5 Mitos Tentang Insomnia dan Pola Tidur yang Nyenyak

Beberapa hal ini merupakan mitos-mitos seputar insomnia dan pola tidur nyenyak.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2021, 20:40 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 20:40 WIB
Mengalami Gangguan Tidur
Ilustrasi Susah Tidur Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin Anda pernah mendengar bahwa tidur hanya tiga atau empat jam setiap malam, akan membuat tubuh  terbiasa melakukannya. Namun, hal tersebut ternyata hanyalah sebuah mitos.

Banyak sekali mitos-mitos tentang tidur seperti minum kopi beberapa jam sebelum istirahat akan membuat Anda susah terlelap atau mengalami insomnia.

Dikutip dari Bright Side untuk berita terkini, Kamis (18/2/21), berikut adalah mitos-mitos seputar insomnia dan tidur nyenyak:

Mitos 1: Tubuh Akan Menyesuaikan Meski Kurang Tidur

Menjaga Kualitas Tidur
Ilustrasi Tidur Lelap Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

 

Jika Anda percaya dengan ini, pertimbangkan kembali. Dengan memotong jam tidur selama beberapa malam, rasa ngantuk di siang hari akan bertambah.

Kemalasan dan rasa ngantuk di siang hari dapat menjadi sesuatu yang dirasakan selama berbulan-bulan tanpa cukup tidur. Namun, tubuh dan otak tidak akan berfungsi secara efektif karena tidak dapat menyesuaikan diri dengan waktu tidur yang lebih sedikit.

Para ahli merekomendaiskan untuk tidur selama tujuh atau sembilan jam setiap malam. Waktu yang terbaik untuk tidur adalah antara jam delapan dan tengah malam.

Mitos 2: Insomnia Disebabkan Oleh Kondisi Mental

Ingin Turun Berat Badan, Jangan Abaikan Kualitas Tidur
Ilustrasi tidur tentukan berat badan. (dok. Kinga Cichewicz/Unsplash)

Insomnia memang dapat disebabkan oleh kondisi psikologis dan stres. Namun, selain itu, kondisi fisik juga dapat menjadi akibatnya.

Wanita dengan insomnia memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan pria untuk mengalami masalah jantung, stroke, dan obesitas.

Sindrom kaki gelisah, perubahan hormon, masalahn tiroid, dan gangguan neurologis juga menjadi penyebab sulit tidur saat malam.

Para peneliti juga memperhatikan bahwa wanita dapat mengalami gangguan tidur yang berkaitan dengan siklus menstruasi dan menopause.

Mitos 3: Tidur dan Bangun pada Waktu yang Sama Setiap Hari

ilustrasi bangun tidur/Photo by bruce mars on Unsplash

Jadwal tidur memang penting. Tapi, para ahli lebih memperhatikan waktu tidur. Penting untuk bangun dari tempat tidur pada waktu yang sama setiap hari -- tidak hanya selama hari kerja saja.

Selain itu, tidak ada yang namanya harus bangun pagi-pagi sekali.

Setiap tubuh berbeda, jadwal tidur setiap orang juga pasti berbeda-beda. Tidak perlu memaksakan diri untuk bangun jam tujuh pagi jika tidak perlu.

Mitos 4: Minum Kopi Malam Hari Akan Memengarahui Tidur

Kopi Hitam
Ilustrasi Kopi Hitam Credit: unsplash.com/PTMP

Jika Anda suka minum kopi pada malam hari, penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi kafein dalam empat jam sebelum tidur dengan kualitas tidur.

Namun, jika memiliki toleransi yang rendah terhadap kopi, mungkin Anda harus menyesuaikan jumlah minuman yang dikonsumsi.

Mitos 5: Anak-Anak Tidak Menderita Insomnia

Ilustrasi main gawai sebelum tidur (Freepik)

Insomnia juga dapat terjadi di anak-anak. Penyebabnya sama dengan orang biasa dan bisa karena kondisi medis atau faktor emosional.

Berikut ada beberapa tanda anak Anda menderita insomnia:

1. Selalu merasa lelah.

2. Membuat alasan untuk tidak tidur.

3. Butuh waktu yang lama untuk tidur.

4. Terus bangun dari tempat tidur dan meminta sesuatu.

5. Sering terbangun sepanjang malam.

6. Berjuang untuk bangun dari tempat tidur saat pagi.

7. Tidur pada waktu berbeda dari hari ke hari.

 

Reporter : Paquita Gadin

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya