Pemerintah Rayu Diaspora Indonesia Beli Surat Utang untuk Lawan Corona COVID-19

Pemerintah promosikan diaspora bonds kepada WNI di luar negeri untuk melawan Virus Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Jul 2020, 16:40 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2020, 16:40 WIB
Presiden Jokowi Kunjungan Kerja ke Jawa Timur
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur, Kamis (25/6/2020). Jokowi akan memberikan arahan terkait penanganan virus corona yang terus meningkat di Jawa Timur. (Dok Biro Pers Istana)

Liputan6.com, London - Pemerintah Indonesia mulai aktif mempromosikan surat utang kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Obligasi yang bernama Diaspora Bond ini juga akan digunakan untuk melawan dampak keuangan dari Virus Corona (COVID-19). 

Ide surat utang diaspora ini sebetulnya muncul tahun lalu sebelum ada pandemi. Kini, KBRI London mengadakan sosialisasi bersama Kementerian Keuangan dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk menarik minat diaspora. 

"Acara virtual ini menjadi ajang bagi para Diaspora untuk bersama-sama mengupas peluang kontribusi mereka dalam menyukseskan program Diaspora Bonds yang akan diluncurkan Pemerintah," ungkap KUAI RI London, Adam M. Tugio saat membuka kegiatan tersebut.

KBRI London, jelas Adam, melakukan berbagai upaya komunikasi publik untuk menggugah patriotisme Diaspora Indonesia.

Investasi Diaspora Bonds akan mendukung alternatif pendanaan pemerintah untuk mengatasi dampak Covid-19. Selain itu, dukungan konkrit Diaspora akan menggenapi upaya masyarakat di tanah air terhadap program "Bangga Buatan Indonesia".

Acara virtual ini menarik minat sejumlah diaspora seperti akademisi, pelajar, masyarakat umum hingga profesional di berbagai perusahaan di Inggris dan Irlandia. Pemerintah menjelaskan surat utang ini untuk membantu defisit APBN.

Plt. Direktur Surat Utang Negara, Deni Ridwan yang bergabung dalam acara tersebut menjelaskan tujuan dan manfaat Diaspora Bonds yaitu untuk membiayai defisit APBN, menutup kekurangan kas jangka pendek akibat ketidaksesuaian antara pemasukan dan pengeluaran Kas Negara dalam satu tahun anggaran dan mengelola portofolio utang negara.

“Oleh karena itu rencana penerbitan Diaspora Bonds ini sangat diharapkan menjadi salah satu sumber untuk pendanaan pembangunan. Kontribusi Diaspora Indonesia di luar negeri untuk membeli Diaspora Bonds merupakan wujud nasionalisme sambil melakukan investasi," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Diaspora yang Ingin Investasi Harus Punya KMILN

Menlu Retno dalam press briefing terkait Special ASEAN-Australia Foreign Ministers’ Meeting on COVID-19 dengan awak media pada Selasa 30 Juni 2020.
Menlu Retno dalam press briefing terkait Special ASEAN-Australia Foreign Ministers’ Meeting on COVID-19 dengan awak media pada Selasa 30 Juni 2020. (Dok: Kemlu RI)

Salah satu syarat bagi diaspora yang berminat investasi adalah memiliki Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri (KMILN). Kartu ini merupakan tanda pengenal bagi WNI di luar negeri. 

“KMILN merupakan salah satu syarat pembelian Diaspora Bonds," ujar Maradona seraya mengajak diaspora di Inggris dan London untuk mengajukan kepemilikan kartu tersebut. Semakin banyak yang telah memiliki KMILN, maka makin besar pula potensi keberhasilan penerbitan Diaspora Bonds.

GM BNI London, Ujuan Marihot Hadiwidjaja menegaskan kesiapan Bank BNI London untuk memfasilitasi pembukaan rekening bagi Diaspora Indonesia di Inggris dan Irlandia yang berminat untuk membeli Diaspora Bonds nanti.

Acara itu akan menjadi kolaborasi KBRI London  dengan Direktorat Surat Utang Negara Kemenkeu, dan Bank BNI London.

Rencananya, diaspora bonds ini meluncur pada November mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya