Liputan6.com, Madinah - Sebuah penerbangan ke Karachi, Pakistan dilaporkan lepas landas dengan sistem pendingin udara bermasalah. Kondisi tersebut membuat temperatur dalam pesawat tak kondusif.
Hal itu menyebabkan banyak jemaah haji tertekan.
Baca Juga
Berdasarkan laporan di koran Dawn, seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (18/9/2017), seorang penumpang bahkan dilaporkan pingsan di dalam pesawat karena sesak napas akibat kenaikan suhu kabin.
Advertisement
Menurut laporan tersebut, penerbangan pulang jemaah haji Pakistan dari Madinah itu dijadwalkan tiba di Karachi pada Sabtu 16 September siang, tapi mengalami penundaan hingga tiga jam karena alasan yang tidak dapat dijelaskan.
Sebuah video yang mengkonfirmasikan kondisi tersebut kemudian menjadi viral di media sosial pada Senin 18 September, ketika sebuah akun Twitter @airlivenet mengunggah sebuah video penumpang yang terbaring di depan pintu pesawat.
Video tersebut, yang dibagikan oleh penumpang di dalamnya, menunjukkan orang-orang mengipasi diri dengan selebaran sementara beberapa pria tua pingsan di depan pintu keluar.
Penerbangan Saudi Arabian Airlines SV-706 sebagian besar ditumpangi wanita dan anak-anak. Seorang sumber di bandara Karachi menyebutkan bahwa awak kabin mengetahui masalah teknis setelah semua penumpang naik ke pesawat.
"Karena masalah ini (gangguan pada AC), pesawat tersebut tidak lepas landas selama sekitar satu jam. Akhirnya kru memutuskan bahwa akan lebih baik melanjutkan penerbangan, berharap agar AC bisa segera berfungsi," kata sumber tersebut seperti dikutip oleh surat kabar tersebut.
Menurut laporan itu, "Dokter yang berada di pesawat membantu menyadarkan kembali penumpang yang sudah pingsan. Kami kemudian menemukan bahwa AC bekerja dengan baik di kokpit ".
Berikut ini rekaman pesawat yang membawa jemaah haji tersebut:
AC Mati, Penumpang Panik
Sebelumnya, maskapai penerbangan India juga pernah mengudara dalam kondisi sistem pendingin udara tak berfungsi baik. Hal itu mengakibatkan para penumpang Air India gempar dan panik tak lama lepas landas.
Menurut laporan yang dikutip dari Al Arabiya pada 4 Juli 2017, awak pesawat sudah tahu ada kerusakan pada air conditioner (AC) sebelum pesawat lepas landas. Ketika para penumpang memberi tahu awak perihal hal tersebut, mereka mengatakan bahwa mesin pendinginnya akan mulai bekerja segera setelah pesawat lepas landas.
Namun, ternyata penumpang tak diberikan solusi lain selama dua jam penerbangan. Dalam video yang beredar, banyak penumpang terlihat menggunakan bacaan petunjuk penerbangan untuk kipas saking panasnya.
"Ketika aku menyadari AC-nya tak berfungsi dan masker oksigen juga tak membantu, aku meminta tabung oksigen karena hampir tak bisa bernapas. Saat itulah aku tahu bahwa tabung oksigen itu kosong," jelas seorang pasien pengidap asma, Debasmita.
Menurut sebuah unggahan Twitter kantor berita ANI, banyak penumpang lain yang mengeluh sesak napas. Laporan tersebut juga mengatakan bahwa keluhan penumpang di dalam pesawat India itu tak digubris, bahkan saat pesawat mendarat di New Delhi.
Pihak Air India hanya mengatakan bahwa terjadi masalah teknis pada mesin pendingin dan tengah dilakukan penyelidikan. Penerbangan AI-880 saat itu membawa 168 penumpang dan melakukan pendaratan dengan aman di New Delhi.
Advertisement