Liputan6.com, Jakarta - Gelombang panas yang memecahkan rekor di seluruh Eropa tenggara memicu terjadinya kebakaran hutan mematikan di Turki, Yunani dan Italia.
Kebakaran hutan juga mengancam jaringan listrik di Yunani.
Baca Juga
Pemadam kebakaran dari Uni Eropa tiba di Turki pada Senin 2 Agustus. Warga di sana dibantu para relawan setempat dalam memerangi kebakaran hutan di sepanjang garis pantai untuk hari keenam berturut-turut, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (3/8/2021).
Advertisement
Kebakaran itu menyebabkan delapan orang tewas dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, tidak ada laporan mengenai korban tambahan akibat kebakaran hutan di Turki pada Senin 2 Agustus.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kritik di Turki Soal Respons Kebakaran Hingga Suhu Panas yang Tinggi di Yunani
Para politisi yang beroposisi di Turki menyampaikan kritik mereka terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan. Mereka menilai respon presiden terhadap kebakaran itu lamban dan tidak tepat.
Di Italia, para pemadam menggunakan helikopter untuk mengendalikan api yang berkobar di sepanjang pantai Adriatic dan di kawasan Sisilia.
Korps Brigade Kebakaran Nasional melaporkan tanker udara dari Kanada membantu memerangi lebih dari 715 titik dalam 24 jam terakhir.
Laporan Associated Press mengatakan bahwa suhu di Yunani telah mencapai 45 Celcius di wilayah pedalaman.
Para pekerja yang memiliki masalah kesehatan bahkan diizinkan untuk libur.
Selain itu, pembangkit listrik bertenaga batu bara yang tadinya akan dipensiunkan, dihidupkan lagi untuk mendukung jaringan listrik nasional yang kewalahan karena penggunaan AC besar-besaran.
Advertisement