News.

"Dengan kata lain, sebagian kawasan akan porak-poranda jika perang pecah hingga pertempuran dengan mereka jika kita tak bisa memecahkan masalah ini dengan jalur diplomatik," lanjutnya.

Ia juga menambahkan, "Korea Utara telah jelas-jelas mengatakan dalam ancaman retorik mereka. Jangan sampai kita menunggu mereka punya misil balistik yang mampu jelajah antar benua dengan nuklir di badan senjata itu."

Menyiapkan ancaman Korut itu, Pentagon mengatakan akan menembak jatuh misil apapun yang diluncurkan Korea Utara jika uji coba kembali nekat dilakukan.

Interceptor atau senjata penghalau misil milik AS telah sukses menghancurkan sembilan dari 17 misil Korut semenjak 1999.

Sementara itu, Kim Jong-un bersumpah agar misilnya mampu mencapai AS meskipun sejauh ini ia belum berhasil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya