Salah Sebarkan Ancaman Rudal Korea Utara, Media Jepang Minta Maaf

Lembaga penyiaran publik Jepang NHK keliru mengeluarkan peringatan yang menyebut bahwa Korea Utara telah menembakkan sebuah rudal.

oleh Citra Dewi diperbarui 17 Jan 2018, 09:36 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2018, 09:36 WIB
NHK keliru siarkan informasi rudal
Lembaga penyiaran publik Jepang NHK keliru mengeluarkan peringatan yang menyebut bahwa Korea Utara telah menembakkan sebuah rudal. (NHK)

Liputan6.com, Tokyo - Lembaga penyiaran publik Jepang NHK pada Selasa, 16 Januari 2018 pukul 18.55, keliru mengeluarkan peringatan yang menyebut bahwa Korea Utara telah menembakkan sebuah rudal.

"Korea Utara kemungkinan telah meluncurkan rudal," demikian informasi keliru yang disiarkan oleh NHK seperti dikutip dari Japan Times, Rabu (17/1/2018).

NHK juga menyebutkan bahwa sistem peringatan darurat Pemerintah Jepang, J-alert, telah diaktifkan dan mendesak orang-orang untuk segera berlindung di dalam bangunan.

Setelah menyebar informasi tersebut melalui website dan aplikasinya, 10 menit kemudian NHK mengklarifikasi kekeliruan tersebut.

NHK menyalahkan karyawan atas kesalahan pesan tersebut. Atas kekeliruan tersebut, media asal Jepang itu pun mengeluarkan permintaan maaf.

Kejadian Serupa di Hawaii

Notifikasi ancaman misil di Hawaii (13/1/2018) yang ternyata sebuah 'false alarm' alias imbauan palsu (supplied via The New York Times)
Notifikasi ancaman misil di Hawaii (13/1/2018) yang ternyata sebuah 'false alarm' alias imbauan palsu (supplied via The New York Times)

Kekeliruan tersebut terjadi setelah pada akhir pekan lalu Badan Manajemen Darurat Hawaii keliru mengirim peringatan adanya peluncuran rudal balistik ke seluruh warga.

"Ancaman misil balistik menuju Hawaii. Segera mencari tempat perlindungan. Ini bukan latihan," kalimat notifikasi itu berbunyi.

Sejumlah warga dilaporkan melakukan evakuasi. Selain itu, beberapa turis dikabarkan meninggalkan berbagai lokasi wisata untuk mencari tempat aman.

Tapi tak dinyana, sekitar 40 menit kemudian, muncul sebuah imbauan yang menyanggah kebenaran notifikasi ancaman misil tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya