Kisah Haru di Balik Pameran Foto Jepretan Anak-Anak Difabel

Pada tanggal 3 Agustus 2017 lalu, Kedutaan Besar Amerika Serikat bersama Yayasan Maria Monique Lastwish menyelenggarakan pameran foto.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Agu 2017, 22:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2017, 22:00 WIB
Yayasan Maria Monique Lastwish bersama Kedutaan Besar Amerika Serikat mengadakan pameran fotografi yang dihasilkan anak-anak difabel (Istimewa/Yayasan Maria Monique Lastwish)
Yayasan Maria Monique Lastwish bersama Kedutaan Besar Amerika Serikat mengadakan pameran fotografi yang dihasilkan anak-anak difabel (Istimewa/Yayasan Maria Monique Lastwish)

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Maria Monique Lastwish yang selama ini berfokus pada acara amal kembali mengadakan sebuah projek bertema fotografi.

Bukan sekedar pameran fotografi biasa, hasil jepretan kamera yang menghasilkan gambar-gambar indah tersebut ternyata diambil oleh anak-anak berkebutuhan khusus.

Melalui acara 'Disabled Photographers: Presenting the beauty of God's creation', Natalia Sutrisno Tjahja selaku pendiri yayasan tersebut ingin menunjukkan keindahan ciptaan Tuhan melalui foto-foto yang dihasilkan anak-anak difabel.

"Pada April 2017, Agus Gozali menceritakan tentang anak-anak berkebutuhan khusus (tunanetra) yang dapat mengoperasikan kamera dan menjadi seorang fotografer," ujar Natalia.

"Awalnya saya tak yakin dengan hal tersebut. Kemudian Agus Gozali datang kembali dan menunjukkan beberapa gambar hasil karya anak-anak difabel. Kemudian saya berdoa dan bertanya kepada Tuhan, 'apa arti dari semua ini', melihat itu semua membuat hati saya begitu damai," tambahnya.

Pada momen itulah Natalia melakukan road show dan bertemu dengan anak-anak yang mengalami kebutaan yang tengah berlatih teknik fotografi oleh mentor yang sudah ahli di bidangnya.

Tak lama setelah kelas fotografi berakhir, tiba-tiba Natalia kaget ketika melihat hasil jepretan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut begitu bagus.

Natalia juga mengatakan, road show ini telah dilakukan di 11 kota di Indonesia. Kota pertama penyelenggaraan aktivitas fotografi ini adalah Salatiga, Jawa Tengah.

"Kami selalu melakukan segala hal dengan dengan Iman. Yayasan Maria Monique bekerja dengan setulus hati. Kini Yayasan Maria Monique Lastwish dan bapak Agus Gozali telah menghasilkan 100 foto-foto indah hasil karya anak-anak difabel," ujar Natalia.

Lewat kebaikan hati Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Brian McFeeters telah sepakat untuk membuat sebuah pameran fotografi yang dihasilkan oleh anak-anak difabel.

Pada tanggal 3 Agustus 2017 lalu, Kedutaan Besar Amerika Serikat bersama Yayasan Maria Monique Lastwish menyelenggarakan acara tersebut.

Natalia juga menyampaikan, ada kejutan besar di tengah-tengah acara pameran fotografi tersebut. Dubes Joseph Donovan ternyata datang dan melihat-lihat pemeran.

Selain penyelenggaraan pameran fotografi, Yayasan Maria Monique Lastwish sudah banyak melakukan agenda kegiatan. Di antaranya pemberian kursi roda dan acara amal lewat lantunan lagu.

Yayasan Maria Monique Lastwish didirikan oleh Natalia Sutrisno Tjahja berawal dari rasa kerinduannya terhadap anak semata wayang yang sudah terlebih dahulu menghadap sang Maha Pencipta.

Lewat yayasan yang diberi nama sesuai dengan nama anaknya tersebut, Natalia ingin mewujudkan last wish (permintaan terakhir) untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus dan pengidap kanker dari seluruh dunia.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya