Bocah 11 Tahun Jadi Penakluk Termuda Puncak Mematikan Gunung Matterhorn

Jules Molyneaux Matterhorn, bocah berusia 11 tahun ini berhasil sampai puncak mematikan Gunung Matterhorn dengan ketinggian 14.692 kaki dalam empat jam.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2020, 15:24 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2020, 15:24 WIB
Tempat Wisata Menarik di Swiss
Gunung Matterhorn / Sumber: Pixabay

Liputan6.com, Irlandia Utara Keren, bocah berusia 11 tahun asal Crieff, berhasil mendaki Gunung Matterhorn di Swiss. Salah satu yang terpopuler di dunia.

Jules Molyneaux Matterhorn berhasil sampai puncak gunung dengan ketinggian 14.692 kaki dalam empat jam. 

Selama lockdown, Jules menghabiskan waktu untuk membangun kesehatan tubuhnya. Mempersiapkan diri untuk mendaki gunung yang juga terkenal memiliki ketinggian setara lima Munros -- gunung di Skotlandia dengan ketinggian lebih dari 3.000 kaki.

Jules, seorang murid di sekolah Ardvreck, ditemani oleh ayahnya Chris, yang berasal dari Irlandia Utara.

"Saya merasa capek dan senang,  dan juga lega," ujarnya, seperti yang dikutip dari BBC, Senin (13/7/2020). 

"Itu adalah sebuah pengalaman, yang pastinya melelahkan dan kaki ku terasa seperti jeli (lemas)," imbuh Jules.

"Melihat matahari terbit itu sangat berharga. Dalam setengah perjalanan ke atas gunung, kalian dapat melihat warna oranye di belakang gunung Alpen, itu benar-benar menakjubkan."

Jules sendiri terinspirasi dari pendakian sebelumnya yang dilakukan bersama pihak sekolah. 

Pihak sekolah Ardvreck juga sangat mendukung pendakian Jules, menurut sang ayah. Tak hanya itu rata-rata anak yang bersekolah di situ juga kerap mendaki gunung sebelum lockdown akibat pandemi Virus Corona COVID-19.

"Ardvreck sangat mendukung. Fokus super outdoor. Setiap anak di sekolah mendaki gunung tinggi sebelum lockdown," ujar Chris, ayah Jules.

Menaklukkan Gunung Matterhorn sudah menjadi impian Jules selama dua tahun. ia telah berlatih mendaki lebih dari setahun yang lalu, dan mulai serius akan hal itu. Dirinya sendiri baru mencobanya pada enam bulan yang lalu.

"Dia terus berlatih dan berlatih, dan setahun yang lalu mulai menganggapnya serius. Enam bulan lalu kami pikir kami akan mencobanya," papar Chris.

"Di mana kami tinggal berbasis dataran tinggi Skotlandia, kami dikelilingi oleh Ben Nevis dan semua spot pendakian di sana, tetapi ini lebih merupakan pertandingan serius di Pegunungan Alpen."

Chris mengatakan, usia pendaki gunung yang termuda adalah 16 tahun. Putranya kini jauh lebih muda.

"Kami melakukan banyak pendakian ketinggian teknis yang tinggi dan Jules melakukannya sehingga mereka memberinya kesempatan," ujar ayahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Ini:


Puncak yang Mematikan

Indahnya Gunung di Swiss yang Dihiasi Cahaya Peserta Lomba Patroli Gletser
Pemandangan saat peserta Patroli Gletser berjalan dengan latar belakang gunung Matterhorn di resor ski Zermatt, Swiss (17/4). Peserta harus menempuh rute sepanjang perbatasan Swiss dan Italia dari Zermatt ke Verbier. (Valentin Flauraud/Keystone via AP)

Puncak Gunung Matterhorn merupakan salah satu puncak tertinggi di Eropa. Setidaknya 500 orang lebih telah meninggal ketika mendaki gunung tersebut. 

"Pendakian baru saja dibuka karena cukup berbahaya, banyak salju dengan batu yang jatuh," kata Chris.

"Pada hari pendakian kita, ada sepuluh orang di sana dan satu orang meninggal. Satu orang itu jatuh dari ketinggian 400 meter dan harus dievakuasi dengan helikopter," ujar ayah Jules.

"Matterhorn adalah salah satu puncak paling mematikan di dunia," kata Jules.

"Saya sedikit gugup saat itu, tapi tidak merasa ketakutan atau apa pun, kamu hanya butuh fokus setiap langkah. Jika kehilangan konsentrasi, Anda bisa terpleset dan jatuh," ujar Jules.

Meskipun tidak ada catatan resmi, diyakini bahwa Jules adalah orang termuda yang pernah mendaki Matterhorn. Ini dikonfirmasikan kepada Chris di museum Matterhorn di Zermatt.

"Mereka mengatakan orang termuda yang mereka kenal yang pernah mendaki Matterhorn berusia 12 tahun. Itu adalah bocah lokal yang ayahnya adalah pemandu yang berhasil mencapai puncak pada beberapa tahun lalu. Jules, dia sedikit lebih muda."

Meskipun memecahkan rekor, Jules mengambil semuanya dengan tenang.

"Ini bukan tentang menjadi yang termuda yang pernah mendaki Matterhorn. Ini tentang melakukannya bersama dan bersenang-senang sebanyak mungkin."

Reporter: Yohana Belinda

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya