Liputan6.com, Washington DC - Rincian tentang upacara persemayaman dan pemakaman John McCain telah diumumkan, sehari setelah mendiang senator Arizona itu meninggal pada Sabtu 25 Agustus 2018. McCain, yang meninggal kira-kira setahun setelah didiagnosis dengan kanker otak yang agresif. Ia tutup usia pada 81 tahun.
McCain akan disemayamkan di Gedung Kongres Negara Bagian Arizona pada Rabu 29 Agustus, di National Phoenix Baptist Church, Arizona pada Kamis 30 Agustus, di Kongres AS di Washington DC pada Jumat 31 Agustus, dan beberapa lokasi lain.
John McCain akan dimakamkan di pemakaman di Akademi Angkatan Laut AS di Annapolis pada Minggu, 2 September 2018, dekat dengan makam sahabat lamanya, Laksamana AL AS Chuck Larson, demikian menurut pihak kantor John McCain, seperti dikutip dari Time.com, Senin (27/8/2018).
Advertisement
McCain akan menjadi senator ke-13 yang disemayamkan di rotunda Kongres AS di Washington DC, sebuah kehormatan yang disediakan hanya untuk warga negara "yang paling terkemuka," menurut arsitek yang merancang Gedung Capitol.
Sementara itu, Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell dalam sebuah pernyataan mengatakan, "Bangsa ini berduka atas hilangnya seorang patriot Amerika, seorang negarawan yang menempatkan negaranya lebih dulu dan memperkaya institusi ini melalui pelayanan selama bertahun-tahun. Senat akan menjaga Cindy (istri McCain), keluarga McCain, semua teman dan staf John, dan rakyat Arizona dalam doa kami pada saat yang sangat sulit ini."
"Saya menghargai rekan-rekan saya dan seluruh bantuan dari keluarga besar Senat dan House of Representatives (dua lembaga yang menyusun Kongres AS) dengan kehormatan ini."
Obama dan Bush Akan Menyampaikan Pidato Eulogi
Dua mantan presiden AS, Barack Obama dan George W Bush dikabarkan akan hadir dan menyampaikan eulogi langsung di persemayaman John McCain.
Baca Juga
Obama dan Bush bergantian akan menyampaikan eulogi saat McCain disemayamkan di National Cathedral Washington DC, Jumat 31 Agustus, menurut laporan kantor berita The Associated Press, meskipun jadwalnya belum diumumkan secara resmi.
Kedua pria itu telah merilis pernyataan bela sungkawa untuk McCain, dengan Bush memanggilnya sebagai "seorang lelaki dengan keyakinan mendalam dan seorang patriot dari tatanan tertinggi."
Sementara Obama, dalam pernyataannya mengatakan, "Beberapa dari kita telah diuji seperti yang pernah dilakukan John, untuk menunjukkan keberanian yang dia lakukan," kata Obama. "Tetapi kita semua dapat bercita-cita untuk menempatkan keberanian untuk menempatkan kebaikan yang lebih besar di atas kita sendiri."
"Apa yang terbaik dari John adalah, dia menunjukkan kepada kita apa artinya itu."
"... kami berbagi, untuk semua perbedaan kami, kesetiaan pada sesuatu yang lebih tinggi: cita-cita yang generasi-generasi Amerika dan imigran sama-sama telah perjuangkan, berbaris, dan berkorban."
Meski banyak orang yang tampaknya ingin meramaikan upacara persemayaman dan pemakaman McCain, sang senator justru dilaporkan ingin menjaga pemakamannya sederhana.
Dalam program CBS "60 Minutes" tahun lalu, John McCain mengatakan agar upacara pemakamannya hanya perlu diisi oleh "beberapa orang yang berdiri dan berkata, 'Orang ini, dia melayani negaranya,'" ujarnya, sebagaimana dilaporkan oleh CBS.
Dan tahun lalu, saat hadir di program ABC "The View", McCain mengatakan dia ingin diingat sebagai seseorang yang "melayani negaranya" dan "bangga dengan keluarga dan putrinya."
* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini
Simak video pilihan berikut:
Donald Trump Tak Diundang?
Berbagai media asing, yang mengutip permintaan terakhir McCain dan sejumlah narasumber anonim, melaporkan pada Minggu 26 Agustus bahwa Donald Trump tidak diundang dalam upacara persemayaman dan pemakaman John McCain.
Dalam sebuah wasiat terakhir yang diumumkan bulan lalu, McCain ingin agar Trump tak menerima undangan untuk hadir di pemakamannya, demikian menurut laporan The Guardian.
Di lain kabar, Trump juga dituding mencegah Gedung Putih untuk menyampaikan eulogi atau ucapan duka cita atas meninggalnya John McCain pada Sabtu 25 Agustus 2018 lalu, menurut laporan The Washington Post.
Seorang narasumber mengatakan kepada The Post bahwa staf Gedung Putih, termasuk sekretaris pers Sarah Huckabee Sanders dan Kepala Staf John Kelly, telah merancang pernyataan euologi yang dipersonalisasi untuk dibacakan oleh Trump, yang berisi pujian terhadap pengabdian McCain di militer dan Senat AS. Beberapa draf pernyataan telah ditulis sebelumnya dan versi terakhirnya telah disiapkan untuk persetujuan presiden, The Post melaporkan, seperti dikutip dari Business Insider, Senin 27 Agustus 2018.
Namun, Trump kabarnya malah mengatakan kepada para stafnya bahwa ia akan mengeluarkan pernyataannya sendiri, yang kemudian ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump. Isi pesan yang pada akhirnya ia sampaikan, menurut kritikus, tidak mengandung pesan pribadi tentang McCain, yang meninggal pada hari Sabtu pada usia 81 tahun.
"Simpati dan rasa hormat saya yang terdalam pergi ke keluarga Senator John McCain," kata Trump lewat @realDonaldTrump pada hari Sabtu. "Hati dan doa kami bersamamu!" tambahnya.
Kritikus pada hari Sabtu, mengecam ucapan bela sungkawa sang presiden karena sifat kata-katanya yang tampaknya dangkal.
"Ini mengerikan," Mark Corallo, mantan juru bicara tim hukum Trump dan ahli strategi Partai Republik, mengatakan kepada The Washington Post. "Pada saat seperti ini, Anda akan mengharapkan bahwa seorang presiden Amerika bisa melakukan lebih, karena kita sedang membicarakan tentang meninggalnya pahlawan Amerika sejati."
Pernyataan Trump sangat kontras dengan eulogi yang disampaikan oleh para mantan presiden AS, rekan McCain di Kongres AS, dan para pemimpin dunia, yang menggunakan bahasa penuh pujian untuk menandai kematian mendiang dengan mencatat karier militer dan politiknya yang terhormat.
Bahkan, Melania Trump mengajak para pengguna Twitter untuk berterima kasih kepada McCain atas "pengabdiannya untuk bangsa".
Sanders, yang men-tweet pada hari Minggu menyebut McCain sebagai "orang Amerika yang hebat", menolak berkomentar mengenai laporan The Washington Post.
Trump telah berseteru dengan McCain selama bertahun-tahun, terutama pada tahun 2016 ketika sang miliarder nyentrik mengatakan bahwa politisi Partai Republik itu "bukan pahlawan perang" karena dia ditangkap oleh tentara Vietnam Utara.
"Saya suka orang-orang yang tidak ditangkap," kata Trump.
Di sisi lain, McCain sering mengkritik Trump atas perilaku dan kebijakannya, serta secara dramatis menolak memberikan dukungan di Senat kepada Trump yang tengah berupaya untuk menumbangkan undang-undang Affordable Care Act atau Obamacare --warisan kepresidenan Barack Obama-- pada 2017 lalu.
Bahkan ketika McCain keluar dari Washington DC untuk menjalani perawatan medis, kantornya terus menekan Trump. Misalnya, ketika presiden menyarankan Rusia harus bergabung kembali dengan kelompok kekuatan dunia G7, senator itu mengkritik Trump dalam pernyataan bulan Juni.
Seperti yang sering dilakukannya selama kepresidenan Trump, McCain berpendapat bahwa tindakan presiden dapat membahayakan sekutu AS dan melemahkan kedudukan Amerika di dunia.
"Presiden secara jelas menunjukkan dukungan kepada lawan kami, yang seharusnya ia berikan kepada sekutunya," kata John McCain.
"Negara-negara sekutu ... diperlakukan dengan penghinaan. Ini ... merupakan jalur pasti untuk mengurangi kepemimpinan Amerika di dunia."
Putra dan cucu dari seorang Laksamana Angkatan Laut, John McCain adalah seorang pilot pesawat tempur US Navy selama Perang Vietnam. Ketika pesawatnya ditembak jatuh dalam peperangan, ia menghabiskan lebih dari lima tahun sebagai tawanan perang --di mana ia menerima siksaan dari pasukan musuh, yang membuatnya cacat seumur hidup.
Selepas perang, ia menerima Silver Star, penghargaan militer keempat teratas bagi personel AL AS (tiga level di bawah Medal of Honor atau Medali Kehormatan, penghargaan tertinggi bagi militer AS) --menjadikannya sebagai salah satu war hero atau pahlawan perang Amerika.
Advertisement