Uni Eropa Minta Masyarakat Tak Lengah pada COVID-19 Varian Delta

Varian Delta yang sangat menular dan pertama ditemukan di India, terus menyebar di benua Eropa.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2021, 07:02 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2021, 07:02 WIB
Kasus Kematian Corona di Prancis
Seorang perempuan yang mengenakan masker berjalan-jalan di Istana Trocadero tak jauh dari Menara Eiffel di Paris, 10 Juli 2020. Dengan 25 kematian baru yang dicatat dalam 24 jam terakhir, jumlah kematian terkait corona COVID-19 di Prancis naik menjadi 30.004 pada Jumat (10/7). (Xinhua/Gao Jing)

Liputan6.com, Brussel - Wakil presiden dari Komisi Uni Eropa memperingatkan agar masyarakat jangan terlena terkait dengan pandemi COVID-19.

Hal itu diungkapkan ketika varian Delta yang sangat menular dan pertama ditemukan di India, terus menyebar di benua Eropa.

Dalam pertemuan komite parlemen Uni Eropa, Wakil Presiden Komisi Eropa Margaritis Schinas mengatakan, sebuah buletin dari Pusat Eropa untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (European Center for the Disease Prevention and Control/ECDC), menunjukkan varian Delta diduga akan mencapai 70 persen dari semua kasus baru di Eropa pada Agustus, dan 90 persen pada akhir bulan itu.

Schinas mengatakan, skenario model yang dikembangkan oleh ECDC menunjukkan bahwa melonggarkan pembatasan yang diberlakukan akibat virus corona akan mengarah ke peningkatan signifikan dalam kasus per hari di semua kelompok usia, disertai peningkatan opname di rumah sakit dan kemungkinan kematian.

Schinas menambahkan, dia mengkhawatirkan keputusan untuk mengizinkan stadion Wembley di London menyelenggarakan pertandingan final kejuaraan sepak bola Eropa pada kapasitas yang tinggi.

Dia mengatakan, mengingat permbatasan perjalanan dari Inggris ke Eropa, seharusnya ada keputusan yang simetris diterbitkan dari pihak Inggris.

“Saya berpendapat UEFA (Uni Sepak Bola Eropa) sebaiknya secara hati-hati mengkaji keputusannya," imbuhnya.

 


Event Olahraga

Foto Piala Eropa: Momen Yann Sommer Gagalkan Sepakan Penalti Kylian Mbappe, Swiss Tendang Prancis dari di Euro 2020
Kiper Yann Sommer sukses menjadi penentu kemenangan Swiss atas Prancis di babak 16 besar Euro 2020. (AP Photo/Vadim Ghirda, Pool)

Pemerintah Inggris mengatakan, Wembley akan diizinkan untuk menyelenggarakan semi final dan final Euro 2020 yang akan dihadiri paling sedikit 60 ribu fans.

Menteri Kesehatan Inggris yang baru Sajid David, Senin (28/6), mengatakan kepada parlemen, dia tidak melihat alasan mengapa pemerintah tidak bisa meneruskan rencananya untuk menghapus semua pembatasan di Inggris pada 19 Juli mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya