Eskalasi Militer di Yaman Tuai Peringatan dari Utusan Khusus PBB

Meningkatnya eskalasi militer di Yaman membuat utusan khusus PBB memberikan peringatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2020, 08:02 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2020, 08:02 WIB
Sekumpulan tentara Uni Emirat Arab berpatroli di wilayah konflik Yaman (AFP/Saleh Al Obeidi)
Sekumpulan tentara Uni Emirat Arab berpatroli di wilayah konflik Yaman (AFP/Saleh Al Obeidi)

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Utusan Khusus Amerika Untuk Yaman Stephane Dujarric, pada Selasa 28 Januari 2020, menyerukan dihentikannya "eskalasi militer yang mengkhawatirkan" dalam pertempuran antara koalisi militer pimpinan Arab Saudi dan pemberontak Houthi-Syiah.

Dujarric mengatakan Utusan Khusus Amerika Untuk Yaman, Martin Griffiths mengingatkan Dewan Keamanan PBB dalam sebuah pertemuan tertutup bahwa eskalasi drastis baru-baru ini telah membahayakan kemajuan yang dicapai oleh pihak-pihak yang bertikai dalam mengurangi konflik dan membangun rasa saling percaya. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (29/1/2020). 

Dalam video briefing, Griffiths "menegaskan kembali pentingnya menghentikan eskalasi militer yang sedang berlangsung, sebelum terlambat."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Keprihatinan Serius

Tentara Yaman Bunuh 37 Milisi al-Qaida
Pihak militer Yaman menyebutkan telah menyerang daerah yang diduga tempat persembunyian milisi al-Qaida di Kota Maifaa, Provinsi Shabwa.

Para diplomat mengatakan anggota-anggota Dewan Keamanan PBB itu menyampaikan keprihatinan serius atas meningkatnya pertempuran dan sedang menyusun sebuah pernyataan.

Kurang dari dua minggu lalu, Griffiths melaporkan kepada Dewan Keamanan PBB tentang pengurangan jumlah operasi militer besar-besaran dan inisiatif lainnya.

Ia menyampaikan harapan bahwa hal ini akan memicu dialog di antara pemerintah dan Houthi-Syiah yang didukung Iran guna mengakhiri konflik di negara paling miskin di Arab itu, yang sudah berlangsung selama lima tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya