Liputan6.com, Cancun - Sebuah armada pesawat Frontier Airlines --salah satu maskapai berbiaya rendah di Amerika Utara-- dibatalkan penerbangannya, karena seorang pria --yang mengaku sakit-- nekat membuka pintu kabin, sehingga membuat alat bantu turun darurat terbuka di lintasan.
Insiden itu terjadi ketika pesawat tersebut dijadwalkan lepas landas meninggalkan Cancun di Meksiko, menuju Kota St Louis, negara bagian Missouri, Amerika Serikat (AS), Fox News melaporkan.
"Kami berada di barisan depan dan seorang pria di belakang kami mulai muntah," ujar Andy Karandzieff, penumpang lain di dalam pesawat, sebagaimana dikutip dari News.com.au pada Minggu (28/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Karandzieff kemudian mengatakan pria itu meninggalkan kursinya dalam kepanikan, dan mulai memukul-mukul pintu kokpit, memicu kru kabin untuk mendoronya kembali ke kursi.
Tetapi penumpang yang sakit itu meninggalkan kursinya sekali lagi, kali ini berhasil membuka pintu kabin, yang secara otomatis menggelar alat bantu turun darurat.
Oknum penumpang tersebut juga melawan seorang pramugari, lapor saksi mata lain.
Rekaman yang diambil oleh penumpang di baris ketiga, Kathleen Ingham, menunjukkan beberapa orang, termasuk kru, mencoba menahan pria di depan pintu kabin pesawat yang terbuka.
"Terima kasih Tuhan untuk pria dan wanita pemberani yang menahannya di pesawat, atau dia (pelaku) pasti akan tersedot ke dalam mesin," tulisnya di Facebook.
Polisi dilaporkan tiba dan mengawal penumpang nekat tersebut turun dari pesawat. Dia kemudian diangkut ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan segera.
Simak video pilihan berikut:
Sempat Mendapat Penyerangan di Hotel
Ibu si penumpang, yang tidak ada dalam penerbangan terkait, mengklaim bahwa sang anak dan ayahnya telah melakukan perjalanan ke Cancun. Insiden memalukan itu terjadi ketika keduanya akan kembali pulang ke AS.
Sang ibu juga mengaku bersedia untuk memberikan saksi terkait perilaku anaknya, dan menduga bahwa putranya kemungkinan mengkonsumsi minuman yang dibubuhi zat berbahaya, sehingga membuatnya muntah-muntah.
Ditambahkan olehnya, bahwa sang anak sempat mendapat penyerangan ketika di hotel tempatnya menginap di Cancun, di mana ia dipukul di kepala, lapor Fox8.
Frontier Airlines mengkonfirmasi bahwa pesawat itu dihalangi dan para penumpang terpaksa ditampung pada penerbangan lain, atau diberikan kamar hotel untuk bermalam menunggu jadwal keberangkatan keesokan paginya.
Advertisement