Tagihan Makan di Restoran Rp 18,5 Juta, Turis Jepang Lapor Polisi

Sekelompok mahasiswa pertukaran pelajar asal Jepang tak terima karena tagihan makan malam mereka di sebuah restoran mencapai Rp 18,5 juta.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Jan 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2018, 12:30 WIB
Penampakan restoran Osteria da Luca, italia (TripAdvisor)
Penampakan restoran Osteria da Luca, italia (TripAdvisor)

Liputan6.com, Venesia - Tiga orang mahasiswa asal Jepang mengajukan pengaduan kepada polisi Venesia, Italia, atas permasalahan yang baru saja mereka alami.

Sekelompok mahasiswa pertukaran pelajar tersebut tak terima karena tagihan makan malam mereka di sebuah restoran mencapai Rp 18,5 juta.

Dikutip dari laman Daily Mail, Selasa (23/1/2018), padahal tiga mahasiswa itu hanya memesan tiga porsi stik daging dan ikan goreng di sebuah restoran bernama Osteria da Luca -- tak jauh dari St Markus.

Tak hanya stik, tiga mahasiswa ini juga memesan air minum untuk menemani makan malam mereka. Namun, ketiganya kaget bukan main ketika tahu jumlah tagihan yang harus mereka bayar, yakni 1.145 euro atau setara dengan Rp 18,5 juta. 

Insiden yang diduga sebagai kasus pemerasan ini langsung tersebar ke media sosial dan mulai diangkat oleh media-media besar dunia.

Marco Gasparinetti, ketua kelompok pembela hak sipil Italia, pun buka suara. Ia mengatakan bahwa tiga mahasiswa Jepang itu langsung menyampaikan keluhannya kepada polisi.

Kasus ini pun disebut Gasparinetti sebagai tindak pemerasan terhadap wisatawan.

Tak hanya pembela hak sipil, kejadian ini juga menarik perhatian Wali Kota Venesia, Italia. Dalam kicauan di Twitter ia mengatakan, "Jika peristiwa memalukan ini terbukti, maka pemerintah akan menjatuhkan hukuman pada pihak restoran."

 

Dianggap Enteng

Restoran Osteria da Luca, Italia mendapat penilaian buruk dari pengguna aplikasi traveling (TripAdvisor)
Restoran Osteria da Luca, Italia mendapat penilaian buruk dari pengguna aplikasi traveling (TripAdvisor)

Meski kasus sudah tersebar di mana-mana dan telah terdengar hingga telinga sang Wali Kota, pemilik restoran itu tak ambil pusing dan menganggap ini sebagai permasalahan enteng.

"Saya tak pernah punya masalah dengan turis Jepang," ujar pemilik restoran.

Ternyata, kasus serupa juga tak hanya terjadi di restoran Osteria da Luca. Di Venesia ada restoran lain bernama Trattoria Casanova yang melakukan hal sama. Seorang dosen dari Birmingham University kaget ketika harus membayar makanan Rp 8,5 juta untuk makan malam.

Ia juga sudah melaporkan kejadian itu kepada pihak pemerintah, tapi keluhannya tak ditanggapi.

Berdasarkan keterangan dari TripAdvisor--situs travelling terkenal--kedua restoran itu sama-sama mendapat penilaian buruk dari pengguna aplikasi itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya