Kasus COVID-19 di Inggris Terus Naik, Didominasi Jenis Varian Delta

Kasus infeksi COVID-19 di Inggris didominasi oleh jenis varian Delta.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Jun 2021, 15:34 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2021, 15:00 WIB
Inggris Ragu-ragu Cabut Lockdown
Pejalan kaki berjalan melewati tanda yang menunjukkan jalan ditutup di daerah Soho, pusat kota London, Kamis (3/6/2021). Pemerintah Inggris belum bisa memastikan akan sepenuhnya mencabut lockdown yang berakhir pada 21 Juni nanti meski kasus Covid-19 mengalami tren penurunan. (Tolga Akmen/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus infeksi Virus Corona COVID-19 di Inggris telah meningkat sedikit dalam minggu lalu, dengan perkiraan 119.000 orang - naik dari 110.000 - yang saat ini positif terkena virus corona.

Melansir BBC, Sabtu (19/6/2021), angka Kantor Statistik Nasional, hingga 12 Juni, menunjukkan satu dari setiap 540 orang telah terinfeksi.

Public Health England mengatakan bahwa Varian Delta yang lebih menular menyumbang hampir semua kasus di Inggris. Namun, ada beberapa variasi regional dalam tingkat infeksi, dan beberapa kabar baik tentang kemanjuran vaksin.

Wilayah Inggris barat laut memiliki proporsi orang tertinggi di wilayah mana pun di Inggris yang kemungkinan dites positif terkena virus corona dalam seminggu hingga 12 Juni - sekitar satu dari 180.

Inggris Timur memiliki perkiraan terendah - sekitar satu dari 2.480. 

Trennya "tidak pasti" di Skotlandia dan Irlandia Utara, kata ONS, sementara di Wales perkiraan terbaru adalah satu dari 1.500 orang yang terinfeksi - turun dari satu dari 1.300 pada minggu sebelumnya - meskipun menteri pertama Mark Drakeford mengatakan gelombang ketiga Covid-19 sedang berlangsung terkait dengan varian Delta.

Vaksin untuk COVID-19 Varian Delta

FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Menurut data terbaru dari PHE, satu dosis vaksin mengurangi kemungkinan seseorang terkena virus corona dan membutuhkan perawatan di rumah sakit sekitar 75%, bahkan dengan varian Delta yang beredar di Inggris.

Dan di antara orang-orang yang telah menerima dua dosis yang direkomendasikan, kemungkinan mereka tertular dan dirawat di rumah sakit oleh virus corona berkurang lebih dari 90%.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya