Liputan6.com, Singapura - Jumlah orang di Singapura yang terkena Virus Corona jenis baru kembali bertambah. Dua pasien yang baru terdampak sama-sama berasal dari Wuhan, China.
Dilaporkan Channel News Asia, Selasa (28/1/2020), dua pasien yang baru terinfeksi adalah laki-laki berusia 56 tahun dan 35 tahun. Kini, total kasus di Singapura menjadi tujuh kasus.
Advertisement
Baca Juga
Pasien pertama tiba di Singapura pada 19 Januari lalu dan mulai batuk-batuk pada 25 Januari. Pasien kedua baru tiba di Singapura pada 23 Januari.
Seperti kasus sebelumnya, Kementerian Kesehatan Singapura lantas mengungkap lokasi tempat para pasien itu singgah.
Pasien pertama tinggal di rumah keluarganya di Pasir Ris Grove. Ia pergi ke RS Umum Changi ketika mulai menunjukan gejala Virus Corona 2019-nCoV.
Pasien kedua menetap di Marina Bay Sands sebelum dikonfirmasi mengidap virus. Ia mulai menunjukan gejala pada 24 Januari dan bertolak ke RS Raffles.
Kementerian Kesehatan Singapura menyebut makin banyak WNA China yang terkena Virus Corona Wuhan. Kebanyakan dari mereka berasal dari Kota Wuhan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gadis China di Cilacap Diisolasi
Seorang warga negara China yang tengah berada di Cilacap, Jawa Tengah, terjangkit penyakit dengan gejala mirip Virus Corona.
Perempuan berusia 29 tahun itu merupakan anak dari seorang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Wuhan, China, di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap. Ia tiba di Cilacap bersama dengan ayah dan ibunya pada 22 Januari 2020 lalu.
"Ada anggota keluarga dari Tenaga Kerja Asing PLTU Cilacap, yang mengalami batuk, pilek dan rasa lemas," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi, Senin, 27 Januari 2020.
Dia mengatakan, sebelumnya TKA Tiongkok tersebut cuti dan pulang ke Wuhan, pada 28 Desember 2019, atau ketika Virus Corona belum merebak. Kemudian pada 21 Januari 2020, TKA tersebut kembali ke Indonesia dengan istri dan anaknya
Tetapi, ketiganya tidak berangkat bersamaan. TKA tersebut berangkat dari Wuhan bersama istrinya. Sedangkan anaknya berangkat dari Shanghai. Ketiganya lantas bertemu di Bandara Soekarno Hatta.
"Anaknya dari Shanghai, janjian ketemuan dgn orangtuanya di Bandara Soekarno Hatta. Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan ke stasiun Purwokerto," dia menerangkan.
Pada 22 Januari 2020, ketiganya tiba di Stasiun Purwokerto dan dijemput oleh sopir perusahaan. Tetapi, pada Minggu 26 Januari, WNA perempuan asal China tersebut mengalami demam, pilek, batuk, lemas, yang mirip dengan gejala serangan Virus Corona.
Advertisement
Observasi Medis di Purwokerto
Laporan tersebut lantas ditindaklanjuti oleh Dinkes Cilacap dengan verifikasi dan pengecekan epidemologi. Selanjutnya, observasi akan dilakukan di RSUD Margono, Purwokerto, Senin malam (27/1/2020).
Pramesti mengemukakan, Dinkes hingga saat ini belum bisa memastikan apakah WNA Tiongkok tersebut terjangkit Virus Corona. Sebab, kesimpulan baru akan diperoleh setelah dilakukan pengecekan laboratorium dan serangkaian observasi oleh tim RSUD Margono.
"Hari Senin tanggal 27 Januari 2020 kondisi sudah membaik, suhunya 36,5 derajat, sedikit batuk dan pilek, sedikit lemas," ucapnya.
WNA China yang mengalami gejala mirip terjangkit Virus Corona ini akan diisolasi di RSUD Margono. Adapun TKA PLTU Cilacap dan istrinya, hanya menjalani rangkaian observasi dan cek laboratorium.
"Kami belum bisa menyimpulkan bahwa dia terkena Virus Corona. Masih menunggu dari tim RSUD Margono," dia mengungkapkan.
Pramesti memastikan thermal scaner atau pengukur suhu tubuh di Pelabuhan Tanjung Intan siap dioperasikan untuk mengantisipasi virus Corona yang belakangan mewabah di berbagai negara, termasuk Indonesia.