Pramuka Beri Bantuan ke Pengungsi Palestina dan Suriah di Yordania

Pramuka melalui Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, mendistribusikan bantuan kepada para pengungsi Palestina dan Suriah di Yordania pada 7 hingga 17 Februari 2018.

oleh Citra Dewi diperbarui 22 Feb 2018, 17:29 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2018, 17:29 WIB
Pramuka beri bantuan kepada pengungsi di Yordania
Mewakili Kwarnas Gerakan Pramuka memberikan bantuan alat sekolah dan makanan kepada anak-anak pengungsi di Yordania. (Pramuka)

Liputan6.com, Amman - Pramuka melalui Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, mendistribusikan bantuan kepada para pengungsi Palestina dan Suriah di Yordania pada 7 hingga 17 Februari 2018.

Bantuan yang didistribusikan tersebut di antaranya berasal dari Darrut Tauhid Peduli. Pendistribusian tersebut dibantu pihak KBRI Amman dan HPMI (Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Yordania.

Dari keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (22/2/2018), pendistribusian bantuan tersebut sudah dilakukan sebanyak empat kali sepanjang kegiatan dilakukan.

Jenis bantuan yang diberikan kepada pengungsi Palestina berupa satu unit ambulans atau mobile clinic, paket bantuan musim dingin untuk 100 keluarga, 100 paket peralatan sekolah untuk anak-anak, dan bantuan obat-obatan untuk sejumlah klinik.

Selain itu, disalurkan juga paket bantuan makanan untuk 550 keluarga pengungsi Palestina dan Suriah sejumlah kurang lebih 1 ton.

Paket bantuan makanan untuk pengungsi di Yordania itu terdiri dari beras, gula, garam, minyak goreng, keju, susu, teh, mi instan, roti, cokelat, biskuit, tepung gandum, dan kacang-kacangan. Total, bantuan tersebut nilainya lebih dari Rp 1 miliar.

Yordania jadi Rumah bagi Pengungsi Palestina dan Suriah

Ciuman Bocah Suriah Sambut Kunjungan Angelina Jolie di Pengungsian
Utusan khusus lembaga pengungsi PBB, aktris Angelina Jolie mengadakan konferensi pers saat berkunjung ke Kamp Pengungsi Zaatari di Mafraq, Yordania, Minggu (28/1). Konflik Suriah sudah berlangsung sekitar delapan tahun terakhir. (Khalil MAZRAAWI/AFP)

Yordania saat ini menjadi rumah bagi tiga hingga empat juta pengungsi Palestina dan Suriah.

Kamp pengungsi Palestina di al-Buq'ah, terletak di 22 km di barat laut Amman, didaulat sebagai kamp pengungsian terbesar untuk pengungsi warga negara tersebut.

Banyak pengungsi di Yordania menghadapi bahaya dan eksistensi terpinggirkan karena status hukumnya yang tidak pasti dan mekanisme perlindungan sosial yang terbatas.

Pada 30 Januari 2018, Yordania mendesak masyarakat internasional agar mendukung seruannya untuk memperoleh dana US$ 7 miliar dalam rentang 2018 - 2020 guna membantu menangani krisis pengungsi Palestina dan Suriah di kerajaan tersebut.

Dalam pertemuan dengan Menteri Imigrasi Swedia Helene Fritzon, Menteri Perencanaan dan Kerja Sama Internasional Yordania Imad Fakhoury mendesak negara donor agar mendukung seruan tersebut.

Berkaitan dengan hal itu, Duta Besar RI untuk Yordania dan Palestina melalui KBRI kedua negara, melakukan berbagai cara untuk membantu meringankan beban para pengungsi.

Salah satu hal yang dilakukan adalah melibatkan LSM Indonesia yang ingin membantu Yordania dan Badan Pembangunan Bantuan dan Manusia PBB (UNRWA) untuk dalam menanggulangi permasalahan pengungsi Palestina di Yordania, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya