Indonesia Utang Rp 15,4 T ke Australia, 15 Tahun Harus Lunas

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengambil pinjaman Rp 15,4 triliun dari Australia. 15 tahun harus lunas.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 12 Nov 2020, 18:23 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2020, 13:33 WIB
FOTO: Sri Mulyani Bahas Program PEN Bersama Komisi XI DPR
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/8/2020). Sri Mulyani memastikan pencairan bantuan Rp 600 ribu bagi para pekerja yang memiliki gaji di bawah Rp 5 juta akan dimulai pekan ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Australia dan Indonesia mengumumkan pinjaman bilateral sebesar 1,5 miliar dolar Australia (Rp 15,4 triliun). Utang ini berfokus ke penanganan COVID-19 serta anggaran.

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Bendahara Persemakmuran Australia Josh Frydenberg mengumumkan pinjaman ini bersama-sama.

"Mengakui Kemitraan Strategis Komprehensif dan persahabatan yang kuat antara Australia dan Indonesia, Pemerintah Australia akan memberikan pinjaman sebesar AU$ 1,5 miliar kepada Indonesia, dibayarkan kembali selama 15 tahun," tulis pernyataan bersama Sri Mulyani dan Josh Frydenberg pada Kamis (12/11/2020).

Keduanya menilai COVID-19 merupakan tantangan yang tak pernah terjadi di Indo-Pasifik dan dunia. Pinjaman dari Australia ini akan dipakai untuk anggaran Indonesia.

"Pinjaman ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan anggaran Indonesia untuk 2020 yang mana terfokus pada penanganan krisis COVID-19 dan program-program pemulihan ekonomi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Indonesia Disebut Jago Kelola Uang

Indonesia Bersiap Alami Resesi
Pejalan kaki melintasi pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (23//9/2020). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan ekonomi nasional resesi pada kuartal III-2020, perekonomian Indonesia akan mengalami kontraksi hingga minus 2,9 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Bendahara Australia Josh Frydenberg menyebut Indonesia dapat pinjaman karena mampu mengelola keuangan. 

"Pinjaman ini mencerminkan saat-saat luar biasa yang harus kita hadapi bersama dan sebagai pengakuan atas catatan pengelolaan fiskal Indonesia yang baik. Pemulihan yang kuat dan cepat di Indonesia sangat pentingtidak hanya untuk Indonesia tetapi juga untuk Australia dan kawasan kita," jelas Frydenberg.

Sri Mulyani dan Frydenberg menyebut pemulihan dan kemakmuran berkelanjutan Indonesia adalah penting bagi stabilitas dan keamanankawasan kita.

Pinjaman ini dibangun di atas hubungan ekonomi kami yang sangat kami hargai dan catatanpanjang kerjasama bilateral. Australia dan Indonesia adalah tetangga, teman dan Mitra Strategis Komprehensif, dan kami berkomitmen untuk mendukung satu sama lain melalui krisis ini.

"Pemerintah kami akan terus terlibat dan berbagi pengalaman saat kami bergerak menuju pemulihan ekonomi di kawasan," ujar Sri Mulyani dan Frydenberg.


Sri Mulyani: Kita Tak Bisa Sembuh Sendiri

30 Wajib Pajak Dapat Penghargaan dari Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi sambutan saat memberikan apresiasi dan penghargaan kepada 30 Wajib Pajak (WP) di Jakarta, Rabu (13/3). Acara ini mengambil tema 'Sinergi Wujud Cinta Negeri'. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sri Mulyani mengatakan, pandemi Covid-19 memberikan tekanan yang sangat berat bagi perekonomian negara di dunia termasuk Indonesia dan Australia. 

Oleh karenanya, berbagai negara saling membantu untuk menangani dampak dari pandemi ini. Salah satunya Indonesia yang menerima bantuan dari pemerintah Australia.

“Kemitraan semacam ini mendasari tidak hanya hubungan Australia-Indonesia yang sangat kuat, tetapi juga pemahaman sebagai negara tetangga sudah saling efektif memulihkan dan memperkuat (hubungan) karena kita tidak bisa sembuh sendiri dari pandemi ini,” ujar Sri Mulyani dalam pertemuan virtual dengan Menteri Keuangan Australia Josh Frydenber, Kamis (12/11/2020).

Dia mengatakan, melalui pinjaman bilateral tersebut pemerintah Indonesia tidak hanya dapat mengatasi Covid-19, membantu lini bisnis, hingga UMKM, tetapi yang terpenting juga menjaga keamanan dan kesinambungan ruang fiskal.

"Fiskal kita yang saat ini dalam tekanan besar, defisit melebar kita sangat apresiasi berbagai dukungan yang datang dari berbagai sumber. Kita mendiversi financing dan Aussie support yang menyediakan 1,5 miliar dolar Australia untuk Indonesia sebagai salah satu dukungan yang sangat kami apresiasi," kata dia.

(1 dolar Australia = Rp 10.300)


Infografis COVID-19:

Infografis 3 Cara Jadi Pahlawan Pelindung Keluarga dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Cara Jadi Pahlawan Pelindung Keluarga dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya