Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah temuan berupa celah maupun pintu misterius di Bumi membuat beberapa kalangan berpikir bahwa hal itu adalah pintu masuk ke area menyeramkan: neraka. Apalagi beredar rumor bahwa apa pun yang melintas bisa meninggal dunia.
Keberadaan 'gerbang neraka' itu diperkuat dengan analisis penampakannya yang mengerikan.
Baca Juga
Tak hanya di satu negara, 'pintu neraka' itu juga ternyata ditemukan di berbagai penjuru Bumi. Yang terbaru ada di gurun Arab Saudi, usai temuan struktur 400 batu kuno berusia ribuan tahun.
Advertisement
Desainnya yang mirip gerbang, terkuak dari analisis foto satelit yang dilakukan peneliti dari University of Western Australia, David Kennedy. Dari udara, penampakannya mirip gambar gerbang tradisional seperti yang kerap ditemukan di ladang-ladang petani. Hingga saat ini, para arkeolog masih mencari tahu, siapa dan untuk apa struktur batu itu dibuat.
Apalagi, lokasinya mengarah ke sebuah kubah lava kuno di area vulkanik (volcanic field) Harrat Khaybar, yang berada di utara Madinah.
Diduga, saat dinding batu itu didirikan, kubah lava tersebut masih aktif -- dengan lava basaltik dan asap beracun. Itulah mengapa struktur kuno tersebut dijuluki "gerbang neraka".
Selain di Arab Saudi, beberapa 'gerbang neraka' di antaranya pernah dilaporkan dari China, Turki, Jepang dan Turkmenistan.
Berikut selengkapnya yang Liputan6.com rangkum dari beragam sumber, Senin (23/10/2017):
1. Kota Hantu Fengdu, China
Di Pegunungan Ming, China terdapat permukiman yang berisikan candi-candi dan kuil. Tempat tersebut konon terhubung dengan akhirat.
Daerah yang dikenal dengan sebutan Kota Hantu Fengdu itu menjadi pengadilan bagi orang yang telah mati. Mereka akan diadili untuk menentukan apakah mereka akan masuk ke dalam neraka atau surga.
Para orang mati akan melakukan 3 tahapan tes. Hanya mereka yang memiliki budi baik akan melewati ujian tersebut. Jika gagal, mereka akan digulingkan ke dalam neraka.
Atas dasar itulah, tempat tersebut disebut-sebut menjadi 'gerbang neraka'.
2. Chinokie Jigoku di Beppu City, Jepang
Sebuah portal ke neraka dilaporkan ada di sebuah kolam berlendir warna merah di Far East. Cairan itu terbentuk karena deposit oksida besi alami.
Masing-masing sumber air panas punya warna tersendiri. Namun, salah satunya, yang disebut Chinoike Jigoku atau 'kolam neraka berdarah' yang dijaga oleh patung iblis.
Pada masa lalu, air kolam yang bisa mencapai suhu 78 derajat Celsius itu terkadang digunakan untuk menyiksa para tahanan -- sebelum mereka kemudian direbus hidup-hidup.
Advertisement
3. Gerbang Pluto di Denizli, Turki
Situs Yunani kuno ini dikenal sebagai Gerbang Pluto atau 'Ploutonion'. Baru-baru ini ditemukan di Turki setelah penggalian arkeologi mengungkapkan puing-puing sebuah kuil kuno pada musim semi.
Gerbang neraka ini juga memiliki asap beracun yang berasal dari terowongan bawah tanah, yang menurut filsuf Yunani Strabo -- 'hewan yang lewat bisa mati tiba-tiba'.
Lubang yang mengandung elemen radioaktif itu juga dikenal dengan sebutan Pamukkale.
Akibat unsur berbahaya yang terdapat di lokasi tersebut, penduduk lokal percaya bahwa Gerbang Pluto adalah sebuah 'lubang setan'.
Penulis kuno mendeskripsikan tempat tersebut berada di Hierapolis. Namun, baru-baru ini ditemukan bahwa tempat yang dibangun sebagai Kuil Pluto itu berada di samping Kuil Apollo.
Saat para arkeolog menggali situs tersebut, mereka menemukan bahwa kuil tersebut berdiri di atas pembukaan bawah tanah alami yang menghasilkan karbon dioksida.
Burung yang lewat pada saat penggalian di lokasi tersebut mengalami kesulitan bernapas dan mati.
4. Purgatory St Patrick di Lough Derg, Irlandia
Purgatory St Patrick adalah sebuah biara kecil di Pulau Station, Irlandia. Bangunan itu didirikan pada abad ke-15.
Menurut cerita, ketika Santo Patrick mengunjungi pulau, ia mendapatkan 'penglihatan' siksa neraka.
Gua yang pernah dikunjunginya kemudian disebut sebagai pintu masuk ke neraka, sehingga biara dibangun untuk menjaganya.
Advertisement
5. Gunung Api Masaya
Gunung Api Masaya ditemukan oleh penjajah Spanyol ketika mereka memasuki wilayah Nikaragua pada Abad ke-16. Pada saat itu, mereka menemukan gunung itu tengah aktif dan tanpa henti mengeluarkan lava.
Akhirnya para penjajah tersebut memutuskan untuk menyebut tempat itu La Boca del Infierno atau 'Mulut Neraka'.
Kala itu penduduk lokal tidak percaya bahwa Masaya adalah gerbang menuju neraka. Namun, orang-orang Spanyol itu tetap memasangkan salib di sekitar mulut kawah. Hal itu dilakukan untuk mengusir setan.
Sebelum para penjajah Spanyol itu datang, penduduk lokal sempat percaya bahwa gunung api itu adalah Dewa. Mereka bahkan memberikan tumbal anak-anak dan perempuan sebagai persembahan untuk mengakhiri kekeringan.
Pendeta setempat kala itu percaya bahwa tuhan sedang marah dan perlu 'ditenangkan'. "Gunung api Nikaragua adalah mulut neraka, apinya adalah sesuatu yang supranatural dan jahat, tempat yang dikutuk dilemparkan oleh iblis."
Belakangan diketahui jumlah belerang yang sangat banyak di daerah itulah yang menjadikan tempat itu 'neraka'.
6. Danau Pergusa
Satu lagi gunung api yang memiliki reputasi sebagai gerbang neraka adalah Gunung Etna, Sicily di Italia.
Tempat itu juga dikenal dengan legenda di mana Hades menculik Persephone, anak Dewi Panen, Ceres, ke rumahnya di Underworld.
Menurut syair yang ditulis oleh Ovid, kala itu Persephone sedang bermain di pinggir Danau Pergusa. Hades yang menaruh perhatian kepada gadis itu lalu menculiknya.
Karena anaknya menghilang tanpa jejak, Ceres kemudian menyebabkan gagal panen dan tidak membiarkan apa pun tumbuh di daerah itu. Akhirnya setelah mengetahui di mana putrinya berada, Ceres membuat perjanjian dengan Persephone.
Dia berjanji akan berada di daratan selama 6 bulan pada musim semi dan panas, kemudian 6 bulan berada bersama suami barunya, Hades, di Underworld selama musim dingin dan gugur.
Setiap tahunnya, Persephone akan muncul dari neraka melalui Danau Perusa menuju kuil yang disediakan sebagai tempat pertemuan Dewi Panen dan putrinya.
Advertisement
7. Pintu Menuju Neraka
Sebuah lubang yang terletak di Turkemistan dilaporkan tidak pernah berhenti mengeluarkan api dari dalam kawahnya. Asal-usul kawah api itu pun hingga kini masih diperdebatkan.
Ada yang menduga lubang tersebut mengeluarkan si jago merah akibat eksplorasi Soviet (Rusia) pada 1971. Kala itu Rusia dilaporkan mencari gas alam. Namun, lubang yang mereka bor malah mengeluarkan gas beracun.
Beranggapan bahwa dengan menyalakan api di lubang tersebut akan meredam gas racun, mereka memutuskan untuk membakar daerah tersebut.
Taktik mereka tidak berjalan dengan baik. Kawah tersebut malah terbakar terus-menerus hingga saat ini. Fenomena tersebut membuat tempat itu mendapat julukan sebagai 'gerbang neraka'.
Banyak turis berdatangan untuk menyaksikan sendiri luapan api dari lubang itu.