Liputan6.com, Indiana - Seorang bocah laki-laki berusia delapan tahun di Indiana, Amerika Serikat tewas setelah memakan metamfetamin yang dikira sebagai sereal.
Dikutip dari laman The Independent, Selasa (7/8/2018), bocah itu tewas lantaran mengonsumsi narkoba jenis itu dalam dosis yang sangat besar.
Sang ayah, Curtis Collman ditangkap oleh polisi setempat atas kecerobohannya serta kepemilikan metamfetamin yang telah menyebabkan sang anak tewas.
Advertisement
Mulanya, bocah itu bangun pagi dan ingin sarapan. Namun, tidak ada apa-apa di dapur. Si anak pun malah menemukan metamfetamin yang ia anggap sebagai sereal.
Baca Juga
Tak lama setelah mengonsumsi barang haram tersebut, si bocah merasa sakit. Tahu bahwa anaknya sudah tak sadarkan diri, pria itu langsung menelepon teman perempuannya untuk meminta bantuan.
Teman wanitanya itu meminta agar bocah itu dibawa ke rumah sakit. Tetapi Curtis Collman menolak dan meminta teman perempuannya itu mengantarkan putranya ke rumah sang kakek.
Alasan Curtis Collman menolak untuk membawa anaknya ke rumah sakit karena ia takut akan dijebloskan ke penjara. Sang kakek yang sudah mengetahui hal ini tak mau tinggal diam.
Ia langsung membawa cucunya ke rumah sakit untuk diobati. Saat tiba di rumah sakit, sebagian tubuh bocah itu sudah membiru. Oleh dokter, bocah itu pun dinyatakan meninggal dunia.
Dari pemeriksaan, dokter menemukan bocah malang itu menelan 18.000 nanogram metamfetamin. Sementara itu, ayah korban pun ditahan dan akan diperiksa oleh polisi.
Jika terbukti bersama, maka Curtis Collman akan dijatuhi hukuman penjara maksimal 40 tahun.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ayah Tinggalkan Bayi di Bak Berisi Air Panas
Kecerobohan lain juga pernah terjadi pada Agustus tahun lalu. Seorang pria asal Sydney, Australia dibekuk polisi setelah mengaku meninggalkan bayinya yang berusia 10 bulan di sebuah bak yang dialiri air panas. Hal itu ia lakukan ketika ingin menelepon sambil merokok.
Dikutip dari laman ABC News, lelaki tersebut diketahui bernama Atare Tepania. Pria berusia 24 tahun itu telah mengaku bersalah dalam pengadilan Distrik Penrith atas segala kelalaian yang ia lakukan.
Bayi tersebut mengalami luka fisik akibat panas air panas yang menyiram tubuhnya. Anak malang itu juga menderita luka bakar hingga 40 persen dan telah menjalani perawatan selama 26 hari di Rumah Sakit Westmead.
Tak tahu jelas apa penyebabnya, yang jelas pria tersebut memukul wajah anaknya yang kemudian menangis kencang.
Saat ditanya oleh polisi, Tepani mengaku sedang pusing dan tak berpikiran jernih. Setelah dilakukan cek darah, pria itu positif mengonsumsi methamphetamine.
Methamphetamine adalah salah satu jenis narkoba yang dilaporkan sangat berbahaya, bahkan jika dibandingkan dengan kokain atau ganja.
Istri pelaku mengaku kaget. Ia tak menyangka jika sang suami dapat melakukan tindakan tersebut kepada darah dagingnya sendiri.
Advertisement