Liputan6.com, Wuhan - Penyebaran Virus Corona (COVID-19) di China tercatat sudah mulai melambat dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini menunjukan penularan sudah memuncak dan akhirnya melambat.
China memang menerapan sejumlah langkah drastis, terutama di kota Wuhan, untuk meredam penyebaran Virus Corona. Pemerintah menerapkan isolasi kota, menyuruh warga tidak keluar rumah, menghentikan layanan transportasi umum, bahkan melarang warga naik kendaraan pribadi.
Advertisement
Baca Juga
Namun, WHO mengatakan yang membuat kasus Virus Corona di China melambat bukan kebijakan-kebijakan drastis tersebut. Dilansir Vox, Rabu (4/3/2020), langkah terbaik dari China adalah kecepatan pemerintah dalam mendeteksi kasus.
"Saya pikir kunci pembelajaran dari China adalah kecepatan," ujar Bruce Aylward, delegasi WHO yang meneliti Virus Corona di China.
"Lebih cepat kamu menemukan kasus-kasusnya, mengisolasi kasus-kasusnya, dan melacak kontak dekat, maka kamu akan semakin berhasil," ia menambahkan.
Meski ada kebijakan yang drastis seperti isolasi, kebanyakan respons lain di China adalah hal standar yang dilaksanakan ketika ada penyebaran wabah, contohnya melarang berkumpulnya massa dalam jumlah besar.
WHO yang selalu memberikan komentar positif terhadap China juga mengapresiasi langkah China dalam mengisolasi kota Wuhan ketika Virus Corona merebak, meski mengakui ada masalah dari segi HAM karena melarang pergerakan.
"Ada tempat-tempat yang di uar kendali pada awalnya, dan China membuat keputusan untuk melindungi China dan seluruh dunia," ujar Aylward yang berkata mengisolasi pasien bisa memutuskan rantai penularan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kesadaran Publik hingga Pemeriksaan Gratis
Bruce Aylward dari WHO turut menyatakan China melakukan sosialiasi yang masif sehingga kesadaran rakyat meningkat untuk siaga Virus Corona. Kesadaran publik ditambah dengan kecepatan pemerintah melacak virus membantu meredam penularan.
Penyebaran informasi di China juga ada yang menggunakan aplikasi digital seperti WeChat. Warga pun bisa berkonsultasi lewat aplikasi ketimbang langsung bertemu dokter.
"Kuncinya adalah informasi publik dan memiliki populasi yang mendapat informasi, menemukan kasus-kasus tersebut, dan dengan cepat mengisolasi mereka (pasien Virus Corona). Lebih cepat kamu mengisolasi adalah hal yang memutus rantai penularan," jelas Aylward.
Sistem kesehatan di China juga mendapat apresiasi dari WHO. Sebab, pemerintah menggratiskan pemeriksaan dan perawatan terkait Virus Corona.
Ini berbeda dari negara barat yang masih memungut biaya untuk pemeriksaan Virus Corona. Faktor biaya bisa jadi penghalang bagi seseorang untuk periksa.
"Di China, mereka sadar hal itu (biaya) merupakan halangan bagi orang-orang yang mencari pengobatan, jadi, sebagai negara mereka mengambil alih pembayaran untuk orang-orang yang asuransinya tidak meng-cover," kata Aylward.
Advertisement