Asian Games 2018 Belum Ditutup, Hangzhou Sudah Bersiap untuk Edisi Tahun 2022

Asian Games ke-18 di Indonesia mungkin akan segera berakhir, tetapi persiapan untuk edisi ke-19 di Hangzhou, China tahun 2022 mendatang sudah berjalan.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 02 Sep 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2018, 17:00 WIB
Hangzhou Olympic Sports Center, yang akan menjadi venue utama Asian Games 2022 di Hangzhou, China (Wikimedia Commons)
Hangzhou Olympic Sports Center, yang akan menjadi venue utama Asian Games 2022 di Hangzhou, China (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Hangzhou - Penyelenggaraan Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang akan segera berakhir, tetapi persiapan untuk edisi ke-19 tahun 2022 mendatang sudah berjalan sejak 2018 ini.

Kota kuno China, Hangzhou, yang terkenal akan danau dan kuilnya yang indah, akan menjadi tuan rumah Asian Games empat tahun mendatang.

Tempat-tempat olahraga dan jalur kereta api baru sedang dibangun, dalam apa yang dilihat sebagai peluang untuk mempercepat pembangunan di kota yang berkembang pesat, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (2/9/2018).

Dijuluki "teratai raksasa" oleh penduduk setempat, Pusat Olahraga Olimpiade Hangzhou, yang direncanakan akan selesai pada bulan September, dapat menampung 80.000 orang dan akan menjadi lokasi berlangsungnya Asian Games pada tahun 2022.

Bagi Mao Xiu Tao (56) yang tinggal hanya berjarak sepelemparan batu dari Pusat Olahraga Olimpiade Hangzhou, Asian Games adalah sesuatu yang sangat dinantikan, sejak keluarganya pindah ke rumah baru mereka pada tahun 2016.

"Ketika kami membeli rumah ini, kami sudah mengantisipasi Asian Games," kata Mao Xiu Tao, seperti dikutip dari Channel News Asia.

"Jadi, ketika Anda bertanya apakah saya akan terganggu oleh ketidaknyamanan di jalan misalnya, tentu saja tidak."

Pusat Olahraga Olimpiade terletak di distrik baru Hangzhou, Kota Qianjiang Century --di mana sejumlah konstruksi juga sedang berlangsung.

Dengan perkantoran dan apartemen kelas atas, Qianjiang Century adalah bagian dari strategi urbanisasi terbaru Hangzhou untuk mengembangkan daerah sepanjang Sungai Qiantang sepanjang 235 km.

Ketika selesai, area itu akan menjadi pusat komersial dan bisnis baru bersama dengan proyek pengembangan lainnya, Qianjiang New City di seberang jalur air.

Stadion dan venue pertandingan Asian Games juga akan menjadi bagian dari transformasi dari wajah Kota Hangzhou secara keseluruhan.

 

* Saksikan keseruan Upacara Penutupan Asian Games 2018 dan kejutan menarik Closing Ceremony Asian Games 2018 dengan memantau Jadwal Penutupan Asian Games 2018 serta artikel menarik lainnya di sini.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pemanfaatan Selama dan Sesudah Asian Games

Qianjiang Central Business District, Hangzhou (Wikimedia Commons)
Qianjiang Central Business District, Hangzhou (Wikimedia Commons)

Pemerintah setempat mengatakan, salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dalam merancang fasilitas baru ini adalah fungsi mereka selama dan setelah Asian Games 2022 berakhir.

Misalnya, Kompleks Desa Atlet (Asian Games Village), yang dirancang untuk mengakomodasi sekitar 10.000 atlet dan pejabat pada 2022, nantinya akan diubah menjadi perpustakaan, museum, dan bahkan pusat pemuda setelah Asian Games.

Para ahli mengatakan distrik baru yang khusus dikembangkan untuk Asian Games 2022, akan membuat Hangzhou lebih kompetitif dan mengurangi beban di pusat kota tradisional, dibangun di sekitar Danau Barat yang terkenal yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.

"Dalam tata ruang industri di masa depan, daerah tersebut akan perlu mengembangkan industri keuangan kelas atas, industri jasa modern, untuk menciptakan kota baru," kata kepala konsultasi strategis Yiyi Zhang di perusahaan real estate JLL di China, seperti dikutip dari Channel News Asia.

"Ini juga akan menarik lebih banyak bisnis dan bakat untuk berkumpul di Kota Baru Qianjiang."

Sepuluh jalur metro baru juga sedang dibangun, dengan perluasan utama berlangsung untuk tiga jalur yang ada. Semua diharapkan siap untuk Olimpiade.

"Hangzhou memiliki terlalu sedikit jalur metro dan lalu lintasnya masih sangat padat. Kami membutuhkan lebih banyak investasi dalam transportasi," kata warga Hangzhou berusia 32 tahun, Zhu Ah Kao, seperti dikutip dari Channel News Asia.

"Meski sudah lama dibutuhkan, akan sangat bagus jika lintasan baru bisa dibuka tahun depan."

Namun, beberapa penduduk memiliki perasaan campur aduk tentang apa arti pembangunan kota yang cepat bagi mereka.

"Asian Games pasti akan mempercepat pembangunan, apakah itu ekonomi atau sebaliknya - tetapi harga perumahan pasti naik sangat cepat juga," kata Liang Jia Hao, yang saat ini bekerja di Hangzhou.

Sorotan ke China

Beijing juga akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin pada tahun 2022 dan para ahli mencatat ini akan menempatkan China dalam sorotan olahraga internasional lagi setelah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 10 tahun lalu.

"(Asian Games dan Winter Olympics) berjarak beberapa bulan sehingga tidak ada konflik di sisi itu. Ini juga sangat berbeda dalam hal pembangunan tempat untuk Olimpiade Musim Dingin, banyak tempat yang khusus dibangun untuk olahraga dingin dan olahraga es," kata komentator olahraga dan pendiri China Sports Insider, Mark Dreyer.

"Tetapi dalam hal menyelenggarakan sebuah acara, perencanaan, tiket, pemasaran, semua hal lainnya, sponsor dan sebagainya, itu jelas merupakan sinergi dalam hal kedua acara agar dapat bekerja sama - menarik pengalaman masa lalu tetapi juga dari game-game lain pada waktu yang sama."

China memiliki rencana ambisius untuk membangun industri olahraga senilai lebih dari sekitar US$ 730 miliar pada tahun 2025, dengan sebagian besar dana disokong oleh pemerintah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya