Serupa dengan Keju... Ini 4 Teori Konyol Seputar Bulan

Empat teori ini dianggap konyol karena dinilai tidak masuk akal oleh banyak orang.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Nov 2018, 18:35 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2018, 18:35 WIB
[Bintang] Gerhana Bulan Total Terjadi pada 28 Juli 2018
Ilustrasi gerhana bulan total Juli 2018. (Foto: Bintang.com/Bambang E.Ros)

Liputan6.com, New York - Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya. Bulan adalah benda langit yang paling terang setelah Matahari. Meskipun Bulan tampak sangat putih dan terang, permukaan Bulan sebenarnya gelap.

Bulan mendapatkan cahaya berkat pantulan dari sinar matahari. Jika malam tiba, maka bulan akan terang dan terlihat oleh manusia yang ada di bumi.

Namun, ada sejumlah orang yang berteori tentang bulan di luar pemikiran para ilmuan. Ada orang yang percaya jika bulan itu palsu.

Bahkan, ada juga yang menyebut sebenarnya bulan itu adalah bahan makanan.

Dikutip dari laman Toptenz, Rabu (7/11/2018), berikut 4 teori konyol seputar bulan:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


1. Bulan Hanya Hologram

Gerhana Bulan Total di Jakarta
Foto fenomena gerhana bulan total di kota Jakarta, Sabtu (28/7). Gerhana bulan total "Micro Blood Moon" tersebut merupakan yang terlama pada abad ini dengan total waktu termasuk fase penumbra dan parsial selama enam jam lebih. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sejarah menyebut bahwa sudah ada manusia yang pernah menginjakkan kakinya di Bumi. Namun, ada saja orang yang tidak mau mempercayai itu semua.

Ada banyak argumen yang meragukan bahwa Neil Armstrong benar-benar telah menginjakkan kakinya di bulan.

Sejumlah orang ini juga memiliki teori bahwa sebenarnya bulan itu tidaklah nyata. Mereka menyebut jika bulan hanyalah sebuah hologram ciptaan alien.

Sehingga, ada tidaknya bulan tidak akan mempengaruhi hidup manusia.


2. Bulan Menghasilkan Cahaya Sendiri

Gerhana Bulan Total di Berbagai Negara
Bulan tampak berwarna merah darah saat terjadinya fenomena gerhana bulan total di atas langit Tel Aviv, Israel,, Jumat (27/7). Gerhana bulan terlama pada abad ini dapat disaksikan di seluruh dunia dengan mata telanjang. (AP/Ariel Schalit)

Para Ilmuan menyebut jika matahari yang menjadi pusat tata surya telah memantulkan cahayanya ke bulan. Ini adalah pelajaran yang kita dapatkan selama duduk di bangku sekolah.

Namun, hal ini tak sepenuhnya dipercayai oleh Flat Earthmer -- penganut teori bumi datar. Mereka menyebut jika Matahari tak akan cukup kuat untuk memantulkan cahaya.

Sehingga mereka menyebut jika cahaya yang terlihat dari bulan pada malam hari adalah asli dan bukan pantulan.


3. Rekaman Pendaratan di Bulan Adalah Palsu

Gerhana Bulan Total di Berbagai Negara
Bulan tampak berwarna merah darah saat terjadinya fenomena gerhana bulan total di Bernkastel-Kues, Jerman, Jumat (27/7). Gerhana bulan yang terlama pada abad ini dapat disaksikan di seluruh dunia dengan mata telanjang. (Harald Tittel/dpa via AP)

Kembali ke permasalahan manusia pertama yang mendarat di bulan. Sebagian orang yang tidak setuju dengan hal ini menyebut jika rekaman yang dibuat oleh pemerintah AS adalah 100 persen palsu.

Ada beberapa di antara mereka yang percaya jika NASA telah mencoba mendarat dan berhasil tiba di bulan. Namun, mereka tidak mempercayai jika mereka merekam itu semua.

Terlebih langsung disiarkan ke televisi. Sejumlah orang yang tak percaya pada itu semua menyebut jika NASA telah membuat rekamannya di bumi dan menampilkannya seolah-olah itu adalah nyata.

 


4. Bulan itu Terbuat dari Keju

Gerhana Bulan Total di Berbagai Negara
Bulan tampak berwarna merah darah saat terjadinya fenomena gerhana bulan total di Luzern, Swiss, Jumat (27/7). Gerhana bulan yang terlama pada abad ini dapat disaksikan di seluruh dunia dengan mata telanjang. (Christian Merz/Keystone via AP)

Satu lagi dugaan konyol seputar bulan adalah bentuknya yang menyerupai keju. Lelucon semacam ini lantas menyebar hingga benar-bener dipercayai.

Lelucon ini pertama kali disebut sekitar tahun 1500-an. Beberapa penulis menyebut jika bulan yang menyerupai keju hanyalah untuk lelucon bagi orang yang muda tertipu.

Apabila anak-anak yang menyakini itu, mungkin masih terdengar wajar. Namun, ada saja orang dewasa yang juga mempercayai hal tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya