Senator AS John McCain Meninggal, Presiden Donald Trump Berbelasungkawa

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbelasungkawa atas meninggalnya Senator John McCain di usia 81 tahun akibat mengidap tumor otak ganas

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 26 Agu 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2018, 10:00 WIB
John McCain (AP PHOTO)
John McCain (AP PHOTO)

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbelasungkawa atas meninggalnya Senator John McCain di usia 81 tahun pada Sabtu 25 Agustus, akibat mengidap tumor otak ganas.

Donald Trump, yang kerap dikritik keras oleh McCain, mengunggah twit lewat @realDonaldTrump: "Simpati dan rasa hormat saya yang terdalam untuk keluarga Senator John McCain. Hati dan doa kami bersama Anda!", demikian seperti dikutip dari CNBC, Minggu (26/8/2018).

Meski politisi separtai (sama-sama dari Partai Republik), keduanya kerap saling melempar kritik dan sindiran tajam --lebih sering dari yang pernah dilakukan oleh presiden dengan anggota lain dari satu partai dalam sejarah kepresidenan AS.

Donald Trump telah sering mengkritik John McCain sejak ia pertama kali meluncurkan kampanye kepresidenannya pada tahun 2015, dan terus melakukannya bahkan ketika McCain tengah menjalani pengobatan dan berjuang melawan kanker.

Beberapa komentar yang paling eksplosif dari Trump muncul pada Juli 2015 --pada awal-awal kampanye Pilpres AS 2016-- ketika ia mengejek McCain sebagai tahanan perang Vietnam yang mengalami penyiksaan.

"Dia adalah pahlawan perang karena dia ditangkap. Saya suka orang-orang yang tidak ditangkap," kata Trump tentang McCain, yang memicu reaksi luas.

Saat sudah menjabat sebagai presiden, Trump mengkritik keras McCain karena menjadi salah satu senator dari Partai Republik yang tak mendukungnya untuk menumbangkan undang-undang Affordable Care Act atau Obamacare --warisan kepresidenan Barack Obama-- pada 2017 lalu.

Sementara itu, McCain biasa melontarkan kritik ketika dia berpikir bahwa presiden Trump telah melanggar norma-norma keamanan nasional atau demokratis Amerika.

Bahkan ketika McCain keluar dari Washington DC untuk menjalani perawatan medis, kantornya terus menekan Trump. Misalnya, ketika presiden menyarankan Rusia harus bergabung kembali dengan kelompok kekuatan dunia G7, senator itu mengkritik Trump dalam pernyataan bulan Juni.

Seperti yang sering dilakukannya selama kepresidenan Trump, McCain berpendapat bahwa tindakan presiden dapat membahayakan sekutu AS dan melemahkan kedudukan Amerika di dunia.

"Presiden secara jelas menunjukkan dukungan kepada lawan kami, yang seharusnya ia berikan kepada sekutunya," kata John McCain.

"Negara-negara sekutu ... diperlakukan dengan penghinaan. Ini ... merupakan jalur pasti untuk mengurangi kepemimpinan Amerika di dunia."

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pahlawan Perang

Senator AS asal Arizona John McCain
John McCain (AP Photo/Jacquelyn Martin)

John McCain, meninggal pada Sabtu 25 Agustus 2018 waktu setempat, dikelilingi oleh keluarganya, menurut pernyataan singkat yang dikeluarkan oleh kantornya.

Senator untuk enam periode pemerintahan dan kandidat presiden dari Partai Republik untuk Pilpres AS 2008, didiagnosis dengan penyakit tumor ganas setelah menemukannya dalam sebuah operasi untuk menghilangkan gumpalan darah dari atas mata kirinya pada Juli 2017.

Keluarganya mengumumkan, McCain, yang meninggalkan Washington DC pada Desember, telah memutuskan untuk menghentikan pengobatan pada hari Jumat 24 Agustus 2018.

Putri McCain, Meghan, mengatakan tugas seumur hidupnya sekarang adalah "untuk menghidupkan teladan, harapan, dan cintanya" terhadap sang ayah.

Putra dan cucu dari seorang Laksamana Angkatan Laut, John McCain adalah seorang pilot pesawat tempur US Navy selama Perang Vietnam. Ketika pesawatnya ditembak jatuh dalam peperangan, ia menghabiskan lebih dari lima tahun sebagai tawanan perang --di mana ia menerima siksaan dari pasukan musuh, yang membuatnya cacat seumur hidup.

Selepas perang, ia menerima Silver Star, penghargaan militer keempat teratas bagi personel AL AS (tiga level di bawah Medal of Honor atau Medali Kehormatan, penghargaan tertinggi bagi militer AS) --menjadikannya sebagai salah satu war hero atau pahlawan perang Amerika.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya