Survei Lowy Institute Ungkap Tingkat Kepercayaan Warga Australia ke Jokowi

Tingkat kepercayaan orang Australia ke Jokowi kali ini tidak jauh berbeda dengan 2019.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Jun 2020, 18:05 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2020, 18:05 WIB
Jokowi Berbicara di Hadapan Parlemen Australia
Presiden Joko Widodo (kiri) dan PM Australia Scott Morrison memberikan keterangan bersama di Gedung Parlemen di Canberra, Senin, (10/2/2020). Kedua pemimpin mengadakan pertemuan empat mata yang membahas berbagai hal. (AP Photo/Rick Rycroft)

Liputan6.com, Jakarta - Survei terbaru menunjukan tingkat kepercayaan warga Australia terhadap kemampuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di ranah global kini sebesar 30 persen. Sebanyak 66 persen responden meragukan kapabilitas Jokowi. 

Dilaporkan ABC Indonesia, Kamis (25/6/2020), survei itu dilaksanakan Lowy Institute dari Australia pada Maret lalu. Hasil rendah itu cukup mengejutkan mengingat sebulan sebelumnya Jokowi baru saja berkunjung ke Australia. 

Lowy Institute melibatkan 2.448 responden. Tingkat kepercayaan orang Australia ini tidak jauh berbeda dengan 2019 ketika hanya sepertiga orang Australia percaya pada kepemimpinan Jokowi.

Natasha Kassam dari Lowy Institue menjelaskan, survei menangkap adanya sentimen suram di kalangan warga Australia terhadap kondisi dunia dewasa ini.

"Hal ini tak begitu mengejutkan mengingat adanya pandemi COVID-19 dan resesi yang dialami Australia untuk pertama kalinya dalam 29 tahun," katanya kepada Melissa Clarke dari ABC News. 

Lebih lanjut, hanya 39% orang Australia, misalnya, yang mengetahui bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi.

Laporan tahunan dari Lowy Institute sudah dilakukan selama 16 tahun terakhir dengan tema yang sama, yaitu persepsi orang Australia terhadap permasalahan dunia. 

Tingkat kepercayaan orang Australia bahwa Indonesia akan bertanggung jawab terhadap permasalahan dunia juga menurun tajam, hanya 36 persen, dibandingkan 52 persen pada 2017.

Dibandingkan dengan pemimpin negara lainnya, persepsi orang Australia terhadap Presiden Jokowi masih lebih tinggi, misalnya dengan Presiden China Xi Jinping yang hanya mencapai 22 persen serta Presiden AS Donald Trump 30 persen.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menempati posisi teratas yaitu 87 persen, disusul PM Jepang Shinzo Abe 73 persen.

Sementara tingkat kepercayaan orang Australia kepada Perdana Menterinya sendiri, yakni Scott Morrison sebesar 60 persen.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Orang Australia Tak Begitu Paham Indonesia

Jokowi Berbicara di Hadapan Parlemen Australia
Mantan PM Australia Malcolm Turnbull dan istrinya Lucy berselfie dengan Presiden Joko Widodo ketika menghadiri makan siang resmi di Aula Besar di Gedung Parlemen di Canberra, Senin, (10/2/2020). (Lukas Coch/Pool Photo via AP)

Khusus untuk tema Indonesia, survei Lowy Institute sudah melakukannya sejak 15 tahun lalu.

Hasilnya secara konsisten menunjukkan kurangnya pengetahuan orang Australia mengenai Indonesia termasuk sistem pemerintahannya.

Pada tahun 2019, mayoritas orang Australia (61 persen) menyatakan "Australia menangani hubungan dengan Indonesia secara baik". 

Tapi hanya sedikit yang percaya pada kemampuan Presiden Trump menanangi isu-isu dunia.

"Orang Australia tetap skeptis pada Presiden Trump dengan kebijakannya yang mendahulukan Amerika," kata Natasha Kassam.

Hanya sekitar 50 persen responden yang merasa aman dengan berbagai kejadian di dunia saat ini, turun tajam dibandingkan dua lalu yang mencapai 80 persen.

Jika pada tahun sebelumnya isu mengenai perubahan iklim mendominasi perhatian orang Australia, maka tahun ini orang Australia lebih khawatir soal isu kekeringan, pandemi virus corona, serta anjloknya perekonomian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya